Pasca Supervisi, Disdik KBB Nyatakan Tak Temukan Klaster Baru saat Pelaksanaan PTM Terbatas

BandungKita.id, KBB – Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) memastikan tidak ada klaster baru dari sekolah di Bandung Barat usai melakukan supervisi yang dilaksanakan Disdik KBB sejak 20-27 September 2021 di masing-masing sekolah yang telah mendapat izin untuk melaksanakan PTM terbatas.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bandung Barat, Asep Dendih mengatakan, setelah beredar bahwa di Jawa Barat mucul klaster baru di sekolah, pihaknya memastikan tidak menemukan kasus tersebut di sekolah di KBB.

“Hasil supervisi yang kemarin kami lakukan di KBB. Alhamdulillah tidak ada klaster baru,” katanya, Rabu 29 September 2021.

Ia mengaku, pihaknhya telah melakukan pemantauan di beberapa kecamatan, bahkan sekarang pun rekan-rekan masih melaksanakan pemantauan di 16 kecamatan dan kemarin sudah melaksanakan mulai Lembang, Parongpong, Cisarua, Cipeundeuy, Cikalong, Rongga dan Gununghalu.

“Saya pastikan di KBB tidak ada klaster baru seperti yang diisukan di Jabar,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya melakukan skema 50 persen bagi siswa yang masuk sekolah. Artinya, bagi sekolah yang melaksanakan PTM terbatas harus memberikan kesempatan siswa masuk sekolah secara bergilir baik untuk jenjang SD maupun SMP.

“Jadi tidak masuk semuanya guna menghindari kerumunan. Skema di sekolah diatur sedemikian rupa mulai kelas 1-6 baik yang masuk atau yang belajar secara daring,” jelasnya.

Baca Juga :

Ini Lima Syarat yang Harus Dipenuhi, Jika KBB Ingin Lakukan PTM Terbatas

PTM di KBB Rencana Digelar Pekan Ketiga September 2021, Disdik: Kami Tengah Matangkan Teknisnya

Sikapi Ancaman Learning Loss di KBB, ini Upaya Disdik Bandung Barat

Lebih lanjut ia menerangkan, pihaknya menargetkan pelaksanaan PTM terbatas bisa dilakukan semua sekolah di KBB hingga bulan November mendatang.

“Walaupun kami tetap mengimbau, bukan hanya target yang harus dicapai. Tapi prokes, strategi sekolah, dan skema sekolah itu harus diperhatikan,” terangnya.

Ia mengimbau, dengan target yang telah ditentukan, pihaknya meminta kepada seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, murid dan seluruh stakeholder agar tetap memperhatikan prokes.

“Mohon diperhatikan siswa yang datang atau pulang baik oleh pihak sekolah maupun orang tua,” imbaunya.

Selain itu, ia juga meminta, agar semua guru yang ada di sekolah bisa stand by ada di kelas sebelum murid masuk guna memperhatikan kegiatan para siswa, termasuk penerapan prokes yang baik.

“Ini bertujuan untuk lebih menekan penyebaran COVID-19, juga menyukseskan PTM terbatas di KBB, karena pelaksanaan tatap muka ini perlu kerja keras melalui pengawasan yang ketat,” tandasnya. (Tim BandungKita.id) ***