Sejumlah Warga Geruduk RSUD Cililin, Tak Terima Pasien Meninggal “Dicovidkan”⁣⁣

BandungKita.id, CILILIN – Lantaran tak terima dengan pernyataan pihak rumah sakit, sejumlah warga Sumur Bandung, Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) mendatangi RSUD Cililin. Pasalnya, pihak rumah sakit mengklaim salah satu pasiennya meninggal akibat positif COVID-19.⁣⁣
⁣⁣
Insiden itu terjadi pada hari Kamis (7/1/2021). Menurut Direktur Utama RSUD Cililin, Achmad Okto Rudy, protes keluarga pasien itu terjadi lantaran ketidaktahuan mereka terhadap protokol kesehatan yang musti dilakukan rumah sakit.⁣⁣
⁣⁣
“Kejadiannya kemarin sore. Keluarga pasien datang ke sini mereka protes rumah sakit karena anggota keluarga mereka disebut positif COVID-19,” kata Okto dikutip dari IDN News, Jumat (8/1/2021).⁣⁣
⁣⁣
Okto menjelaskan, pasien yang dimaksud adalah seorang perempuan bernama Juangsih (48 tahun) salah satu anggota keluarga yang protes ke pihak rumah sakit. Awalnya, Juangsih dirujuk dari Puskesmas untuk dirawat di RSUD Cililin.⁣⁣

BACA JUGA :

Tanggapi Keluhan Warga Soal Buruknya Pelayanan RSUD Cililin, Wakil Bupati KBB Hengky Kurniawan Ancam Copot Dirut : Begini Kata Hengky

Pasca Libur Panjang, Ruang Isolasi Covid-19 di RSUD Cililin Penuh⁣

Viral! Penanganan Pasien di RSUD Cililin Diduga Asal-asalan, Ibu Hamil Ini Melahirkan Bayi Tak Bernyawa
⁣⁣
Ketika dirawat di RSUD Cililin, pasien tersebut telah mengikuti rapid antigen dan dinyatakan positif COVID-19. Terbukti dari photo thorax ada flek dan kabut pada bagian paru-parunya. ⁣⁣
⁣⁣
“Sejak datang dengan riwayat komorbidnya, ada indikasi dia positif COVID-19 apalagi mengeluh sesak nafas. Tapi semuanya sudah clear sekarang, ” jelas Okto.⁣⁣
⁣⁣
Pihak rumah sakit pun melakukan penanganan lanjutan sesuai prosedur penanganan COVID-19. Pasien tersebut akhirnya meninggal dunia saat dirawat di rumah sakit. Petugas kemudian melakukan penanganan hingga pemulasaraan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.⁣⁣
⁣⁣
“Meninggalnya dengan status probable, tapi penanganannya sesuai protokol COVID-19 karena dari hasil rapid antigen pasien itu positif. Jadi tidak benar jika RSUD cililin mengcovidkan pasien,” tuturnya.⁣⁣
⁣⁣
Okto mengungkapkan, keluarga pasien telah membuat surat perjanjian persetujuan sebelumnya. Mereka sepakat penanganan terhadap pasien akan melalui protokol COVID-19 jika kondisinya memburuk dan meninggal dunia.⁣⁣

Direktur Utama RSUD Cililin, Achmad Okto Rudy. (istimewa).

“Keluarga sudah membuat persetujuan, kalau seandainya tidak ada perbaikan setuju dilakukan protokol COVID-19. Tapi pas meninggal, kok malah menolak?,” ungkap Okto heran.⁣⁣
⁣⁣
“Kalau ada yang terkonfirmasi COVID-19 atau probable, ya kita lakukan protokol COVID-19 menghindari penularan ke keluarga dan warga lainnya,” imbuhnya.⁣⁣
⁣⁣
Persoalan itu pun bergulir hingga harus melibatkan aparat desa, koramil, dan kepolisian. Setelah diberi pemahaman terkait protokol penanganan pasien di tengah pandemi baru emosi keluarga bisa reda.⁣⁣
⁣⁣
“Setelah kita beri pemahaman ya akhirnya mereka mengerti. Keluarga yang mau memandikan dan menguburkan kita izinkan, tapi kita lengkapi dengan APD dan didampingi petugas rumah sakit,” tandasnya.⁣⁣
⁣⁣
Sementara itu, Odor (50) suami Juangsih menolak memberikan tanggapan terkait peristiwa ini. Hingga berita ini diturunkan, pesan singkat dan telepon dari BandungKita.id tidak ia respon. (*)⁣⁣
⁣⁣
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien