BandungKita.id, BANDUNG – Kontribusi perusahaan transportasi online, Grab Indonesia terhadap laju ekonomi Kota Bandung cukup tinggi.
Tri Sukma Anreianno, Head of Public Affairs Grab Indonesia, mengatakan berdasarkan riset yang dilakukan pada 2018, Grab berkontribusi sebesar Rp 10.1 triliun.
Kontribusi terbesar dihasilkan oleh GrabBike dengan nilai Rp 4,59 triliun, yang selanjutnya disusul oleh GrabFood dengan nilai kontribusi sebesar Rp 3,76 triliun. GrabBike dan GrabCar juga berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja di Kota Bandung.
BACA JUGA :
Atasi Budaya Ngaret, Grab Luncurkan Program Anti Ngaret
“Sebelum bermitra dengan Grab, 38% mitra GrabBike dan 39% mitra GrabCar tidak memiliki sumber penghasilan sama sekali,” kata Tri saat jumpa pers, disalah satu hotel di Kota Bandung, Kamis (24/10/2019).
Selain Bandung, riset juga dilakukan di kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Medan. Dari riset tersebut dihasilkan estimasi kehadiran Grab telah memberi kontribusi kepada perekonomian, salah satunya dengan menciptakan lapangan kerja.
“Secara luas, kehadiran Grab di Indonesia telah memberi kontribusi ekonomi melalui pendapatan para mitranya, dengan jumlah mencapai Rp 48,9 triliun. Sedangkan untuk Asia Tenggara, Grab berkontribusi terhadap laju ekonomi sebesar Rp 81,5 triliun,” kata Tri.
BACA JUGA :
Woow! Mitra Pengemudi dan Pelanggan Grab di PVJ Mal Dimanjakan Layanan Grab Lounge, Ini Kelebihannya
Sementara itu, salah satu tim peneliti dari Economy Tenggara Stategic sebagai perwakilan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Lionel Priyadi, memaparkan dampak sosial Grab bagi pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), dimana 1,7 juta UKM di Asia Tenggara telah Grab bantu untuk membuka rekening bank pertama mereka.
“Formulasi kebijakan terkait ekonomi digital seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak terkait agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal,” kata Lionel. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien
