8 Lubang Saluran Pembuangan Air Limbah Tak Bertuan Dicor Satgas Sektor 7

BandungKita.id, DAYEUHKOLOT – Anggota Satgas Citarum Harum Sektor 7 berjibaku menutup 8 lubang saluran pembuangan air limbah siluman di dasar Sungai Cisuminta, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Kamis (5/9/2019). Satu per satu anggota menyelam ke dasar sungai untuk menyimpan bebatuan yang dikemas dalam karung.

Karung berisi bebatuan itu diletakkan tepat di lubang saluran pembuangan air tersebut, agar air limbah tak dapat mengalir.

Selain bebatuan, sejumlah seng juga ikut terpasang untuk menutupi lubang-lubang itu. Begitu juga dengan adukan pasir bercampur semen.

Meski air di anak Sungai Citarum yang berada di kawasan PT MCAB Cisirung, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung itu terlihat coklat kehitaman, para anggota TNI tak surut semangat bergantian menyelam ke dasar.

BACA JUGA:

Ribuan Anggota Linmas Akan Disiagakan Pada Pilkades Serentak Kabupaten Bandung

 

Sungai Cisuminta sendiri memiliki kedalaman hingga tiga meter dengan lebar mencapai 4 meter.

Saat melakukan penyelaman, anggota satgas bahkan seperti acuh dengan aroma tak sedap yang ditimbulkan dari air sungai bercampur limbah pabrik itu. Padahal, semakin terpapar sinar matahari, air sungai itu semakin nekat menyapa lubang hidung dengan aroma busuknya.

Mereka juga nampak tak memiliki rasa takut sedikitpun jika kulit mereka akan mengidap penyakit gatal-gatal akibat air limbah yang keluar dari saluran siluman itu memiliki kadar PH lebih dari 10.

Bukanlah tuntutan, namun hal ini dilakukan mereka demi Sungai Citarum kembali harum. Tak seperti sekarang ini yang malah tercemar dan berbau busuk akibat ulah nakal para pengusaha industri.

BACA JUGA:

Baru Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar, Politisi Partai Golkar Ini Mengaku Siap Maju Sebagai Cabup Bandung

 

Dansektor 7 Satgas Citarum Harum, Kolonel Kavaleri Purwadi mengatakan jika dirinya sudah menemukan 11 saluran limbah tak bertuan di Sungai Cisuminta semenjak program Citarum Harum digulirkan. Tiga saluran limbah tak bertuan sudah ditutup pada tahun sebelumnya.

“Kami menemukan lagi 8 lubang saluran pembuangan air limbah dan kami tutup. Total sudah 11 saluran pembuangan yang kami temukan,” kata Purwadi di lokasi penutupan saluran air limbah siluman itu.

Akibat kedalaman dasar sungai yang mencapai 3 meter itu, Purwadi mengaku sempat kewalahan. Pasalnya, anggota satgas harus menyelam tanpa peralatan selam memadai ditengah kondisi air sungai yang berwarna coklat kehitaman dan berbau.

Terlebih, lubang saluran pembuangan air limbah itu merupakan lubang saluran pembuangan air yang sudah tertanam sejak puluhan tahun lalu.

BACA JUGA:

Baru Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar, Politisi Partai Golkar Ini Mengaku Siap Maju Sebagai Cabup Bandung

 

Menurutnya, penemuan 8 saluran pembuangan air limbah tak bertuan itu dari hasil patroli Sektor 7 di kawasan Cisirung yang dimulai pada 25 Agustus hingga 3 September 2019.

Menurutnya, perusahan-perusahan nakal di Dayeuhkolot masih membuang air limbah dengan PH diatas 10 pada malam hari.

“Jam 21.00 malam buang limbahnya. PH-nya diatas 10. Siangnya juga sama. Kami sudah kumpulkan perusahaan agar tidak buang limbah ke sungai,” katanya.

Menurutnya, ia melakukan penutupan saluran pembuangan air limbah itu agar perusahan-perusahaan nakal yang tidak mau mengaku membuang limbah tanpa pengolahan kebingungan.

Setidaknya, kata dia, perusahaan-perusahaan nakal itu tidak dapat membuang limbah ke lubang siluman karena sudah ditutup.

BACA JUGA:

Tekan Stunting, Ribuan Anak Usia Dini Senam Penguin di Bawah Terik Matahari

 

Disinggung terkait pengecoran yang pernah dilakukan di tahun sebelumnya, Purwadi mengatakan jika saluran pembuangan air limbah yang dicor itu milik PT MCAB Cisirung.

Kendati demikian, PT MCAB sudah mengelola air limbah lebih baik. Sehingga coran penutupan saluran pada waktu itu sudah dibuka.

“Kalau yang ini (saluran pembuangan air limbah) bukan milik PT MCAB. Tapi diduga milik perusahaan lain yang tidak mau mengaku,” katanya.

Sementara itu, PT MCAB Cisirung yang merupakan pengelola IPAL milik 24 perusahaan industri di Dayeuhkolot mengaku jika saluran yang dicor Satgas Sektor 7 Citarum Harum bukanlah miliknya.

PT MCAB sendiri mengklaim sudah memperbaiki IPAL-nya dengan membeli peralatan baru sejak dicor anggota satgas setahun yang lalu.

“Yang dicor bukan milik kami. Enggak ada jaminan saluran air itu milik mitra kami,” ujar Direktur PT MCAB Lucky Candradinata di Kawasan Industri Cisirung.(R Wisnu Saputra)

Editor: Dian Aisyah