RSUD Majalaya Miliki Gedung Rawat Inap Baru, Ruangan Kelas Tiganya Seperti Hotel

BandungKita.id, MAJALAYA – Bupati Bandung Dadang M Naser meresmikan gedung rawat inap baru Alamanda Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalaya. Bupati menuturkan, dengan kelengkapan dokter spesialis dan infrastruktur yang menunjang, menjadikan RSUD Majalaya sebagai rumah sakit tipe B yang terakreditasi paripurna.

“Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, kami telah meresmikan Gedung Alamanda. RSUD Majalaya ini telah menjadi rumah sakit yang luar biasa bagus untuk rumah sakit daerah. Bahkan ruang inap kelas tiganya saja memiliki fasilitas seperti hotel,” ucap Dadang Naser di sela-sela kegiatan tersebut, Rabu (11/11/2020).

Meskipun sudah setara dengan RS. Santosa, dirinya berharap RSUD Majalaya dapat terus meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit.

“Insya Allah kedepannya RSUD ini akan dilengkapi dengan oksigen sentral. Sementara untuk lahan perluasan dan tempat parkir sudah kami beli, tinggal pelaksanaan pembangunannya,” jelasnya.

BACA JUGA :

Launching Buku “Persis di Era Millenium Kedua”, Dadang Naser: Persis Harus Jadi Lokomotif Pemikiran Keislaman

Waduh! Kepala Desa Terang-terangan Kampanyekan Salah Satu Paslon di Acara Hajatan

Teh Nia Janji Atasi Banjir dan Bangkitkan Nama Karapyak, Komunitas Munding Dongkol Angkat Bicara

Dadang berharap, dengan hadirnya gedung rawat inap baru itu, dapat turut meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bandung, khususnya di sektor kesehatan.

“Selain IPM, IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) juga menjadi salah satu perhatian kami. Oleh karenanya RSUD Majalaya terus melakukan inovasi, salah satunya dengan pendaftaran sistem online. Dengan begitu, pasien dapat memonitor langsung kapan ia harus datang ke rumah sakit,” papar Dadang.

Pada kesempatan yang sama Direktur RSUD Majalaya Tuty Heryati mengungkapkan, pembangunan Gedung Alamanda menghabiskan anggaran sebesar 44 miliar.

“Gedung ini memiliki empat lantai dengan kapasitas 200 tempat tidur. Lantai pertama diperuntukan perawatan obgyn atau kandungan, lantai dua untuk anak dan bayi baru lahir, lantai tiga digunakan untuk bedah dan saraf, sementara lantai empat diperuntukan penyakit dalam,” terang Tuty.

Ruangan kelas tiga di gedung rawat inap baru Alamanda RSUD Majalaya, Selasa (10/11/2020). (istimewa).

Tuty juga menjelaskan, pembangunan gedung ruang inap baru itu memakan waktu sekitar 5 tahun. Lamanya waktu pembangunan, dikarenakan adanya relokasi pasien inap.

“Berbeda dengan RSUD Soreang yang dibangun di lahan kosong, pembangunan gedung ini memakan waktu yang cukup lama. Karena kami harus memikirkan pelayanan tidak boleh berhenti, sementara pembangunan harus tetap berjalan. Jadi kami harus merelokasi pasien secara bertahap,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami sangat bersyukur atas diresmikannya gedung baru itu. Dengan adanya Gedung Alamanda, dirinya berharap RSUD Majalaya dapat melayani masyarakat secara optimal.

BACA JUGA :

Jelang Dadang Naser Lengser, Pemkab Bandung Ingin RSUD Soreang Jadi Kelas B

Dikritik Soal Transparansi Anggaran Covid-19 dan Rencana Pembentukan Pansus, Bupati Dadang Naser Sebut Anggota DPRD “Lieur”

Disebut Bupati Dadang Naser “Lieur” dan “Teu Ngarti”, Begini Reaksi Anggota DPRD Kabupaten Bandung

“Dengan kebersamaan serta tekad yang kuat, Alhamdulillah gedung rawat inap Alamanda bisa berdiri. Jika melihat pada master plan rumah sakit, masih ada yang belum terwujud yakni pembangunan instalasi bedah sentral. Meskipun begitu, kami berharap RS. Majalaya dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien,” harap Grace.

Tak lupa, dirinya juga mengingatkan seluruh masyarakat Kabupaten Bandung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, baik di luar ruangan maupun di dalam rumah. Pasalnya, hingga saat ini keluarga menjadi klaster tertinggi penyebaran covid-19 di Kabupaten Bandung.

“Angka kasus covid-19 cukup meningkat, dan yang perlu kita perhatikan bersama adalah 60% dari kasus tersebut adalah orang tanpa gejala. Oleh karena itu, kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk menerapkan 5 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan selalu memperhatikan makanan-makanan yang bergizi,” pungkasnya. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber : Humas Pemkab Bandung

Comment