Pemkot Cimahi Targetkan PAD Rp 50 Juta dari Budidaya Ikan Hias

BandungKita.id, CIMAHI – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) di Kota Cimahi sedang giat mengembangkan budidaya ikan hias. Terlebih lagi, masyarakat dari berbagai kalangan menaruh banyak minat pada jenis ikan hias.

Kepala UPTD BBIAT Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Heri Herdiana mengatakan, adaa berbagai jenis ikan hias dan ikan konsumsi yang mereka kembangkan. Seperti frontosa, koridoras hingga nila.

“Iya kita sedang coba kembangkan budidaya ikan hias, seperti frontosa, dan koridoras. Sedangkan untuk ikan konsumsi, kita sedang membudidayakan ikan nila dan ikan lele,” kata Heri, Senin (8/3/2021).

Diakui Heri, jenis ikan hias frontosa dan koridoras merupakan dua jenis ikan hias yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat, terutama penghobi ikan hias. “Selama ini peminatnya banyak dari kalangan anak-anak, pedagang, masyarakat komunitas, hobies, toko ikan, dan lain-lain,” Bebernya.

BACA JUGA :

Berikut 10 Jenis Ikan Hias Air Tawar Paling Populer Dipelihara, Anda Berminat?

Pemkot Bandung Ajak Peternak Ikan Hias Dongkrak Sektor Ekonomi

Salut! Denny Sumargo Lelang Cupang: Donasikan Rp 100 Juta Bagi Kemanusiaan

Heri menuturkan bahwa saat ini kegiatan pemasaran ikan hias dan ikan konsumsi masih dilakukan dengan pola pasif, yaitu dengan menunggu pembeli datang langsung ke BBIAT.

“Kalau disini masyarakat yang pada datang langsung. Jadi kita tidak memasarkan ke luar, masyarakat yang tahu bahwa disini ada benih ikan. Ini tidak gratis, kita jual karena kita ada PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari penjualan benih,” Tutur Heri.

Sementara itu Heri mengakui kalau peminat ikan hias bukan hanya warga lokal, melainkan banyak juga warga dari luar negeri yang menyukai ikan hias yang tengah dibudiyakan oleh UPTD BBIAT, terutama ikan koridoras.

“Untuk ikan koridoras, kita suka ada permintaan dari eksportir. Kita tidak langsung ekspor, tapi melalui eksportir. Karena untuk jadi eksportir itu persyaratannya ketat banget, jadi melalui eksportir dari Kota Bandung, dan dari Cimahi juga ada. Biasanya para eksportir ini menjualnya ke Jepang atau Korea,” ungkap Heri.

Heri melanjutkan jika Target PAD dari penjualan benih ikan di tahun ini sebesar Rp 50 juta. Angka tersebut lebih banyak dibanding target PAD sebelumnya yang hanya mencapai Rp 32 juta.

“Target sekarang Rp 50 juta di tahun 2021, tahun lalu karena dalam situasi pandemi jadi targetnya Rp 32 juta. Kalau sekarang meningkat, mudah-mudahan kondisi masyarakatnya membaik. Kita juga lihat perkembangan, apakah bisa tercapai atau tidak, itu tergantung daya beli masyarakat,” sebutnya.

Courtsey : Kabar Cimahi

PAD sektor jasa usaha benih ikan didapat dari penjualan ikan konsumsi dan ikan hias yang mulai digarap sejak tahun 2018, lanjut Heri.

“Untuk harga jualnya tergantung ukuran. Kalau ikan nila dan lele untuk ukuran 5 sampai 7 sentimeter dijual dengan harga Rp 60 ribu per liternya. Kalau ikan koridora 1 inchinya sekitar Rp 1.500 per ekor, kalau ikan frontosa untuk ukuran 1 inchi itu sekitar Rp 3.000 per ekor, sedangkan untuk ukuran 2 inchi sekitar Rp 6.000 sampai Rp 8.000, tergantung ukurannya,” beber Heri.

“Yang paling banyak peminatnya adalah ikan nila dan lele, karena daya tahannya, serta pemeliharaannya lebih mudah, dan pakannya juga tidak terlalu repot,” tambah Heri.

Kata Heri melanjutkan, bahwa musim penghujan seperti sekarang ini, sedikit berpengaruh terhadap proses pemijahan. “Musim hujan ini biasanya di proses pemijahan pengaruhnya. Kalau ada perubahan musim, biasanya ada telur yang ngga netes, paling itu. Kalau ada perubahan cuaca ya. Seperti kemarin hujan terus-terusan, ke indukannya jadi telat,” pungkasnya. (*).

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber : Humas Pemkot Cimahi