Hari Santri, Dadang-Sahrul Janji Lebih Perhatikan Pesantren, Para Ustadz dan Guru Ngaji

BandungKita.id, KAB BANDUNG – Calon Bupati Bandung nomor urut 3, Dadang Supriatna berjanji akan lebih memperhatikan pondok pesantren, para kiai, ustadz dan para guru ngaji di Kabupaten Bandung. Hal tersebut disampaikan Dadang di tengah momentum Hari Santri Nasional yang jatuh pada Kamis (22/10/2020) ini.

“Saya ucapkan selamat Hari Santri Nasional yang kelima. Saya ikut bergembira dengan hari santri ini, karena saya juga santri. Semoga santri terus berguna dan bermanfaat untuk negeri dan masyarakat,” ujar Dadang Supriatna, seperti dalam rilis yang diterima, Kamis (22/10/2020).

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menyampaikan hal tersebut di hadapan para kiai dan santri saat berkunjung ke Pondok Pesantren Badrul Ulum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Kamis (22/10/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dadang Supriatna yang berpasangan dengan Sahrul Gunawan (Bedas) berjanji akan memberikan perhatian lebih pada pesantren di Kabupaten Bandung. Dadang menyebut janji tersebut bukan omong belaka, pasalnya dijamin dalam Undang-Undang Pesantren No 8 tahun 2019.

Ia pun memberikan apresiasi dengan adanya Undang-undang Pesantren yang diperjuangkan oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI.

“Jika terpilih jadi Bupati, saya akan membuatkan RJPMD 2021 sampai dengan 2026 untuk penganggaran pesantren maupun madrasah diniyah. Hal itu sesuai dengan Undang-undang Pesantren no 8 tahun 2019 yang sudah disahkan oleh pemerintah pusat,” ujarnya.

BACA JUGA :

Nukkeu dan Ayep : Klaim 28 PAC Gerindra Dukung Bedas Bukan Hoaks, Tapi Bukti Adanya Konflik di Tubuh Gerindra

Waduh! 28 PAC Gerindra Kabupaten Bandung Tinggalkan Kurnia-Usman dan Beralih Dukung Pasangan Bedas

Pengurus dan Kader Senior Partai Bulan Bintang Deklarasi Dukung Pasangan Bedas, PBB : Pemimpin Wajib Laki-laki

Forum Konstituen : 20 Tahun Terakhir Kabupaten Bandung Gini-gini Aja, Harapan Ada di Pasangan Bedas

Tak hanya itu, Kang DS mengaku akan mendorong para santri memiliki soft skill agar ke depan bisa lebih mandiri dan survive dan ikut menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Sebab, kata dia, santri saat ini tidak hanya pandai dalam penguasaan ilmu agama.

Pasangan Bedas yang diusung PKB, Nasdem, Demokrat dan PKS itu juga berjanji akan lebih memperhatikan para guru ngaji, ustadz dan ustadzah di Kabupaten Bandung melalui pemberian insentif yang layak plus kepesertaan BPJS gratis.

Kang DS, mengaku siap memfasilitasi dan memperjuangkan anggaran sebesar Rp 100 miliar per tahun untuk insentif para guru ngaji, ustadz dan ustadzah di 31 kecamatan di Kabupaten Bandung. Saat ini, kata Kang DS, kesejahteraan para guru ngaji yang jumlahnya mencapai lebih dari 16.300 orang, kurang diperhatikan oleh pemerintah.

“Insya Allah dengan anggaran Rp 100 miliar itu, para ustadz dan ustadzah yang mencapai 16.300 orang di Kabupaten Bandung bisa mendapatkan insentif minimal Rp 500 ribu per bulan. Sekarang kan mereka hanya dapat Rp 50 ribu sehingga kurang manusiawi insentif yang diberikan itu,” kata Dadang Supriatna.

Menurutnya, program tersebut sangat rasional dan sangat mungkin untuk diwujudkan. Sebab, kata dia, pihaknya telah menghitung kebutuhan anggaran tersebut dan disesuaikan dengan kemampuan APBD Kabupaten Bandung.

“Kami telah hitung, anggarannya sangat mencukupi. Kami sangat prihatin ketika misalnya para ustadz ini sakit. Rata-rata mereka tidak punya BPJS. Apalagi insentifnya juga sangat kecil. Insya Allah kami akan tingkatkan menjadi Rp 500 ribu per bulan,” kata Dadang Supriatna.

Pasangan Bedas, kata dia, sangat berkepentingan memperhatikan kesejahteraan para ustadz dan ustadzah. Pasalnya, kata dia, mereka adalah salah satu pencetak generasi muslim yang berkarakter dan islami sehingga kesejahteraannya harus diperhatikan.

“Saya juga adalah produk pendidikan diniyah dan pesantren. Mereka tanpa pamrih mendidik putra-putri kita di pengajian, tapi kadang kita sering lupa tidak memperhatikan kesejahteraan mereka,” ujar Kang DS sambil tersenyum.(*)