EKSKLUSIF : Blak-blakan Wabup KBB Hengky Kurniawan Soal Isu Keretakan Hubungannya dengan Bupati Aa Umbara, Benarkah Pecah Kongsi?

BandungKita.id, NGAMPRAH – Isu keretakan hubungan Hengky Kurniawan dengan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna pernah mencuat kala pemerintahan keduanya baru berumur 2-3 bulan. Namun isu tersebut dengan cepat ditepis Bupati Aa Umbara.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Aa Umbara pernah beberapa kali menyatakan bahwa hubungannya dengan sang wakil baik-baik saja. Bahkan hubungan mereka yang baru saja dilantik pada September 2018 lalu diklaim sangat solid.

Bupati Aa Umbara bahkan tak menampik ada pihak yang memprovokasi dan ingin mengganggu hubungan dirinya dengan Wakil Bupati Hengky Kurniawan.

“Memang ada (yang mau mengganggu), tetapi hingga saat ini hubungan saya dan Hengky Kurniawan baik-baik saja. Dan Insya Allah akan selalu begitu,” kata Aa Umbara pada Desember 2018 lalu.

Berdasarkan catatan BandungKita.id dan jejak digital pemberitaan isu “pecah kongsinya” Aa Umbara dan Hengky Kurniawan itu mencuat ketika sang wakil bupati beberapa kali absen dalam Rapat Paripurna DPRD KBB.

Namun lagi-lagi, sang bupati buru-buru membantah kabar tersebut. Ketika itu, Aa Umbara menyebut Hengky kerap tak menghadiri sidang paripurna karena ia menugaskan Hengky menghadiri acara lain.

Ketidakhadiran wakil bupati pada beberapa rapat paripurna, kata Bupati, bukan berarti AKUR (Aa Umbara-Hengky Kurniawan) sudah tidak akur lagi. Namun hal itu dikarenakan adanya pembagian tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

“Bahkan kami selalu menyempatkan untuk bertemu dan bertukar pikiran secara rutin setiap minggu,” klaim Aa Umbara.

BACA JUGA : 

Begini Kondisi Terkini Kesehatan Mantan Bupati KBB Abubakar Menurut Keluarga dan Bupati KBB Aa Umbara

 

BREAKING NEWS…..Innalillahi, Mantan Bupati Bandung Barat Abubakar Dilarikan ke IGD

 

Tak berselang lama, tepatnya saat pelantikan Sekretaris Daerah (Sekda) KBB Asep Sodikin pada awal Februari 2019 lalu, isu renggangnya hubungan Aa Umbara dan Hengky kembali dipertanyakan publik. Pasalnya, saat itu Wakil Bupati KBB Hengky Kurniawan tak terlihat menghadiri acara pelantikan tersebut.

Padahal hampir seluruh pejabat, para kepala dinas maupun para kandidat sekda terlihat hadir pada acara pelantikan Asep Sodikin sebagai sekda KBB oleh Bupati Aa Umbara tersebut. Saat itu kepada awak media, Aa Umbara menyebut Hengky sudah diundang namun tidak hadir karena sedang berada di Jakarta.

Namun kala itu pernyataan Aa Umbara berbeda dengan Hengky. Hengky justru mengaku tidak hadir pada acara pelantikan dan pengambilan sumpah Sekda KBB itu karena dirinya memang tidak diundang. “Enggak ada kabar, enggak dapat undangan,” kata Hengky.

Pasangan Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Wakil Bupati Hengky Kurniawan. (Foto: Istimewa)

 

Belum lagi, keduanya seringkali terlibat perbedaan pandangan dalam berbagai hal. Misalnya, Aa Umbara dan Hengky pernah berbeda pernyataan soal netralitas ASN KBB, permasalah KONI KBB, kisruh TKK KBB, dan beberapa persoalan lainnya.

Tak heran, setelah rentetan peristiwa sebelumnya yang mengindikasikan ‘retaknya” hubungan mereka, kemudian muncul berbagai spekulasi dari masyarakat KBB maupun jajaran koalisi pendukung AKUR tentang bagaimana hubungan sebenarnya antara Aa Umbara dan Hengky Kurniawan.

Dalam satu momentum tak terduga, Pemimpin Redaksi BandungKita.id, Mohammad Zezen berkesempatan berbincang dan melakukan wawancara eksklusif dengan Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan. Banyak hal menarik sekaligus mencengangkan disampaikan Hengky dalam wawancara yang berlangsung cukup hangat tersebut.

Persoalan birokrasi, attitude pejabat KBB, Tenaga Kerja Kontrak (TKK), harapan masyarakat KBB, gagasan-gagasannya, janji kampanye, kegalauannya mengenai isu-isu tak sedap di Pemkab Bandung Barat hingga hubungannya dengan Bupati Aa Umbara, secara gamblang dan blak-blakan diungkapkan oleh Hengky kepada BandungKita.id.

BACA JUGA :

Status Hukum 14 Kepala Dinas KBB yang Diduga Terlibat ‘Suap Berjamaah’ Masih Abu-abu, Ini Kata Pakar

 

Ini Dia 14 Kepala Dinas Pemkab Bandung Barat yang Ikut Memberi Uang Kepada Mantan Bupati KBB Abubakar, Siapa Saja?

 

Namun Hengky tak bersedia semua yang diungkapkannya dipublikasikan ke publik. Hanya beberapa hal yang diizinkan Hengky untuk menjadi produk pemberitaan dan dipublikasikan.

Kepada BandungKita.id, Hengky Kurniawan mengakui bahwa sebenarnya ia dan Bupati KBB Aa Umbara tidak memiliki masalah. Hanya saja, ia tidak menampik bila dirinya memang jarang sekali berkomunikasi dengan Aa Umbara. Via telepon atau pesan singkat pun sangat jarang. Dengan kata lain, saluran komunikasi mereka tersumbat.

Tersumbatnya komunikasi dengan sang bupati membuat hubungannya dengan Aa Umbara sedikit renggang. Bahkan, Hengky pun mengaku tidak pernah dilibatkan atau sekedar dimintai pendapat mengenai berbagai hal oleh Bupati Aa Umbara. Termasuk dalam pemilihan Sekda KBB maupun rencana rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat.

Padahal berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dijelaskan secara gamblang tentang tugas dan wewenang wakil bupati atau wakil kepala daerah diantaranya yaitu membantu bupati dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, membantu dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi vertikal di daerah, memberikan saran dan pertimbangan kepada bupati, melaksanakan tugas yang diberikan kepala daerah dan melaksanakan tugas dan wewenang bupati jika berhalangan.

Namun minimnya peran Hengky yang memiliki berkontribusi besar terhadap kemenangan pasangan AKUR di Pilkada KBB 2018 lalu itu apakah memang disebabkan hubungan keduanya yang sudah retak? Hengky enggan menjawab tegas. Ia hanya mengiyakan jika memang ia jarang bertemu Bupati atau sekedar berkomunikasi dengan Bupati Aa Umbara.

“Selama enam bulan ini memang komunikasi kami kurang intens. Kami belum pernah membicarakan hal-hal substansial,” kata Hengky kepada BandungKita.id, belum lama ini.

Wakil Bupati KBB, Hengky Kurniawan(Foto : IG Hengkykurniawan)

 

Hal-hal substansial yang dimaksud Hengky adalah terutama membicarakan atau membahas tentang janji-janji kampanye yang direalisasikan melalui program nyata kepada masyarakat KBB. Hengky mengakui dirinya belum sekali pun membahas strategi dan target untuk merealisasikan janji-janji kampanye AKUR.

Ia mengaku tidak mengetahui persis apa yang menghalangi keduanya untuk dapat sering bertemu atau sekedar mengobrol dan bertukar pikiran mengenai berbagai persoalan dan rencana pembangunan di Kabupaten Bandung Barat.

“Memang jarang banget ngobrol (dengan Bupati). Pak Bupati mungkin sibuk. Saya juga sibuk,” ujarnya.

Tak hanya itu, Hengky pun tidak pernah dilibatkan atau sekedar diundang Bupati KBB untuk menghadiri rapat dengan SKPD atau dengan para kepala dinas.

“Enggak pernah diajak, enggak diundang. Kalau diundang pasti saya datang. Kalau enggak ya udah, enggak apa-apa,” kata Hengky.

Sebagai wakil bupati, Hengky juga jarang sekali mendapat tugas untuk menggantikan tugas bupati jika bupati berhalangan hadir. Pembagian tugas dan wewenang antara bupati dan wakilnya seperti tak berjalan. Hengky seperti tak diberi peran. Mengenai apa sebabnya, Hengky pun mengaku tidak mengetahuinya.

Pasangan Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Wakil Bupati Hengky Kurniawan. (foto:Istimewa)

Apakah keduanya diam-diam terlibat kompetisi untuk meraih hati masyarakat KBB? Hengky geleng kepala. Ia mengaku tidak tahu. Apalagi, menurutnya, kontestasi pilkada masih 5 tahun ke depan. Hengky mengklaim dirinya sama sekali tak memikirkan pilkada. Toh, mereka berdua baru saja dilantik sekitar 8 bulan lalu.

“Saya tidak pernah berpikir sejauh itu (soal persaingan). Terlalu dini. Sekarang fokus saya hanya bagaimana merealisasikan janji kampanye. Saya lebih risih dengan isu-isu tak sedap yang selama ini terjadi di KBB. Kami ingin mewujudkan perubahan yang diharapkan masyarakat KBB,” bebernya.

Namun secara politis, amanat UU 32 Tahun 2004 sepertinya hanya berlaku sebagian bagi Hengky maupun wakil kepala daerah lain. Ia hanya sesekali diberikan tugas untuk menggantikan Bupati. Sisanya, seluruh tugas dan kegiatan disapu bersih oleh Bupati Aa Umbara.

“Terkait pembagian tugas, kalau saya sih nunggu arahan beliau (Bupati). Kalau dikasih tugas, saya siap jalankan. Kalau tidak, ya saya juga punya kegiatan sendiri,” kata dia.

Spekulasi sejumlah elit yang menyebut Hengky sepertinya hanya dijadikan “ban serep”, seperti nyata adanya. “Ban serep” hanya digunakan ketika benar-benar dibutuhkan atau ketika hal besar seperti ban mengalami kebocoran akibat tertusuk paku terjadi.

Selama tidak dibutuhkan, ia hanya jadi penonton di belakang atau di bawah jok. Walau bentuknya masih bagus dan fresh, ban serep tak pernah sama sekali dilirik atau pun dicolek.

Lantas bagaimana perasaan dan tanggapan Hengky Kurniawan yang menurut banyak pihak dirinya kembali hanya dijadikan ‘ban serep’ dan ruang geraknya yang seperti dibatasi? Apa saja yang dilakukannya untuk ‘menghibur’ kesendiriannya yang sebetulnya tengah berada di tengah keramaian? Bagaimana harapan Hengky terkait hubungannya dengan sang Bupati Aa Umbara.

Nantikan liputan selanjutnya, hanya di BandungKita.id.  (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M