Jadi Pilot Project Nasional Pengurangan Angka Pengangguran, Disnakertrans KBB Siapkan Terobosan Berupa Aplikasi Pencari Kerja : Apa Saja Kelebihannya?

BandungKita.id, NGAMPRAH – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat (KBB) dijadikan pilot project atau percontohan nasional melalui program Skill Development Center (SDC) atau Pusat Pengembangan Keahlian. Program SDC ini digagas pemerintah pusat sejak 2017 lalu.

Program SDC adalah sebuah program terpadu yang bertujuan untuk mengatasi atau mengurangi masalah pengangguran yang menjadi salah satu masalah besar semua daerah di Indonesia.

Melalui program ini semua daerah dituntut bagaimana meningkatkan daya saing tenaga kerja dan menurunkan angka tingkat pengangguran melalui peningkatan partisipasi angkatan kerja dengan konsep pendekatan kerja sama yang melibatkan semua pemangku kepentingan. Seperti dunia usaha, pemerintah daerah, dan lembaga pelatihan kerja.

 

 

Penunjukkan Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebagai pilot project nasional itu ditetapkan pada 2018 lalu. Meski baru berusia 14 tahun atau termasuk daerah yang baru berdiri, Bandung Barat dinilai paling siap melaksanakan program SDC ini dibanding kabupaten/kota lain di seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah Bandung Barat dipandang layak untuk melaksanakan program pengentasan pengangguran ini. Sebab, kita (KBB) datanya paling siap. Database kita paling lengkap hingga kecamatan. Tia-tiap SKPD juga sangat sinergis untuk mendukung program SDC ini,” kata Kepala Disnakertrans KBB, Iing Solihin kepada BandungKita.id saat menerima tim supervisi Bappenas di Kompleks Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Kamis (14/3/2019).

Dijelaskan Iing, pada awalnya terdapat 20 kabupaten/kota di Indonesia yang ditunjuk untuk melaksanakan program SDC tersebut. Namun setelah berjalan selama setahun, ternyata KBB dinilai yang paling berhasil melaksanakan program tersebut.

“Selain data yang lengkap dan sinergitas antar SKPD yang sudah bagus, salah satu indikator lainnya adalah karena Bandung Barat berhasil menurunkan angka pengangguran. Tahun 2017 angka pengangguran kita (KBB) sebesar 9,33 persen dari angkatan kerja dan tahun 2018 lalu turun menjadi 8,50 persen. Trennya menurun dan itulah mengapa KBB dipilih sebagai pilot project,” tutur Iing.

Ilustrasi (net)

 

Pada tahun ini, pihaknya bersama Bappenas tengah mematangkan konsep SDC untuk diterapkan di KBB. Selain terus memperbaiki database mengenai jumlah angkatan kerja, angka pencari kerja (pencaker), jumlah lowongan yang tersedia dan jumlah perusahaan, pihaknya juga berupaya memperbanyak pendidikan dan pelatihan kepada calon tenaga kerja.

Menurut Iing, persoalan yang terjadi saat ini adalah banyak calon tenaga kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja atau industri. Dengan kata lain, skill calon tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhan industri.

Ia mencontohkan, bila industri atau lapangan kerja membutuhkan sekitar 10.000 ribu tenaga kerja dan yang melamar sekitar 15.000 orang, jangan sampai yang diterima hanya sekitar 2.000 orang karena mayoritas calon tenaga kerja tidak memiliki skill sesuai yang dibutuhkan.

“Oleh karena itu, salah satu output program SDC adalah kita menyediakan calon tenaga kerja yang memiliki skill sesuai kebutuhan industri atau pengguna,” ujarnya.

Ilustrasi para calon tenaga kerja mendatangi job fair untuk mencari lowongan pekerjaan (foto:istimewa)

Selain itu, melalui program SDC tersebut pihaknya saat ini terus meningkatkan keterpaduan antara industri, dunia usaha dengan lembaga pendidikan dan pelatihan. Pemerintah daerah dengan arahan pusat akan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada calon tenaga kerja yang disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri.

“SDC harus dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan partisipasi angkatan kerja karena SDC dirancang dapat melaksanakan lima fungsi yakni pelatihan, pemagangan, uji kompetensi, sertifikasi, dan penempatan angkatan kerja,” beber Iing seraya menyebut seluruh anggaran program tersebut berasal dari pemerintah pusat.

Pada tahun 2045, sambung dia, pemerintah pusat menargetkan angka pengangguran hanya tinggal sebesar 3-4%. Sementara sampai Agustus 2018, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat pengangguran terbuka (PTP) mencapai 5,34% dari angka angkatan kerja, atau sebanyak 7 juta orang.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB, Iing Solihin (foto:istimewa)

“Salah satu terobosan yang akan kami lakukan adalah menyediakan aplikasi khusus untuk memudahkan para pencari kerja. Aplikasi ini akan berisi berbagai informasi mengenai ketenagakerjaan seperti lowongan kerja, pencari kerja yang sudah diterima di perusahaan, dan lain-lain. Nanti setiap info akan selalu diupdate. Pembuatan aplikasi ini sudah disetujui Bappenas,” ungkapnya.

Menurutnya, aplikasi itu nantinya akan sangat memudahkan para pencari kerja khususnya di Bandung Barat. Caranya, para pencari kerja tinggal mengunduh atau menginstal aplikasi yang tengah disiapkan Disnakertrans melalui playstore dan appstore. Ia meminta masyarakat agar bersabar karena aplikasi sedang dalam proses pembuatan.

Iing mengaku akan sekuat tenaga mengoptimalkan program SDC ini agar banyak tenaga kerja usia produktif di KBB yang memiliki skill sesuai kebutuhan pasar kerja. Untuk itu usulan kuota calon pencari kerja yang akan diberi pelatihan secepatnya akan difinalkan karena SDC di KBB akan digulirkan pada Mei 2019 ini.

“Pak Bupati (Aa Umbara) juga sudah menandatangani MoU dengan Bappenas dan tim dari pusat. Insya Allah bulan Mei nanti akan kita launching bersama aplikasinya,” ujar Iing. (M Zezen Zainal M)

 

Editor : M Zezen Zainal M