Berkomitmen Sejahterakan Guru, Bupati Aa Umbara : Tahun Depan Insentif Guru Honor di KBB Naik 200 Persen

BandungKita.id, NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkomitmen meningkatkan kesejahteraan para guru atau tenaga kependidikan khususnya para guru honorer. Salah satu bentuk keberpihakan Pemkab Bandung Barat kepada para guru honorer yakni dengan menaikkan insentif mereka sebesar 200 persen.

“Tahun depan, insentif guru honor jadi Rp 1,5 juta,” kata Bupati KBB Aa Umbara kepada BandungKita.id di sela-sela peringatan HUT Korpri ke-47 dan HUT PGRI ke-73 di Ngamprah, belum lama ini.

Aa Umbara menegaskan, angka tersebut sudah resmi dan telah mendapat persetujuan dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bandung Barat.

Orang nomor satu di KBB itu mengatakan insentif bagi para guru honor di KBB semula hanya sebesar Rp 500 ribu saja, dan tahun depan naik 200 persen menjadi Rp. 1,5 juta. Kenaikan ini bertujuan untuk meminimalisir ketimpangan kesejahteraan antara guru PNS dan honorer.

“Sebab, peran guru honor sama pentingnya dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Hanya status saja yang membedakan. Sehingga kami bertekad meningkatkan kesejahteraan mereka agar terus semangat dalam mendidik generasi penerus bangsa,” kata Aa Umbara.

BACA JUGA :

Menurutnya, di pundak para guru lah masa depan bangsa ini bergantung khususnya dalam memelihara, mengembangkan jati diri dan membentuk karakter generasi penerus bangsa agar menjadi bangsa yang tangguh, mandiri, berdaya saing dan penuh toleransi.

Tema Hari Guru Nasional Tahun 2018 adalah “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI”. Tema tersebut menjelaskan bahwa keniscayaan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Bupati menjelaskan bahwa terdapat 3 ciri guru profesional. Pertama, guru profesional adalah guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik. Kedua, seorang guru yang profesional hendaknya membangun ke sejawatan. Dan ketiga, seorang guru profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya.

“Dan dengan segala tantangan dan hambatannya, para guru Indonesia berada di garda terdepan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya.(ZEN/ADVERTORIAL)