Tuntut Kasus Wagub Jabar Dituntaskan, Demo GMBI di Kantor KPK Berujung Ricuh

BandungKita.id, NASIONAL – Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK pada Rabu (6/11/2019).

Mulanya massa berunjuk rasa dengan menyampaikan aspirasi. Massa ingin diizinkan masuk untuk bisa bertemu dengan pimpinan KPK. Kemudian, mereka semakin dekat dengan gedung lembaga anti korupsi tersebut.

Pengunjuk rasa sempat memanjat pembatas dan menjatuhkan pot agar bisa mendekati lobi KPK. Pot batu yang berada di dekat pintu masuk KPK pejalan kaki tak luput dari perusakan.

 

BACA JUGA :

Kantor Wali Kota Tasikmalaya Digeledah KPK

 

 

Selain pot, massa juga sempat merusak huruf KPK yang tertempel di dinding depan Gedung KPK. Beberapa huruf terlihat terlepas akibat dicongkel oleh massa pengunjuk rasa.

Sejumlah kerucut jalan atau traffic cone juga diketahui dibakar oleh massa saat keributan dengan aparat berlangsung. Pembakaran dilakukan persis di depan tembok pembatas KPK.

Massa GMBI dan polisi yang membuat barisan terlibat aksi dorong. Setelah itu, barisan polisi berhasil menghalau massa GMBI sehingga menjadi agak jauh dari gedung KPK. Namun, aksi unjuk rasa dilanjutkan oleh mereka.

 

Polisi mematikan api dari traffic cone yang dibakar massa GMBI di depan Gedung Merah Putih KPK. Rabu (6/11/2019). (istimewa)

 

Saat ini, situasi sudah kembali normal. Massa terlihat meninggalkan kawasan Gedung KPK dengan menumpang sejumlah bus.

Massa masih berkumpul di sekitar Gedung KPK. Mereka melanjutkan aksi unjuk rasa meski sempat dihalau mundur oleh kepolisian.

Aparat kepolisian yang berjaga juga sudah tidak melakukan penjagaan khusus. Mobil water canon juga terlihat sudah meninggalkan lokasi.

Petugas kebersihan internal KPK mulai membersihkan lokasi. Mereka terlihat mengangkut pecahan pot yang terbuat dari batu. Huruf-huruf KPK yang berserakan akibat dicongkel massa pun sudah dikumpulkan para petugas.

 

BACA JUGA :

Protes Kenaikan Tarif 100 Persen, GMBI Geruduk Kantor BPJS Bandung

 

 

Berdasarkan penuturan anggota polisi yang enggan disebutkan namanya, keributan terjadi setelah massa menyampaikan aspirasi. Dia berkata massa terlihat kesal karena tidak dapat menemui pimpinan KPK untuk secara langsung menyampaikan aspirasi.

“Sejumlah orang satu per satu manjat menuju dekat lobi KPK dan saling dorong dengan polisi yang membentuk barikade,” ujarnya di depan Gedung KPK, Jakarta. Dia berkata tidak ada korban luka akibat kejadian itu, seperti dikutip BandungKita.id dari CNN Indonesia.

 

Mantan Bupati Tasikmalaya yang kini menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum. (istimewa)

 

Massa GMBI mendatangi gedung KPK dengan menyuarakan beberapa tuntutan. dari keterangan tertulis yang diterima BandungKita.id, isi dari tuntutannya yaitu :

  1. Tuntaskan kasus Mantan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum.
  2. Untuk segera menahan atau memenjarakan Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman yang sudah menjadi tersangka.
  3. KPK agar menindaklanjuti laporan GMBI terkait korupsi di pemerintahan Kabupaten Banjarnegara.
  4. Usut tuntas terkait dugaan Bupati Aru Dr. Johan Gonga dalam putaran korupsi.

 

BACA JUGA :

Kasus Air Keras Novel Baswedan Disebut Rekayasa, KPK: Itu Sangat Menyakitkan

 

 

KPK memang sempat menetapkan Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman sebagai tersangka tindak pidana korupsi terkait dengan pengurusan DAK kota Tasikmalaya Tahun Anggaran 2018 kepada pejabat Kementerian Keuangan Yaya Purnomo.

Budi lantas ditetapkan sebagai tersangka pada 24 April 2019, karena diduga terlibat kasus suap Dana Alokasi Khusus Kota Tasikmalaya tahun anggaran 2018. Budi disangka menyuap mantan pejabat Kementerian Keuangan, Yaya Purnomo sebesar Rp400 juta. ***(Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)