Program “Sabilulungan” Mustahil Tercapai, Praktisi: Penyusunan RPJMD Kabupaten Bandung Dimulai dari Minus


BandungKita.id, KAB BANDUNG – Pilkada bukan hanya jadi ajang pemilihan sosok Kepala Daerah, namun yang tidak kalah penting ialah menentukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang ditawarkan para calon Kepala Daerah.⁣

RPJMD yang merupakan dokumen perencanaan daerah untuk lima tahun ke depan yang memuat tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan pembanguann. Idealnya, RPJMD harus disusun sedemikian rupa sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapi dalam lima tahun ke depan.⁣

Sebagai praktisi dan mantan Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Moch Ikhsan mengatakan, penyusan RPJMD mesti berdasarkan asumsi-asumsi makro dan mikro. “Asumsi makro kita sudah meleset, pengangguran naik, kemiskinan bertambah daya beli turun terus juga laju ekonomi menurun,” ungkapnya.

BACA JUGA :

Forum Konstituen Jadi Fenomena Baru Civil Society, Pengamat Politik ini Ingatkan Timses!

Private: BERITA FOTO: Pembacaan Puisi di Acara “Tafakur Kemerdekaan” Forum Konstituen Kabupaten Bandung

Kunjungi Korban Kebakaran Cicalengka, Dadang Supriatna Didoakan Jadi Bupati Bandung

Woow! PKS Selangkah Lagi Siap Usung Pasangan DS-Sahrul Gunawan⁣

Ikhsan juga beranggapan bahwa RPJMD Kabupaten Bandung jauh tertinggal dan tak mencapai target⁣, Bahkan menurutnya “Program Sabilulungan” yang diunggulkan Pemkab Bandung sangat mustahil untuk bisa tercapai.

“Penyusunan RPJMD harus dimulai dari minus bukan dari nol, lupakan saja program sabilulungan karena tidak akan pernah tercapai. Sebenarnya, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Bupati pun tidak sampai 59 persen. Dari mulai Bupati Gubernur hingga Presiden kinerja semuanya turun karena Covid-19,” kata ikhsan di Tafakur Kemerdekaan Forum konstituen (FK) Kabupaten Banadung, Sabtu (29/08/2010).

Ia menyebut, September nanti Indonesia akan menghadapi resesi ekonomi. Dampaknya akan langsung dirasakan Pemerintahan Kabupaten Bandung yang baru.

Sumber : HDASTV

“Ngomong masalah lingkungan ataupun masalah pertanian dan segala macam itu akan di awali oleh strarting poin pemkab baru dan angka-angka pencapaiannya harus keluar dari jurang resesi eknomi,” imbuhnya.⁣

Lebih lanjut ia mengatakan, gagasan tersebut harus menjadi kesadaran bagi para Tim Sukses (Timses) untuk membuat kesepakatan sendiri.

“Jadi forum konstituen itu akan masuk ke masing-masing tim sukses dan memberikan ide dan gagasannya. Nah, untuk semua timses bikinlah kesepakatan masing-masing. Baru setelah ditetapkan mari kita diskusikan dengan Forum Konstituen,” tandasnya. (Agus Muhamad Mingkail/BandungKita.id).

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment