Ini Tanggapan Wakil Bupati Garut Soal Sampah yang Belum Terangkut

BandungKita.id, GARUT – Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman meminta maaf terkait penumpukan sampah di wilayah perkotaan Garut. Ia mengatakan pemerintah kabupaten akan segera membuang sampah tersebut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pasirbajing.

“Dalam seminggu ini kami berupaya agar bisa mengatasi (masalah) sampah. Ada tiga cara yang sudah disiapkan untuk penanganannya,” ujar Helmi di Islamic Center, Jalan Pramuka, Sabtu (11/5/2019).

Antisipasi pertama yakni dengan mencari TPA sementara. Penggunaan TPA sementara dilakukan, jika sampah selama Ramadan tak terangkut. Wilayah Banyuresmi dan Karangpawitan jadi pilihan TPA sementara.

Langkah kedua, lanjutnya, dengan memperbaiki jalan menuju TPA Pasirbajing yang rusak. Perbaikan sudah direncanakan tahun ini. Untuk sementara, jalan rusak sudah ditutup menggunakan pasir dan batu.

BACA JUGA:

Berharga Fantastis, Petani di Garut Mulai Tanam Bawang Putih

 

Ini Pengakuan Ibunda Erwin Bocah Penjual Baso Tahu di Garut

 

“Problemnya itu ada jalan yang tidak bisa dilalui truk sampah. Makanya truk sulit untuk membuang sampah. Cuma lelang (perbaikan jalan) belum mulai. Anggaran sudah ada dan akan dibesarkan jalannya,” ucapnya.

Helmi menambahkan, sudah ada truk yang mulai membuang sampah. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah mengatur setiap enam truk yang bisa membuang sampah karena jalan belum optimal dilalui.

“Kami juga sudah menambah kendaraan. Ada yang dari (dinas) PU dipinjam dulu untuk perbantukan buang sampah. Kami juga sudah anggarkan beli 15 truk serta membuat sistem pembuangan sampah dari masyarakat hingga ke TPA,” katanya.

Selama ini Pemkab hanya mengatur pembuangan sampah dari TPS ke TPA. Sedangkan dari sumbernya yaitu rumah warga belum diatur.

“Belum atur rinci soal sampah ini dari rumah ke TPS. Padahal titik krusialnya di situ. Sekarang kan 100 persen sampah dibuangnya. Padahal idealnya itu 40 persen,” ujarnya.

Terkait sampah yang menumpuk di jalan di perkotaan Garut, Helmi sudah meminta secepatnya agar diangkut DLH. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment