Kemendag Amankan Pakaian Bekas Senilai Rp 5 Miliar di Cimall Gedebage

BandungKita.id BANDUNG – Diduga melanggar peraturan Kementerian Perdagangan, sebanyak 551 bal pakaian bekas impor di Pasar Gedebage Kota Bandung diamankan.

Hal ini terungkap, dalam sidak yang dipimpin Direktorat Tertib Niaga, Ditjen Perlindungan Konsumen Dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono di Pasar Gede Bage, Kamis (5/9/2019).

Sidak pakaian import bekas tersebut dilakukan lantaran pengusaha melanggar aturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-Dag/Per/7/2015 Tahun 2015 tentang Larangan Impor Pakaian Bekas.

Pakaian yang disinyalir berasal dari Jepang tersebut dikirim dari Medan menuju Bandung dengan kontainer. Jumlahnya diketahui mencapai 5 miliar.

BACA JUGA:

Rajapolah, si Primadona Handicraft Jawa Barat yang Tembus Pasar Eropa

 

“Modusnya di dalam kontainer itu bagian belakang muatannya itu kardus mainan anak-anak, di bagian depannya baru itu ada banyak pakaian bekas ini,” kata Veri usai sidak.

Meski begitu pihaknya mengakui belum melakukan pengawasan lebih maksimal, lantaran ditengarai barang tersebut dikirim melalui sejumlah jalur seperti pelabuhan.

Pihaknya mengatakan sejauh ini terus berkoordinasi dengan pemerintahan daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk mencegah penjualan pakaian bekas terus terjadi.

“Kenapa kita larang karena memang pakaian bekas ini setelah kami cek leb dengan 25 sampel itu banyak ditemukan bakteri dan virus yang tidak bisa hilang meski sudah dicuci berkali-kali,” kata Veri.

BACA JUGA:

Mahasiswa Unikom Berprestasi di Ajang World Skills Kazan 2019 Rusia

 

Sementara itu pemilik perusahaan penjualan pakaian bekas, Amin (45) mengaku heran dengan sidak tersebut, lantaran dirinya memasarkan barang bekas itu dengan fasilitas yang justru disediakan pemerintah.

“Ya gimana pak ini kan ada yang belinya, tempat jualannya juga disediakan pemerintah, ini banyak kan kios-kios di Cimall Gedebage yang nyicil ke pemerintah. Ya kita mah jualan aja pak,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil mengatakan pakaian bekas yang beredar di Indonesia sangat mengganggu industri tekstil dengan harga yang terpaut sangat jauh

“Pakaian bekas ini kan harganya sangat murah sekali, makanya pasarnya juga terus ada tapi kita berupaya untuk memperbaiki kondisi ini, apalagi ini tidak hanya di Jawa Barat atau di Bandung saja tapi juga di daerah-daerah lain,” Ujar Rizal. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)

Editor: Dian Aisyah