Bupati Dadang Naser Sebut Pembangunan Tanggul oleh Pengembang Jati Endah Regency di Pasirjati Salahi Aturan

BandungKita.id, KAB BANDUNG – Bupati Bandung Dadang M Naser berjanji akan mencari penyebab banjir bandang yang mengakibatkan jebolnya tanggul di Komplek Jati Endah Regency, Dusun Pasirjati, Desa Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu mengatakan pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan investigasi penyebab banjir bandang tersebut. Terlebih, di kawasan atas ia melihat banyak lahan pertanian yang gundul sehingga ketika turun hujan, air langsung meluncur ke kawasan bawah karena tidak diserap pepohonan.

“Ini kita akan evaluasi sampai ke atas, pohon berkurang. Pola tanam yang dilakukan masyrakat, pola tanamnya enggak pakai sengkedan,” kata Dadang Naser usai melakukan peninjauan, seperti dilansir detikcom, Minggu (10/2/2019).

foto : antaranews

Disinggung apakah Komplek Jati Endah Regency berada di Kawasan Bandung Utara (KBU), Dadang mengatakan tidak. “Kalau ini daerah masih di bawah, yang di atas itu KBU. Di sini belum KBU,” ujarnya.

Menurutnya, aturan membangun bangunan di wilayah KBU 20 persen di bangun dan 80 persen ruang hijau. Ia mengklaim, pembangunan sudah dikendalikan 20 persen namun yang 80 persen dihijaukan belum dapat diketahui.

BACA JUGA :

“Ada catatan dan pasti dievaluasi oleh kita. Sebelah sini perpaduan dengan Cimenyan. Warga harusnya ikut aturan ini. Kalau di dataran bawah, 60 persen bangunan, 40 persen hijau. Kalau di dataran ke atas sedikit terbalik, 40 persen bangunan dan 60 persen hijau. Makin atas 15 bangunan dan 85 persen hijau. Ini aturan KBU,” tutur Dadang.

Hanya saja, kata Dadang, ada kesalahan yang dilakukan pihak pengembang perumahan. Sesuai aturan seharusnya tanggul dibuat kokoh dan tidak seperti saat ini yang akhirnya tergerus air.

“Tapi benteng (tanggul) ini yang enggak pakai besi. (Kalau mau membangun) Mereka harus patokan sama KBU, kalau tidak ya kita tidak izinkan,” ucapnya.

Seperti diketahui, akibat jebolnya tanggul setinggi 2,5 meter dan panjang 5 meter di perumahan tersebut, puluhan rumah warga di kawasan bawah seperti Pasirjati Ujungberung ambrol. Lumpur tebal masuk ke rumah-rumah warga. Selain itu, tiga warga dilaporkan tewas. Bahkan rumah milik korban meninggal dunia rata dengan tanah.(M Zezen Zainal M)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment