Ayo Berjemur! Ini 5 Efek Buruk Malas Berjemur bagi Tubuh

BandungKita.id, HEALTH – Berjemur merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan vitamin D. Vitamin D adalah nutrisi penting untuk menunjang kinerja organ dalam tubuh.

Melansir Healthline, manfaat vitamin D yang utama untuk membantu penyerapan kalsium. Saat kalsium terserap dengan baik, tulang dapat tumbuh optimal dan senantiasa kuat.

Vitamin D juga berguna untuk menjaga sistem daya tahan tubuh, pencernaan, peredaran darah, dan saraf.

Menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia, kebutuhan vitamin D harian tergantung usia dan faktor risiko. Rata-rata kebutuhan vitamin D harian seseorang adalah 600 IU-800 IU.

Untuk mencukupi kebutuhan vitamin D harian tubuh, Anda cukup berjemur selama 10 menit sampai 15 menit, selama tiga kali seminggu.

Kendati bergelimang sinar matahari, namun banyak orang malas berjemur. Padahal, malas berjemur bisa punya efek negatif bagi tubuh.

Melansir kompashealth, berikut efek buruk malas berjemur yang bisa dirasakan instan oleh tubuh:

  1. Gampang murung dan sedih

Temperatur udara yang lebih dingin dapat membuat suasana hati jadi tidak baik. Menurut studi, cuaca dapat memengaruhi suasana hati.

BACA JUGA :

Kapan Waktu yang Tepat untuk Berjemur di Pagi Hari? Ini Jawabannya

Ini Lama Waktu Tidur yang Disarankan untuk Perkuat Imunitas Tubuh

Benarkah Sinar Matahari Dapat Membunuh Virus Corona? Ini Penjelasannya

Suasana yang mendung atau cenderung lebih dingin umumnya membuat orang lebih murung atau sedih ketimbang saat orang terpapar hangatnya sinar matahari. Kondisi ini dipengaruhi hormon seretonin di otak.

Saat terpapar sinar matahari, seretonin jadi meningkat dan suasana hati Anda jadi lebih baik.

  1. Berat badan bertambah
Ilustrasi kelebihan berat badan atau obesitas (foto:net)

Seiring mendorong kulit untuk memproduksi vitamin D, sinar matahari sekaligus memberikan nutrisi penting bernama nitrat oksida. Nutrisi ini dapat menjaga metabolisme tetap lancar dan bisa mencegah kebiasaan makan berlebihan.
Studi yang dipaparkan di jurnal Diabetes menyebut, paparan sinar UV dapat memperlambat kenaikan berat badan dan menangkal diabetes.

Penelitian lain pada 2017 menyebut, kenaikan berat badan selama musim dingin dipengaruhi kurangnya paparan sinar matahari.

  1. Menderita nyeri otot dan tulang
Ilustrasi (foto:net)

Banyak orang buru-buru menyimpulkan dirinya terkena nyeri otot kronis atau arthritis saat sakit tulang. Padahal, kondisi tersebut bisa disebabkan tubuh kekurangan vitamin D.

BACA JUGA :

7 Cara Alami Agar Kamu Tak Gampang Sakit

Kamu Harus Tahu, Ini Dia 16 Manfaat Luar Biasa Bangun Pagi Bagi Kesehatan

Kurang Tidur Bikin Susah Konsentrasi? Ini 5 Cara Mengembalikan Konsentrasi Anda

Orang yang jarang berjemur atau kurang mendapatkan paparan sinar matahari bisa merasakan nyeri otot dan tulang, terutama di pagi hari. Untuk menunjang kinerja tulang dan otot tetap optimal, tubuh membutuhkan kalsium, kolagen, bersama vitamin D.

  1. Susah tidur
Ilustrasi susah tidur (foto:net)

Minimnya paparan sinar matahari ke tubuh juga bisa menyebabkan susah tidur. Menurut National Sleep Foundation, kurangnya paparan sinar matahari dapat mengacaukan ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

Saat kurang berjemur, Anda bisa jadi susah tidur atau mengalami insomnia.

  1. Berkeringat berlebihan

Jika Anda tidak pernah berjemur atau malas berolahraga, Anda jadi mudah berkeringat di dahi. Berkeringat di dahi bisa jadi tanda klasik Anda tidak mendapatkan cukup vitamin D.

Jika dahi mudah berkeringat, terlebih Anda tidak banyak bergerak dan tidak sedang demam, saatnya Anda cek kemungkinan tubuh kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D dalam jangka panjang dapat merusak kesehatan. Di antaranya meningkatkan risiko diabetes, osteoartritis, dan kanker.(*)

Editor : M Zezen Zainal M

sumber : kompashealth

Comment