Inggris Temukan Varian Baru Covid-19, Pakar: Anak-anak Lebih Mudah Tertular

BandungKita.id, INTERNASIONAL – Varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat di Inggris disebut membawa mutasi yang dapat menyebabkan anak-anak rentan tertular virus tersebut seperti orang dewasa.

Para ilmuwan dari Kelompok Penasihat Ancaman Virus Pernapasan Baru dan Berkembang (NERVTAG) pemerintah yang melacak varian ini mengatakan, bahwa virus tersebut dengan cepat menjadi strain dominan di wilayah selatan Inggris.

Bahkan, varian baru dari virus ini dapat segera menyebar dengan cepat di seluruh negeri. “Kami sekarang memiliki keyakinan tinggi bahwa varian ini memang memiliki keunggulan penularan dibandingkan varian virus lain yang saat ini ada di Inggris,” ujar Ketua NERVTAG yang merupakan Profesor Penyakit Menular di Universitas Oxford, Peter Horby seperti dikutip dari Reuters, (27/12/2020).

Mutasi virus tampaknya membuatnya lebih mudah untuk masuk melalui reseptor yang ada. Peter mengatakan ini bisa menempatkan anak-anak “sejajar” dengan orang dewasa karena virus menjadi “kurang terhambat” pada anak-anak.

BACA JUGA :

Jokowi Gratiskan Vaksin Covid-19 Bagi Seluruh Rakyat dan Siap Disuntik Pertama ⁣

Kadinkes Kota Bandung Dicopot Ketika Kasus Covid-19 Terus Melonjak

Pertama di Indonesia, Ketua IDI Siap Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac

“Oleh karena itu, anak-anak sama-sama rentan, mungkin, terhadap virus ini seperti orang dewasa, dan oleh karena itu dengan pola pencampuran mereka, Anda akan melihat lebih banyak anak yang terinfeksi.”

Pasalnya, anak-anak mempunyai lebih sedikit reseptor ACE2 yang digunakan virus untuk memasuki sel tubuh. Melansir website farmasi UGM, angiotensin converting enzyme 2 (ACE2) merupakan enzim yang menempel pada permukaan luar (membran) sel-sel di beberapa organ, seperti paru-paru, arteri, jantung, ginjal, dan usus.

Dari kejadian epidemi SARS pada 2002-2003, para peneliti telah menemukan bahwa virus SARS-CoV (penyebab SARS) dapat masuk ke dalam sel inangnya dengan berikatan dengan ACE2 sebagai reseptornya.

Bagaimana agar tidak menyebar di Indonesia?

Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo mengungkapkan, mencegah varian baru virus SARS-CoV-2 masuk ke sebuah wilayah, termasuk Indonesia, dapat dilakukan dengan melarang orang masuk ke Indonesia.

“Sementara mutlak melarang masuknya siapa pun, baik orang asing maupun warga Indonesia sendiri yang baru pulang dari bepergian, dari wilayah yang diduga sebagai asal virus varian baru tersebut ke wilayah Indonesia,” ujar Windhu dikutip dari Kompas.com (24/10/2020).

Courtsey : Katadata Indonesia

Selain itu, orang yang bukan berasal dari daerah asal virus varian baru juga dilarang memasuki Tanah Air. “Kecuali yang mempunyai kepentingan sangat urgent bisa masuk dengan dikarantina di lokasi khusus minimun 14 hari sebelum menuju tujuan,” lanjutnya.

Strain virus ini, tambah Windhu, tidak bisa dideteksi lewat laboratorium PCR tes biasa dikarenakan laboratorium-laboratorium tersebut hanya bisa mendeteksi virus SARS-CoV-2 positif atau negatif, bukan variannya. Sementara untuk mengetahui seseorang terinfeksi strain baru virus, diperlukan penelitian khusus.

Virus harus yang ditemukan di tubuh seseorang diisolasi dan diperiksa di laboratorium khusus untuk riset. “Tidak mudah dan tidak rutin dilakukan. Mutasi virus selalu perlu dimonitor oleh lembaga-lembaga riset. Ada di Unair, UI, UGM, Lembaga Eijkman. Unair selalu melakukan riset itu untuk virus-virus yang terutama ditemukan di Jawa Timur/Surabaya,” kata Windhu. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien