Sekda Minta Kampus ISBI Sediakan Mata Kuliah Kewirausahaan dan Pedagogi, Ini Tanggapan Rektor

BandungKita.id, BANDUNG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Karniwa mengusulkan agar kampus Institut Seni Budaya Indonesia Bandung (ISBI) menyediakan mata kuliah wirausaha. Hal itu dilakukan agar mahasiswa memahami cara memasarkan produk maupun potensi seni yang dimilikinya.

Wirausaha dan kesenian, kata Iwa, sangat berhubungan erat. Terutama kaitannya dengan aspek ekonomi kreatif yang saat ini tengah digalakkan Pemprov Jabar.

“Barang-barang yang bernilai seni di Jawa Barat saat ini menjadi komoditas yang diunggulkan baik oleh masyarakat Jawa Barat sendiri maupun oleh para wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat sehingga menjadi penting bagaimana para produsen barang-barang seni mengetahui cara memasarkannya,” kata Iwa kepada BandungKita, Selasa (12/3/2019).

Iwa menerangkan, dampak lebih jauh nya, lulusan ISBI bukan hanya bisa mendapat penghasilan dari menjual karya seni. Namun juga bisa menyerap tenaga Kerja dan menekan angka pengangguran di Jawa Barat.

Selain mengusulkan mata kuliah kewirausahaan, dirinya juga mengusulkan adanya mata kuliah pedagogi. Sehingga para seniman dari ISBI tidak hanya mempraktekkan seni murni tetapi juga bisa mengajar dan menyampaikan ilmu kesenian kepada generasi selanjutnya.

“Kalau lulusannya belajar pedagogi maka yang bersangkutan dipastikan bisa memberikan pengajaran dan membuka sanggar tari juga bisa mengajar pengajaran di SD, SMP yang sekarang sulit menemukan guru kesenian minimalnya untuk kota Bandung,” katanya.

Mengatahui hal itu, Rektor ISBI, Een Herdini mengakui di Kota Bandung masih kekurangan pengajar kesenian dan itu telah dikomunikasikan bersama Pemkot Bandung. “Memang hasil survey kami, dikota Bandung ini masih kurang guru kesenian, padahal banyak lulusan ISBI yang punya kompetensi keseniannya, tapi belum ada matakuliah pedagogi ini, jadi belum bisa lulusan kami menjadi pengajar,” kata Een.

Een menjelaskan, pertahunnya 300 mahasiswa ISBI diwisuda. Namun masih belum seimbang dengan jumlah mahasiswa yang mendaftar sebanyak 600-700 orang.

“Jadi intinya kami menyambut baik usulan pak sekda, terutama kaitan soal kebutuhan tenaga pengajar meski belum ada info berapa yang dibutuhkan tapi MOU nya akan segera dilaksanakan,” pungkas Een. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)

Editor: Dian Aisyah