Tolak Mendukung Calon Bupati Perempuan
BandungKita.id, KAB BANDUNG – Dinamika politik jelang Pilkada Kabupaten Bandung yang dilaksanakan 9 Desember mendatang semakin menarik. Secara mengejutkan puluhan pengurus dan kader Partai Bulan Bintang (PBB) melabuhkan dukungan politiknya kepada pasangan nomor urut 3, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan (Bedas).
Keputusan mendukung pasangan Bedas ini bertolak belakang dengan keputusan DPC PBB Kabupaten Bandung yang mendukung paslon nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi. Hal ini dikarenakan para Pengurus PAC dan kader PBB berpendapat bahwa memilih paslon perempuan bertentangan dengan ideologi partai.
Sedikitnya 18 Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) PBB dari 18 kecamatan di Kabupaten Bandung, tokoh dan kader senior PBB resmi mendeklarasikan dukungan mereka kepada pasangan Bedas yang diusung oleh PKB, Nasdem, Demokrat dan PKS tersebut. Para kader senior PBB itu menamakan diri Forum Penegak Syariat Bulan Bintang.
Deklarasi dilakukan oleh puluhan pengurus Partai Bulan Bintang dari 18 kecamatan di sebuah tempat di kawasan Soreang, Rabu (8/10/2020). Deklarasi tersebut juga dihadiri oleh Calon Bupati Bandung nomor urut 3, Dadang Supriatna dan ditandai penandatanganan nota kesepahaman diantara mereka.
Para pengurus PAC dan kader KBB menilai Pengurus DPC PBB Kabupaten Bandung sudah melanggar khittah atau prinsip partai dalam menentukan arah dukungan di Pilkada Kabupaten Bandung. Dalam ideologi PBB yang berlandaskan pada syariat Islam, seorang pemimpin wajib laki-laki.
“Kebijakan Ketua DPC PBB Kabupaten Bandung dinilai menyimpang dari ideologi partai, menyimpang dari khittah. PBB adalah partai berlandaskan Islam. Dan Islam sudah menyatakan bahwa memilih pemimpin itu sudah ada ketentuannya yaitu harus laki-laki,” kata Ketua Forum Penegak Syariah Partai Bulan Bintang, Tatus Sundara kepada wartawan di Soreang, Kamis (8/10/2020).
BACA JUGA :
Sahrul Gunawan Yakin Dukungan Kang Aher Akan Semakin Mengokohkan Kemenangan Bedasā£
Woow! Kang Emil Siap Memenangkan Pasangan Bedas di Pilkada Kabupaten Bandungā£
Forum Konstituen : 20 Tahun Terakhir Kabupaten Bandung Gini-gini Aja, Harapan Ada di Pasangan Bedas
Keputusan mayoritas pengurus PAC, kader dan para tokoh senior Partai Bulan Bintang yang akhirnya memutuskan mendukung pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan, menurut Tatus, tidak muncul tiba-tiba.
Sejak awal, kata Tatus, keputusan DPC PBB Kabupaten Bandung yang memilih mendukung calon bupati perempuan dipertanyakan seluruh Pengurus PAC, tokoh serta kader PBB dari 31 kecamatan.
Terlebih, kata dia, para pengurus PAC Bulan Bintang tingkat kecamatan, para tokoh serta kader PBB tidak diajak bermusyawarah atau sekedar diajak dialog untuk menentukan arah dukungan PBB di Pilbup Bandung.
“Sebetulnya gerakan ini muncul diawali dari pernyataan dukungan DPC kepada paslon tertentu. Ternyata di bawah yaitu pengurus PAC, kader, tokoh Bulan Bintang sejak 98, bergejolak. Mereka gelisah dan kecewa. Apalagi sejak awal kami tidak pernah diajak bicara dan semua keberatan dengan keputusan DPC,” tambah dia.
Dari kekecewaan terhadap keputusan DPC PBB Kabupaten Bandung tersebut, kata dia, para tokoh dan kader senior serta para pengurus PAC kemudian bergerak menggalang semua kekuatan di tubuh Partai Bulan Bintang sehingga kemudian terbentuklah Forum Penegak Syariat Partai Bulan Bintang yang diketuai Tatus.
“Forum ini terdiri dari DPAC se-Kabupaten Bandung, yang sudah bersama kami 18 kecamatan, para caleg PBB 2019, para kader dan tokoh senior PBB, badan organisasi otonom partai seperti Brigade Hizbullah, Pemuda Bulan Bintang, dan Bulan Sabit Merah,” kata Tatus.
“Semua elemen partai menyatakan penolakannya terhadap keputusan DPC yang mendukung calon perempuan. Hari ini kami deklarasi mendukung pasangan Bedas. Kami mendukung pemimpin laki-laki, apalagi pasangan Bedas ini sangat luar biasa dan memiliki kapasitas untuk memimpin Kabupaten Bandung,” tambah Tatus yang juga mantan Pengurus DPW PBB Jawa Barat.
Ia menyebut, para Pengurus PAC dan kader senior partai secara resmi pernah meminta penjelasan Pengurus DPC PBB Kabupaten Bandung mengenai alasan mendukung calon bupati perempuan. Namun, kata Tatus, hingga saat ini Pengurus DPC PBB tidak pernah memberikan penjelasan apa-apa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pengurus PAC PBB Kecamatan Cikancung, Nur Romadon. Menurut Romadon, PBB sejak awal berdirinya tetap konsisten menerapkan arah kebijakan partai sesuai landasan syariat Islam yang menjadi ideologi partai.
“Bagi kami di PBB, pemimpin harus laki-laki. Itu tidak bisa ditawar-tawar. Oleh karena itu, hari ini kami sepakat mendukung pasangan Bedas yang merupakan satu-satunya calon bupati laki-laki. Apalagi program-program Bedas juga sangat pro rakyat serta alim ulama dan guru ngaji,” kata Romadon.
BACA JUGA :
Bedas Janjikan Insentif Guru Ngaji dan Ustadz Rp 500 Ribu per Bulan Plus BPJS Gratisā£
Dede Yusuf Siap Turun Gunung Menangkan Pasangan Bedasā£
PKS Resmi Dukung DS-Sahrul Gunawan, PKS : Seluruh Kader Harus All Out Menangkan Bedasā£
Mantan Pengurus DPW PBB Jawa Barat, Deni Risnandi mengamini pernyataan dua seniornya tersebut. Ia menyatakan seluruh kekuatan yang tergabung dalam Forum Penegak Syariat Bulan Bintang akan all out memenangkan pasangan Bedas pada 9 Desember mendatang agar menjadi bupati dan wakil bupati Bandung selanjutnya.
“Islam dengan tegas mengatakan bahwa pemimpin adalah laki-laki. Sehingga jelas bahwa arah dukungan pun harus sesuai dengan syariat Islam yaitu harus paslon laki-laki. Dan satu-satunya paslon laki-laki di Pilkada Kabupaten Bandung adalah pasangan Bedas,” kata Deni.
Deni optimistis kemilitanan kader PBB akan sangat signifikan membantu kemenangan pasangan nomor urut 3, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan. Ia menargetkan, PBB akan mampu menyumbangkan sedikitnya 31.000 suara untuk pasangan Bedas.
“Insya Allah setidaknya 31 ribu suara akan kami arahkan ke pasangan Bedas. Angka 31 ribu itu berdasarkan hasil legislatif kemarin. Sebenarnya suara PBB bisa lebih besar. Kami pernah mencapai 100 ribu lebih. Kami akan all out memenangkan Bedas,” kata Deni seraya diamini para Pengurus PAC lainnya.(M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment