Warga Bandung Mau Cetak KTP? Datang Saja ke Cafe Geulis di Gedung DPRD Kota Bandung

Inovasi Pemkot Bandung Diapresiasi Kemendagri dan DPRD

BandungKita.id, BANDUNG – Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna bersama Ketua DPRD Kota Bandung, Teddy Rusmawan, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Sesditjen Dukcapil Kemendagri), I Gede Suratha meresmikan Cafe Geulis (Gerai untuk Layanan Istimewa) di Basement Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (26/2/2020).

Cafe Geulis merupakan inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang menyediakan layanan perekaman dan pencatatan KTP elektronik, Akta Kelahiran, Akta Kematian, dan Kartu Identitas Anak.

Fasilitas ini menambah jumlah gerai Disdukcapil yang menyediakan layanan administrasi dasar masyarakat. Gerai ini bisa ditemukan di Basemen Gedung DPRD Kota Bandung yang menyatu dengan cafe sehingga tempatnya menjadi nyaman dan mudah diakses.

Warga tengah mengurus identitas kependudukan seperti KTP elektronik, dll di Cafe Geulis (Gerai untuk Layanan istimewa) di Basement DPRD Kota Bandung, Rabu (26/2/2020). (foto: humas pemkot bandung)

Gedung DPRD Kota Bandung dipilih sebagai lokasi gerai karena banyaknya warga Bandung yang menemui anggota DPRD di gedung ini untuk menyampaikan aspirasi.

Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, selain di kantor kecamatan dan layanan keliling, Pemkot Bandung sudah lama mengupayakan hadirnya gerai-gerai layanan perekaman KTP elektronik. Saat ini gerai itu secara geografis penyebarannya sudah terbilang merata.

“Di bagian barat ada di Festival Citylink, di utara ada BTC, ada MIM di timur. Ini masuk kategori tengah, selain kantor Disdukcapilnya sendiri,” ungkap Ema.

Ia berharap, dengan semakin banyak gerai, semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan publik. Apalagi, layanan dasar ini amat penting dalam mengakses layanan pemerintah lainnya, seperti bantuan kesehatan, pendidikan, hingga sosial.

BACA JUGA :

Pemkot Bandung Minta Warga Bersabar Soal Pembuatan E-KTP, Disdukcapil: Selesai Awal Tahun 2020

Menunggu Berbulan-bulan, Warga Bandung ini Belum Juga Dapat E-KTP

281 WNA di Kota Bandung Miliki E-KTP, Ratusan Lainnya Sedang Proses : Begini Respon DPRD Jabar

“Kita harapkan warga segera. Menginisiasi sendiri dan proaktif. Karena kalau dari segi layanan kita sudah siap. Tidak harus selalu mengandalkan sosialisasi dari pemerintah, tetapi responsivitas diharapkan,” katanya.

Upaya sinergi antara eksekutif dan legislatif ini sangat diapresiasi oleh Sesditjen Dukcapil Kemendagri, I Gede Suratha. Apalagi, pemerintah pusat pun dilibatkan dalam pembentukan Café Geulis ini. Ia ingin kolaborasi ini juga ditiru oleh daerah lain.

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna (kiri) dan Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan meresmikan gerai layanan kependudukan (Cafe Geulis) di Basement Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (26/2/2020). (foto: humas pemkot bandung)

“Kolaborasi antara dewan, Disdukcapil dan (pemerintah) pusat baru kita temukan di tempat ini. Tiga serangkai yang memang didesain saling mendukung. Wujudnya di DPRD Kota Bandung, ini hal baik. Harus disosialisasikan dan ditiru. Wujud akhirnya adalah masyarakat terbahagiakan dengan pelayanan publik,” ujarnya.

Apresiasi serupa juga disampaikan oleh Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan. Menurut Teddy, selama ini mereka kerap kesulitan dalam mengadvokasi karena warga tidak memiliki kelengkapan administratif.

“Kita di DPRD banyak konstituen yang seringkali bermasalah. Misalkan mengurus untuk SKTM itu kan basisnya harus KTP dan KK. Kadang-kadang kita enggak bisa mengadvokasi kalau mereka belum punya KTP dan KK. Sehingga mudah-mudahan karena ketidaktahuan masyarakat dalam administrasi kependudukan, di sini kita bisa jelaskan prosedur dan sebagainya,” beber Teddy usai peresmian Café Geulis.

Teddy sangat setuju dan mendukung agar gerai-gerai pelayanan publik mendasar seperti ini diperbanyak di wilayah-wilayah. Saat ini, pelayanan administrasi kependudukan telah bisa dilakukan di 45 titik, termasuk di kantor-kantor kecamatan.

“Mudah-mudahan dengan pembukaan-pembukaan (gerai) seperti ini, kalau dulu ke Disdukcapil luar biasa antrian, kita sekarang dengan aplikasi dan sms center mulai didistribusikan,” katanya.(*)

Editor : M Zezen Zainal M