Novel Bumi Manusia: Kreatifitas Artistik yang Ditopang dengan Sejarah

Buku, Hiburan, Terbaru2138 Views

BandungKita.id, BANDUNG – Bumi Manusia adalah kreatifitas artistik ditopang dengan sejarah, ungkap Budayawan Kota Bandung, Hawe Setiawan pada acara bedah novel di Festival Literasi yang digelar di Studen Center Itenas, Senin, (10/12/2018).

“Dalam novel ini (Bumi Manusia) bisa kita lihat perubahan struktur kekuasaan lama ke struktur kekuasaan baru dan berbagai detil manusiawinya. Termasuk hubungan Minke dan Annelis yang berakhir agak melow,” paparnya.

Pria yang sering menjadi kolomnis di beberapa media itu berpendapat bahwa sejarah membatasi dirinya pada garis-garis rangkaian kejadian, waktu, dan lokasi pada sebuah peristiwa yang dikemas secara garis besar. Sementara sastra, memberi garis-garis lebih detil pada sebuah peristiwa.

“Sastra membawa kita dari pohon ke pohon, sementara sejarah membawa kita menyusuri Indonesia dari pesawat terbang,” ungkap Hawe memberikan perumpamaan.

Selain sastra dan sejarahnya, Hawe juga menyoal peran tokoh dalam novel karya Pramoedya Ananta Toer itu. Menurutnya ada berbagai macam gambaran individu yang memiliki karakter luar biasa dalam Novel Bumi Manusia. Hawe melempar pertanyaan kepada peserta diskusi.

“Siapa tokoh utama dari Bumi Manusia, Nyai Ontosoroh atau Minke?” tanyanya kepada forum.

Salah satu peserta diskusi, Silmi menjawab, Minke memang menjadi karakter yang menarik, tapi Nyai Ontosoroh memiliki peranan lebih ideal yang berusaha Pram gambarkan dalam Bumi Manusia, terutama sikapnya terhadap kolonialisme.

“Disebut Minke yang punya peran karena kisah ini menonjolkan cerita menggunkan perspektif dia,” papar Hawe.

Lanjutnya, jika tidak ada Nyai Ontosoroh, Minke tidak akan berkembang kesadarannya. Bahkan Nyai Ontosoroh dianggap sebagai guru oleh Minke.

“Kita lihat di pembukaan, ‘orang memanggilku Minke’ Pram seolah bilang tidak penting siapa saya yang penting apa yang saya alami. Makanya, di ‘Bukan Pasar Malam’ tokoh Minke tidak penting lagi,” pungkas Hawe menyimpulkan.***(BGS)

Comment