Horee.. Siswa dan Guru di Jabar Dapat Kuota Gratis 10 GB dari Telkomsel

BandungKita.id, JAWA BARAT – Kartu kuota perdana Telkomsel berisi 10 GB diberikan secara gratis kepada seluruh siswa SMA, SMK, dan SLB serta guru di Jawa Barat (Jabar) melalui program Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan belajar online selama satu bulan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil, atau akrab disapa Kang Emil mengatakan, MBJJ ini terselenggara berkat hasil kerjasama antara Telkomsel dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Kartu kuota ini akan dibagikan secara gratis kepada seluruh siswa dan guru-guru di Jabar tadi yang kalau kita total dengan guru-gurunya ada 1,9 juta,” ujar Ridwan kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (2/9/2020).

Sedangkan sekitar 1,3 juta kartu sisanya akan diberikan kepada siswa Madrasah Aliyah yang ada dalam kewenangan Kementerian Agama, para santri di pesantren, dan juga kepada mahasiswa yang membutuhkan untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ).

BACA JUGA :

Kajari Garut Beri Bantuan Ayah Pencuri HP Demi Anak Belajar Online, Begini Tanggapan Acil Bimbo

Viral! Pelajar SMA Kritik Keras Pembelajaran Jarak Jauh, Nadiem Makarim Angkat Bicara

Wow! Nadiem Beri Bantuan Kuota Internet, 35 GB Bagi Siswa, 42 GB Guru dan 50 GB Mahasiswa

“Sehingga totalnya, Telkomsel memberikan kartu kuota ini sebanyak 3,25 juta kartu,” ungkapnya seperti dikutip BandungKita.id dari Fokus Jabar.

Menurut Emil, kartu tersebut akan aktif setelah bulan September 2020 atau bulan pertama. Program ini rencananya dapat diperpanjang sampai tiga bulan berikutnya pada bulan Desember 2020, caranya dengan membayar Rp 5.000 dan pemilik kartu akan mendapatkan 11 GB untuk program jarak jauh.

“Sampai saat ini kami masih berdiskusi dengan DPRD, jika memungkinkan 3 bulan sisanya pun akan coba kami tanggung dari APBD Provinsi. Jika berhasil direalisasikan, maka para siswa bisa tenang belajar hingga bulan Desember, minimal tanpa harus mengeluarkan biaya ya mudah-mudahan,” harap Kang Emil.

Program ini diluncurkan berbarengan dengan upaya Pemprov Jabar memperbaiki akses-akses sinyal di daerah terpencil yang masih kesulitan mengakses sinyal internet. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien