Serunya “Ngabring” Salat Subuh Berjamaah Akbar di Masjid Raya Jawa Barat

Digelar dalam Rangka Hari Jadi Kota Bandung ke-209

 

BandungKita.id, BANDUNG – Dalam merayakan Hari Jadi ke-209 Kota Bandung, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar acara salat Subuh Berjamaah Akbar di Masjid Raya Provinsi Jawa Barat, kawasan Alun-Alun Bandung, Minggu (22/9/2019).

Ribuan umat muslim menghadiri acara Subuh Akbar tersebut. Warga Bandung berbondong-bondong datang ke Masjid Raya dari berbagai penjuru untuk mengikuti salat Subuh berjemaah dan dilanjutkan tausiyah.

Salat Subuh Berjamaah Akbar yang digelar di Masjid Raya Jawa Barat Kota Bandung, Minggu (23/9/2019) berlangsung khidmat. Ribuan orang “ngabring”, atau berbondong-bondong berjalan kaki dari titik kumpul yang telah ditentukan oleh panitia.

Sebagian besar jamaah telah berkumpul sejak pukul 03.30 WIB. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Nining (49) dan Ibu Juju (56). Keduanya bersama rombongan majelis taklim Nurul Huda, Kelurahan Jamika Kota Bandung berjalan kali dari Balonggede hingga ke Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat.

“Seru, ya, jalan kaki ‘ngabring’ gitu. Kami ada sekitar 30 orang,” ujar Nining.

Nining dan Juju datang bersama putri Nining, Laila (18). Ia mengaku senang. Kendati bukan hal yang baru, namun suasana kekhidmatan salat Subuh akbar ini terasa berbeda.

“Di sekolah juga suka ada salat subuh berjamaah. Soalnya ikut ekskul remaja masjid,” ungkap siswi kelas 12 SMK Penida Katapang itu.

Hal serupa juga dikatakan Lina (54), guru SDN 148 Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul. Ia hadir bersama dengan para guru lainnya berjalan kaki dari jalan Naripan.

“Ada tadi teman saya dia jalan kaki dari depan RS. Immanuel, Sukaleueur, sama temen-temen pengajiannya. Jauh banget. Tapi karena banyakan, sampai 30 orang, jadi nggak kerasa. Seru,” tuturnya.

BACA JUGA :

Meski Hari Libur, Ratusan Siswa SD Senang Ikut Beresih Bandung Jilid 2

Seperti Ini Kondisi Bandung Masa Lampau, Sebelum Jadi Kota Seperti Saat Ini

 

Di momentum Hari Jadi ke-209 Kota Bandung ini, perempuan yang telah mengabdi selama 30 tahun menjadi guru itu berharap agar pemerintah semakin baik dan partisipasi masyarakat meningkat. Ia pun mendukung agar kegiatan keagamaan yang positif ini terus digalakan.

“Kalau program yang positif seperti ini tentu kita dukung. Kita kan mengharap ada perbaikan, tapi kalo nggak turut mendukung tidak akan terealisasi. Kalau ikut turun (berpartisipasi) insyaallah, akan berhasil,” harapnya.

Tak hanya, warga Bandung yang mengikuti salat subuh akbarnini. Zaenal Arifin, warga Boja, Kabupaten Kendal Jawa Tengah juga ikut serta hadir mengikuti Subuh Akbar.
Ribuan warga hadiri kegiatan Salat Subuh Akbar berjamaah di Masjid Raya Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) (foto : humas pemkot bandung)

 

“Ini luar biasa sekali. Saya takjub melihat pemandangan pagi ini,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Dasuki dan Yuyun. Pasangan suami istri yang merupakan guru dan tergabung dalam Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Bojongloa Kaler ini menjadikan momentum Subuh Akbar ini bak nostalgia kunjungan mereka ke Tanah Suci beberapa waktu silam.
“Jadi ada titik kumpul dulu di Tegallega. Lalu kami berjalan bersamaan ke masjid. Momen ini mengingatkan saya akan rangkaian ibadah umrah di Tanah Suci,” kenangnya.
Ia berharap acara ini rutin digelar dan meresap hingga level kewilayahan.
Tak hanya Subuh Akbar, dalam rangkaian Hari Jadi Kota Bandung tahun, digelar pula doa bersama di rumah-rumah ibadah di Kota Bandung, seperti misalnya: Gereja Katolik Santo Petrus, Katedral, Gereja Kristen Pasundan, Vihara Karunia Mukti di Pure Zipur, dan Kelenteng KIAO Makin.(M Zezen Zainal M)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : humas kota bandung