Setelah Bupati, Kepala Dinas Sosial KBB Dijadwalkan Diperiksa KPK

BandungKita.id, NGAMPRAH – Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Heri Pratomo membenarkan bahwa dirinya memang dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya tersiar kabar jika ia diundang KPK minggu lalu.

“Kata siapa minggu kemarin? Pemanggilan minggu lalu yang mana ya?. Pemanggilannya juga baru mulai minggu ini, bukan minggu lalu,” katanya dengan nada heran kepada BandungKita.id, Rabu (11/11/2020).

Ketika ditanya perihal apa undangan tersebut, Heri enggan memberikan jawaban pasti. Kadinsos KBB itu hanya meminta do’a untuk keselamatannya ketika diperiksa nanti. “Doakan saja saya ga ada apa-apa,” ujarnya berharap.

BACA JUGA :

Kerjasama Pemda KBB dan Kejari Bale Bandung Dinilai Hanya untuk “Bekingi” Kepala Daerah dari Potensi Korupsi Dana Covid-19

Setelah Diperiksa KPK: Bupati KBB Aa Umbara Mengurung Diri di Rumah

Lebih jauh BandungKita.id meminta keterangan, dengan siapa Heri dipanggil KPK ? Apakah pihak ke 3 sudah ikut dipanggil juga ? Namun Heri hanya meminta do’a kembali dan memberikan jawaban singkat. “Yang pasti saya dipanggil KPK,” jelasnya.

Setelah kembali didkonfirmasi soal undangan KPK, Heri tetap menjawab dengan meminta doa. “Kita do’akan untuk senantiasa ada dalam keselamatan dan perlindungan Allah SWT. Aaamiin Yaa Rabb,” tandasnya.

Menurut penelusuran yang kami lakukan, pemanggilan Bupati dan Kadinsos KBB oleh KPK diduga bertkaitan erat dengan anggaran Covid-19. Khususnya dalam hal anggaran pengadaan sembako.

Diberitakan sebelumnya, Bupati KBB Aa Umbara Sutisna menyebut dalam acara Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman pendampingan penggunaan dana Covid-19 antara Pemda KBB dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bale Bandung, Selasa (19/5/2020).

BACA JUGA :

Bupati KBB Aa Umbara Sutisna Diperiksa KPK, Ada Apa?

Aa Umbara Diperiksa KPK, Pemda KBB Mengaku Belum Terima Surat Panggilan

“Anggaran Covid-19 sudah mulai terserap sejak dua bulan lalu (Februari 2020). Anggaran yang paling besar serapannya yaitu di Dinas Kesehatan KBB, pengalokasiannya antara lain untuk rapid test, ruang isolasi, pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) serta pengadaan sembako di Dinsos,” papar Aa Umbara.

Ketika hendak dimintai pendapat terkait pemanggilan Kadinsos KBB, Sekertaris Daerah (Sekda) KBB, Asep Sodikin tak bisa dihubungi karena nomor teleponnya tidak aktif. Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan dari yang bersangkutan.

Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setda KBB, Asep Sudiro pun belum memberikan keterangan mengenai dipanggilnya Heri Pratomo oleh KPK. Pasalnya, ia mengaku sedang mengantar istrinya ke Rumah Sakit. (Dona Hermawan/BandungKita.id)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien