Pembentukan Tim Sepak Bola Bandung Barat United Terkendala Anggaran

KBB886 Views

Bandungkita.id, NGAMPRAH – Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Bandung Barat menggelar turnamen internal untuk membentuk tim Bandung Barat United (BBU). Turnamen tersebut melibatkan sebanyak 36 tim.

“Pertama ini kewajiban Askab Bandung Barat agar menggelar empat event dengan empat usia, 13, 15, 17 dan senior hari ini. Hari ini kick off pertama untuk senior,” ungkap Ketua PSSI KBB, Taopikurohman saat ditemui di Lapangan Caringin, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, KBB, Rabu (4/9/2019).

Pertandingan 36 tim itu digelar di dua lapangan. Lapangan Caringin, Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah dan lapangan Cisarua, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Baca juga:

49 Anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Resmi Dilantik

 

“Ini kompetisi internal. Namun ada promosi dari divisi 1 ke divisi 2 terus ke divisi utama. Targetnya sih Askab Bandung Barat minimal kita bisa memberikan prestasi di Porda 2022 dari cabor sepak bola,” ujarnya.

Menurutnya, hambatan dari pembentukan tim Bandung Barat United (BBU) tersendat oleh minimnya anggaran yang diterima Askab Bandung Barat.

“Anggaran dari APBD itu Rp 1 miliar. Anggaran segitu kan gede ya. Tapi ketika kita jalankan, anggaran itu gak ada apa-apanya untuk sepak bola. Maksudnya anggarannya kurang. Jadi tidak maksimal,” papar Taopik.

Baca juga:

112 Desa di Bandung Barat Bakal Menggelar Pilkades Serentak Tanggal 24 November

 

Taopik mengatakan, anggaran yang ideal untuk BBU saja butuh Rp 1,5 miliar. Sementara pada periode ini, BBU hanya dianggarkan Rp 100 juta per tahun.

“Masalahnya, dulu tidak pernah digelar event seperti ini. Ternyata setelah dibuka ada celah-celah untuk daftar ke sana-sini. Apalagi kalau kita masuk zona Jawa-Bali,” tuturnya.

Sementara, untuk menutup kekurangan, pihaknya akan rencanakan mencari dana sponsor. Hal tersebut dilakukan agar pihaknya tidak bergantung pada anggaran APBD.

“Kita akan meminta ke bupati perusahaan perusahaan mana yang akan diambil Bandung Barat untuk memberikan CSR. Soalnya kalau menggunakan APBD berat,” pungkasnya.***(Bagus Fallensky/BandungKita.id)