KONI KBB Belum Cairkan Anggaran, 53 Pengurus Cabor Ancam Demo dan Ajukan Mosi Tidak Percaya

BandungKita.id, PADALARANG – Para pengurus cabang olahraga (cabor) mengancam akan mengajukan mosi tidak percaya kepada pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pasalnya, anggaran tahap II untuk masing-masing cabor di KBB hingga saat ini belum juga cair.

Selain itu, jika anggaran itu tidak secepatnya disalurkan maka para pengurus cabor ini juga mengancam akan melakukan unjuk rasa ke Kantor KONI KBB di Jl. Parahyangan Raya No.03 Kecamatan Padalarang.

Ketua Cabor Gantole KBB Dadang Kardus mengatakan, saat ini para pengurus cabor di KBB menuntut KONI KBB untuk segera mencairkan anggaran untuk cabor.

Lanjut Dadang menjelaskan, KONI KBB mendapat hibah dari pemerintah daerah sebesar Rp10 miliar untuk anggaran 2020. Anggaran itu diperuntukan 70 persen untuk pembinaan atlet dan 30 persen pembinaan organisasi.

BACA JUGA :

Woow! Minim Bantuan Pemkab dan KONI KBB, Tim Arung Jeram Asal KBB Ini Raih Juara Dunia di Australia

Mewakili Jawa Barat di Kejuaraan Nasional, Tim Arung Jeram KBB Kesulitan Biaya dan Tempat Latihan

Kecewa KONI KBB Hampir Setahun Bonus Tak Cair, Atlet Andalan KBB Ancam Hengkang

FOKUS : Janji Bonus Porda, Lambannya Kerja KONI dan Dispora Serta Efek Kekecewaan Ratusan Atlet KBB

“Alhamdulillah dari anggaran yang diajukan Rp 20 miliar cair 10 miliar, sesuai dengan yang direncanakan binpres. Itu telah disalurkan untuk DOP, atlet, dan untuk cabor telah dicairkan Rp 3 miliar. Dan sekarang kami menunggu pencairan tahap kedua, untuk pencairan DOP, insentif atlet, dan mekanik, dan pelatih. Tetapi sampai saat ini belum terealisasi dari KONI,” ungkap Dadang, Kamis (3/9/2020).

Sebelumnya, Dadang menyebut, audiensi dengan DPRD KBB sudah dilakukan para pengurus cabor. Bahkan dari dewan pun sempat mempertanyakan hal tersebut kepada pengurus KONI KBB.

“Waktu itu enam cabor ikut audiensi dengan dewan dan dihadiri pihak KONI. DPRD juga mempertanyakan (kepada KONI) alasan belum dicairkannya anggaran untuk cabor. Jawaban bendahara umum (KONI KBB) kepada DPRD mengejutkan, ternyata katanya tidak ada anggaran, alias kas kosong,” terangnya.

Dadang pun mengaku kaget dengan jawaban bendahara KONI KBB itu. Bahkan DPRD KBB mendesak pengurus KONI KBB segera mencairkan anggaran untuk masing-masing cabor ini pada Agustus 2020. Namun, hingga saat ini belum ada terealisasi.

Courtsey : PindaiTV

Yang mengherankan, kata dia, anggaran cabor yang dicairkan pengurus KONI KBB hanya untuk 6 pengurus cabor yang saat itu mengikuti audiensi bersama DPRD KBB.

“Tentunya ini menimbulkan kecemburuan cabor lain,” ujarnya seperti dikutip dari Pikiran Rakyat.

Jumlah cabor di KBB sendiri ungkap Dadang ada 5 cabor, dan anggaran yang dicairkan baru untuk 6 cabor. Akibatnya, kata dia, saat ini terjadi kekacauan seperti saat ini. Pengurus cabor lainnya menuntut untuk segera dicairkan haknya namun hingga saat ini belum terealisasi.

“Kami menuntut kepada pengurus KONI, aturannya bahwa apabila tidak ada penyelesaian, berarti nanti di RAT (Rapat Anggota Tahunan) akan kita pertanyakan. Kalau tidak ada tanggapan lagi, maka kita akan mengajukan demo dan mosi tidak percaya,” tandasnya. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien