Ahli Neurosains: Suara Adzan dan Mengaji Bikin Otak Jadi Tenang, Ini Penjelasan Ilmiahnya

BandungKita.id, KAMU HARUS TAHU – Adzan adalah panggilan atau seruan kepada umat Islam untuk melaksanakan shalat. Dalam sehari semalam, minimal kita mendengar lima kali adzan yakni adzan zuhur, ashar, magrib, isya dan subuh.

Namun tahukah kamu bila adzan ternyata memiliki manfaat luar biasa bagi otak kita. Ini bukan mitos. Suara adzan yang memiliki efek dan fungsi luar biasa bagi otak kita sudah dibuktikan oleh sains.

Dari sisi neurosains, azan memiliki gelombang tertentu bagi pendengarnya atau orang yang meresapi panggilan Allah SWT untuk menunaikan kewajiban shalat tersebut.

Menurut ahli otak dan neurosains Indonesia, Taruna Ikrar, suara adzan memiliki dampak luar biasa bagi pendengarnya.

“Azan itu bikin tenang, karena ada endorfin yang bekerja. Orang dengar ngaji, azan, dan lainnya membuat hati
merasa lebih tenang. Proses tenang itu bikin lebih stabil dan menciptakan gelombang gamma di otak,” jelas Guru
Besar di Pacific Health Sciences University, California, Amerika Serikat seperti dikutip dari viva.

Taruna menuturkan, orang yang meresapi panggilan adzan atau mendengar orang mengaji dan lainnya dalam pengukuran magnetic resonance imaging (MRI) menghasilkan gelombang tertentu.

Ahli otak kelahiran Makassar itu menjelaskan, kondisi gelombang pada otak orang yang mendengarkan adzan berbeda
dengan kondisi otak orang yang dalam kondisi tidak normal.

membaca Alquran (net)

Dia mengatakan, gelombang di otak pada kondisi orang yang tidak tepat atau disebut exited akan menunjukkan hal
berbeda. Taruna menyontohkan, efek gelombang otak pada orang yang mengalami kejang.

“Ada gelombang tapi bukan normal dan itu terjadi karena adanya loncatan listrik dan kedua adanya loncatan
neurotransmitter yang tidak tepat. Oleh karena itu orang saat kejang, itu paling kontras terlihat elektro magnetik
otaknya,” jelasnya.

Beda dengan kondisi gelombang otak orang normal yang relatif stabil dengan orang kejang. Taruna mengatakan, orang
yang kejang, otaknya mengalami gelombang otak cepat dan keras, yakni gelombang delta.

“Gelombang itu terjadi ada loncatan listrik yang berlebihan yang tidak terkontrol,” tuturnya.(M Zezen Zainal M)

 

Editor : M Zezen Zainal M

Comment