BandungKita.id, HEALTH – Olahraga saat puasa harus tetap dilakukan agar selalu bugar. Salah satu hal yang direkomendasikan untuk tetap dilakuan selama berpuasa adalah melakukan kegiatan olahraga. Olahraga harus tetap dilakukan agar kita selalu bugar.
Namunrasa haus memang akan selalu menghampiri ketika tengah berolahraga. Pasalnya, tubuh kehilangan banyak cairan saat melakukan aktivitas fisik. Namun jangan jadikan hal itu sebagai alasan. Anda tetap bisa olahraga di bulan puasa kok.
Nah, itu sebabnya, Anda harus pintar-pintar memilih olahraga yang tepat sehingga Anda tidak merugikan diri sendiri. Salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan adalah memilih waktu dan tempat yang tepat untuk berolahraga.
Lantas, kapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga? Olahraga di bulan puasa, sebaiknya setelah buka atau justru sebelum buka puasa? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Dikutip dalam laman Islamicity, jika Anda melakukan olahraga saat puasa, maka ini akan menyebabkan kenaikan yang signifikan pada hormon kortisol (hormon stres), terlebih jika dilakukan dalam intensitas tinggi. Selain itu, olahraga yang dilakukan dalam keadaan dehidrasi juga bisa menurunkan daya tahan tubuh secara drastis.
Jadi, olahraga setelah buka puasa adalah waktu yang terbaik. Hal ini dikarenakan tubuh sudah mendapatkan asupan energi kembali dari makanan dan minuman yang dikonsumsi saat berbuka.
Sedangkan menurut dr. Michael Triangto, SpKO yang dikutip dalam detikHealth, menentukan kapan waktu terbaik untuk melakukan olahraga saat puasa tergantung pada tujuan olahraga itu sendiri. Itu sebabnya, Anda perlu menetapkan terlebih dahulu apa tujuan dari melakukan olahraga tersebut.
BACA JUGA :
Kamu Harus Tahu! Ini 10 Hal yang Sering Ditanyakan Seputar Puasa dan Kesehatan
Ini 3 Tips Ampuh Agar Tak Kehausan Saat Sedang Puasa
Kamu Harus Tahu! Ini 4 Tips Mudah Agar Kita Tak Lemas Saat Puasa
Jika tujuan Anda berolahraga untuk kesehatan dan penyegaran, maka olahraga jangan dilakukan di sore hari. Pasalnya jika olahraga dilakuan sore atau malam hari, maka Anda tidak akan mendapatkan efek kesegaran karena udara sudah tercampur dengan polusi udara.
Agar mendapatkan manfaat kesegaran, Anda bisa melakukan olahraga setelah sahur ataupun setelah salat subuh saat udara masih asri dan segar. Tentunya olahraga yang dilakukan adalah jenis olahraga yang ringan seperti jogging, jalan cepat dan bersepeda.
Sedangkan jika alasan Anda berolahraga dengan tujuan untuk melatih otot dan sekadar mengeluarkan keringat, maka Anda bisa melakukan olahraga beban ataupun kardio yang bisa dilakukan di malam hari selama 30 sampai 60 menit atau boleh juga dilakukan ketika menunggu berbuka puasa.
Pada dasarnya, untuk melakukan olahraga di bulan puasa Anda harus mengetahui kondisi tubuh dan kesehatan Anda sendiri. Pasalnya kebugaran setiap individu berbeda-beda. Ada orang yang memang mampu melakukan olahraga saat berpuasa dan ada juga yang baru bisa melakukan olahraga setelah buka puasa.
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan olahraga di bulan puasa
Jangan terlalu memaksakan diri untuk berolahraga, ada baiknya kenali tubuh Anda sendiri sebelum memutuskan untuk berolahraga. Beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat melakukan olahraga selama bulan ramadan, adalah:
– Luangkan waktu untuk olahraga sekitar 30 menit sampai maksimal 60 menit. Jangan lupa untuk berolahraga secara konsisten dan rutin.
BACA JUGA :
Kamu Harus Tahu! Ini 7 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh Kita
Ayo Mulai Hidup Sehat, Ini 5 Pilihan Kegiatan yang Bikin Tubuh Kita Selalu Bugar dan Sehat
– Lakukan olahraga kardiovaskular dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki dan bersepeda. Selain itu Anda juga bisa melakukan aktivitas latihan otot yang sederhana. Hal ini bisa membantu membakar kalori, meningkatkan stamina, mereganggakan otot-otot, meningkatkan fleksibilitas dan detoksifikasi.
– Jangan melakukan olahraga dengan intensitas tinggi seperti lari jarak jauh, angkat beban dan olahraga berat lainya karena dapat menyebabkan cedera sendi atau otot. Bahkan hal tersebut juga bisa menyebabkan komplikasi seperti tekanan darah rendah, hipoglikemia dan pusing.
– Perbanyak asupan cairan saat berbuka dan sahur. Minumlah air kelapa untuk meningkatkan elektrolit di tubuh Anda, dan mengoptimalkan fungsi jantung, serta saraf otot.
– Perhatikan asupan nutrisi dan porsi makanan yang akan dikonsumsi untuk berbuka dan sahur. Terlebih hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan dan santen agar olahraga yang Anda lakukan berhasil.
– Jangan lanjutkan olahraga jika Anda merasa lemas, pusing atau sakit meskipun Anda sudah menurunkan intensitas latihan Anda.
– Cukupi waktu tidur Anda selama Ramadan, pasalnya waktu tubuh yang kurang akan mempengaruhi kinerja tubuh.(M Zezen Zainal M/BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : hellosehat