Siap Bangkitkan Ekonomi Warga Pasca PPKM Level 3, Desa Kertawangi Bangun Rest Area KM 11 untuk Wisatawan

BandungKita.id, KBB – Pemerintah Desa Kertawangi membangun sarana Rest Area KM 11 Pesona Burangrang bagi para pengunjung yang berwisata ke daerah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

Kepala Desa Kertawangi Steve Ewon mengatakan, Rest Area KM 11 tersebut dibangun di lahan seluas 8000 meter milik Perhutani.

“Kita kerjasama dengan Perhutani dengan menggunakan sistem kontrak sewa. Jadi mau untung tau rugi. Kita sebagai kelompok masyarakat yang jadu penanggung jawabnya. ” katanya kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).

Ewon mengaku, pembangunan rest area tersebuti sudah rampung 94 persen.

Sebagai kepala desa, sebut Ewon, dirinya harus menjadi generator pembangunan yang mampu membangkitkan perekonomian. Salah satu buktinya adalah dibuatnya Rest Area KM 11.

“Tujuan utamanya agar perekonomian masyarakat bisa kembali berjalan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Ewon menilai, Desa Kertawangi saat ini menjadi tujuan para wisatawan yang datang ke destinasi, seperti Dusun Bambu, Curug Layung Camp, Curug Cimahi, Natural Hill, Air Terjun Pelangi, Curug Panganten, Curug Cipanas dan destinasi alami lainnya.

Menurutnya, banyak destinasi wisata yang ada di wilayahnya, namun kontribusi yang diberikan hanya sampah saja.

“Ini bukan kesalahan desa atau masyarakat, namun karena tidak adanya tempat pemberhentian atau tempat istirahat yang menyuguhkan berbagai fasilitas dan kuliner yang menarik,” tuturnya.

Dikatakan Ewon, dengan adanya Rest Area KM 11 ini tentunya bisa memberikan pemasukan tidak hanya bagi masyarakat, namun juga untuk kas Desa Kertawangi.

Baca Juga:

Tak Kunjung Terima Titipan Hewan Kurban dari ASN KBB, DKM Ash-Shiddiq Tampung 84 Proposal dari Warga

Pilkades Serentak Kabupaten Bandung Diundur Lagi Jadi 4 Agustus

Prakiraan Cuaca Kota Bandung, Kamis 22 Juli 2021

“Makanya Desa Kertawangi bikin sebuah konsep rest area yang di dalamnya ada kuliner, merchandise, toilet, serta fasilitas lapang parkir yang luas,” katanya.

Terkait dengan jumlah UMKM yang dilibatkan, Ewon mengaku, untuk sementara ini pihaknya masih melihat situasi dan lokasi.

Menurutnya, jika terlalu banyak UMKM yang dilibatkan dikhawatirkan akan mempersempit lahan parkir.

“Kemarin setelah dihitung secara strategi bisnis dengan lahan seperti itu kita siapkan kurang lebih 45 UMKM,” ucapnya.

Disinggung soal pembangunan di tengah penerpam PPKM Level 3, Ewon menyebut, saat ini banyak desa dan wilayah yang menghentikan berbagai aktivitasnya.

“Kita selalu sadar dan yakin kalau musibah ini akan ada berakhir,” ujarnya. (Agus SN/BandungKita.id) ***

Editor: Agus SN