Jalur BBS-Cipatik Kerap Macet Parah, Dishub KBB Siapkan Solusi

Volume Kendaraan Meningkat Akibat Tol Soroja

BandungKita.id, KBB – Kemacetan parah yang kerap melanda ruas jalan Cipatik-Cihampelas Kabupaten Bandung Barat (KBB) dalam beberapa pekan terakhir banyak dikeluhkan pengguna jalan. Tak hanya kendaraan roda empat atau lebih, sepeda motor pun biasanya sama sekali tak bergerak bila terjebak macet di ruas jalan tersebut.

Keluhan kemacetan parah di ruas Jalan Cipatik-Cihampelas KBB tersebut banyak disuarakan pengguna jalan termasuk ramai dibahas di media sosial. Agus Setiawan (40), mengaku cukup letih karena hampir setiap hari terutama pada sore hari selalu terjebak macet di kawasan tersebut.

Agus yang bekerja di Padalarang, selalu menggunakan ruas jalan tersebut untuk pulang ke rumahnya di kawasan Kutawaringin, Kabupaten Bandung. Namun hampir setiap hari pula, setiap pulang bekerja, ia selalu terjebak kemacetan parah mulai pertigaan BBS hingga ke Jalan Cipatik-Cihampelas.

“Wah kalau sudah macet bisa satu jam diam, kendaraan sama sekali enggak bisa gerak. Antrian kendaraan bisa sampai berkilo-kilo meter,” ujar Agus kepada BandungKita.id, Senin (3/5/2021).

Parahnya lagi, kata dia, jarang sekali ada petugas kepolisian yang turun mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut. Sehingga antrean kendaraan yang semrawut dari kedua arah pun tak terhindarkan lagi.

Berdasarkan pantauan BandungKita.id, kemacetan parah terjadi bukan hanya di ruas jalan arah Cihampelas menuju Cipatik, namun terjadi di kedua arah. Hal ini terjadi akibat ketidakdisiplinan para pengguna jalan yang saling tidak ingin mengalah sehingga menyebabkan penumpukan kendaraan.

Seperti yang terjadi di perempatan Balakasap, Cihampelas. Akibat ketidakdisiplinan para pengguna jalan baik pengendara sepeda motor maupun pengguna mobil yang saling menyerobot menyebabkan terjadinya saling menutup akses jalan. Akibatnya, kendaraan dari kedua arah sama sekali tak bergerak karena akses jalan mereka saling ditutup oleh kendaraan lainnya.

Disamping itu, penyebab lainnya yakni disebabkan meningkatnya volume kendaraan roda empat atau lebih yang hendak menuju atau keluar dari pintu tol Kutawaringin. Hal itu juga diperparah dengan adanya pekerjaan galian drainase di kanan dan kiri jalan sehingga badan jalan menjadi sangat sempit.

“Berdasarkan informasi dari petugas dan masyarakat, kemacetan di pertigaan BBS Cipatik tersebut semakin meningkat akibat tingginya volume kendaraan yang hendak menuju dan keluar tol. Akibatnya, kapasitas jalan sudah tidak bisa menampung volume kendaraan yang melewati jalan tersebut,” ujar Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) KBB, HM Lukmanul Hakim S.Sos., M.Si., kepada BandungKita.id, Senin (3/5/2021).

Imbas Keberadaan Tol Soroja

Keberadaan Tol Soroja menurutnya ikut andil dalam peningkatan volume kendaraan di ruas jalan selatan KBB tersebut. Saat ini, kata Lukman, banyak pengguna jalan yang memilih jalur BBS-Cipatik-Cihampelas untuk menuju akses Tol Soroja.

“Tidak dapat dipungkiri, adanya Tol Soroja menjadi salah satu penyebab tingginya volume kendaraan karena aksesibilitas jalan tersebut dianggap lebih dekat ke akses tol Soroja oleh masyarakat yang tinggal di selatan KBB. Akibatnya volume kendaraan bertambah signifikan,” ungkap Lukman, sapaan akrabnya.

BACA JUGA :

Dinilai Responsif, Warga Permata Cimahi Apresiasi Kinerja Dishub KBB

Dishub KBB : Rencana Pembangunan Fly Over Simpang Padalarang, Jalan Menuju Jl. Pararahyangan Akan Ditutup Sementara

Dishub KBB Bakal Tertibkan Tempat Parkir yang Dikuasai Preman

Ingatkan Hengky dan DPRD KBB, Pengamat : Pemkab Bandung Barat Bisa Lumpuh, Jika….

Hengky Kurniawan : Sedih Mendengar Kalau Pejabat-Pejabat KBB Itu Terlatih Korupsi, Ini Instruksi Plt Bupati untuk Para Pejabat KBB

Guna mengatasi kemacetan di ruas jalan tersebut, Lukman berjanji Dishub KBB akan turun tangan dan terjun ke lapangan. Lukman menyebut, Dishub KBB sudah menyiapkan beberapa langkah antisipasi diantaranya menyiapkan rekayasa jalan dengan penggunaan jalur alternatif.

“Kami akan secepatnya membahas dan mengkaji soal rekayasa jalan atau penggunaan jalur alternatif Ciraden yang diusulkan masyarakat agar penggunaan jalan tetap aman dan nyaman. Apalagi dalam waktu dekat (lebaran) masyarakat di selatan akan saling mengunjungi. Mudah-mudahan semua dilancarkan,” tuturnya.

Sebelum hasil kajian tuntas, Lukman mempersilakan agar masyarakat menggunakan jalur-jalur alternatif guna mengurangi kemacetan. Dengan menggunakan jalur-jalur alternatif yang ada, ia yakin volume kendaraan di jalur BBS-Cipatik-Cihampelas akan sedikit terurai. Ia juga meminta agar para pengguna jalan dapat bersabar dan terrib ketika berada di jalan.

“Kami berharap para pengguna jalan dimanapun khususnya di ruas jalan BBS, dapat bersabar dan memiliki kewaspadaan tinggi dalam berkendara. Tunda bepergian jika dirasa itu bisa ditunda dan pilih jalur alternatif agar tidak terjadi penumpukan dan terjebak kemacetan bisa dihindari,” kata dia.

Di samping itu, mengingat personel Dishub KBB yang sangat minim, Lukman mengaku akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait lainnya seperti aparat kepolisian dan Dinas PUPR KBB guna mendorong peningkatan kondisi ruas jalan di kawasan BBS hingga Citapen yang kondisi jalannya mengalami kerusakan sehingga menyebabkan antrean kendaraan cukup panjang.

“Kami akan berkordinasi dengan atasan (Bupati) dan Dinas PUPR supaya belokan dekat pom bensin itu bahu jalannya dibenahi, agar kendaraan dari arah Citapen belok ke arah Batujajar bisa lancar dan tidak tersendat karena kondisi jalannya seperti saat ini (rusak)” ujar Lukmanul Hakim.

Pihaknya juga untuk sementara waktu tidak memfungsikan Traffic Light (lampu pengatur lalu lintas) di pertigaan BBS guna menghindari penumpukan kendaraan dan antrean panjang kendaraan di tiga ruas jalan. Dalam kondisi volume kendaraan padat seperti saat ini, penggunaan Traffic Light dikhawatirkan malah akan membuat kendaraan mengular.

“Jika Traffic Light dinyalakan, resiko kemacetan akan bertambah, karena sarana presarana jalan yang ada sudah tidak memadai. Semoga langkah-langkah yang disiapkan bisa menjadi solusi pengurangan kamecetan di ruas jalan BBS-Cipatik-Cihampelas,” tambahnya.(Dona Hermawan/M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M