Begini Kesaksian Lurah Pasirendah Tentang Banjir Bandang yang Terjang Ujungberung

Kota Bandung839 Views

BandungKita.id, BANDUNG – Sorot terik matahari menyapa siapapun yang melewati jalan terusan Sukup Baru, Kelurahan Pasirendah, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.

Di kanan kirinya berderet kasur dan kursi yang dipajang seperti dagangan. Namun, bukan itu yang sebenarnya terjadi. Deretan kasur dan kursi tersebut ternyata perabotan milik warga yang dijemur, lantaran terendam amukan banjir bandang yang terjadi Senin (1/4/2019) lalu.

Derasnya arus banjir yang melanda kelurahan Pasirendah menyebabkan banyak kerugian. Salah satunya, warga harus merelakan perabotan rumahnya terendam banjir, karena ketinggian air mencapai sepinggul orang dewasa.

Baca juga: Ikah dan Cerita Kampung Cisirung yang Bergetar

Bahkan, pantauan BandungKita dilokasi kejadian, lima kasur busa tebal dan sofa berderet dijemur sepanjang jalan terusan Sukup Baru. Tak hanya di pinggir jalan, warga juga memanfaatkan halaman rumahnya untuk menjemur perabotan agar bisa dipakai seperti sedia kala.

Menurut penuturan Lurah Pasirendah, Karsono mengatakan, air yang datang tiba-tiba membuat warga tak sempat menyelamatkan perabotan. Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa kerugian material yang dialami. Lantaran petugas masih fokus memulihkan kondisi SD Ajitunggal yang tak luput dari terjangan Banjir Bandang.

“(Kerugian materi) belum bisa dipastikan, tapi untuk di RW 6 yang terdampak itu di RT 7 ada 141 rumah dan RT 6 47 rumah terdampak,” kata Karsono saat ditemui BandungKita.id di posko relawan banjir Pasirendah, Rabu (3/4/2019).

Karsono menjelaskan, derasnya hujan melanda menimbulkan banjir dengan ketinggian air mencapai 70 centimeter. Akibatnya, warga pun kerap dihantui kekhawatiran kala hujan turun karena besar kemungkinan banjir terjadi.

Baca juga: Gara-gara Benda Asing, Esteban Vizcarra Harus Absen 2 Bulan

Karsono turut prihatin lantaran warganya mengalami berbagai kerugian dari banjir bandang yang disebabkan rusaknya kawasan hulu, ditambah dengan terjadinya pendangkalan sungai Cicalobak.

Derasnya air yang mengalir di sungai Cicalobak membuat dinding sungai atau kirmir yang berada di dekat SD Cijambe runtuh, lalu arus terhambat dan berbalik menjebol kirmir dekat SD Aji tunggal sebelum akhirnya air menyapu apapun yang dilaluinya termasuk perabotan warga. (Tito Rahmatullah/BandungKita.id)

Editor: Dian Aisyah