Bandungkita.id, KOTA BANDUNG – Dua maskot flora dan fauna di Kota Bandung yang semakin meredup adalah bunga Patrakomala dan burung Cangkurileung. Maka perlu ada upaya untuk menghidupkan kembali kedua maskot tersebut.
Hal itu dikemukakan oleh Ketua Dekranasda Kota Bandung yang juga istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah, di sela-sela acara Musyawarah Daerah Dekranasda Provinsi Jawa Barat di Aston Cirebon Hotel & Convention Jln, Brigjen Dharsono No. 12C, Cirebon, Sabtu (8/12/2018).
Menurutnya, salah satu cara yang efektif untuk menghidupkan dua ikon tersebut yaitu dengan mendorong para perajin kerajinan tangan dalam membuat karya.
“Sebaiknya memang hasil kerajinan itu menceritakan bahwa ikon kota Bandung adalah patrakomala dan cangkurileung. Jadi bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan kreativitas mereka,” ujar wanita yang biasa disapa Umi itu.
Seperti diketahui, bunga Patrakomala merupakan flora khas Bandung yang dulu sering banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan Kota Bandung. Dikarenakan telah diakui sebagai bunga khas Bandung, model bunga Patrakomala diletakkan di atas kesepuluh simbol Bandung Lautan Api yang dirancang oleh seniman, Sunaryo.
Sementara burung burung Cangkurileung atau buru Kutilang (Pycnonotus aurigaster) yang termasuk dalam Suku Cucak-cucakan/Bulbuls Family (Pycnonotidae) ini dijadikan sebagai simbol fauna Kota Bandung karena habitatnya banyak ditemukan di Bandung.***(RES)
Comment