OBVIT Waduk Saguling Terjamah Konservasi Fosil, Bolehkah?

KBB1564 Views

Bandungkitaid, KBB – Zona keamanan Waduk Saguling menjadi pertimbangan rencana Pengembangan wisata alam Sirtwo Island dan rencana konservasi pulau.

Pasalnya, Sirtwo Island berada di Kampung Suramanggala RT 01 RW 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) merupakan bagian dari Waduk Saguling di bawah pengelolaan PT Indonesia Power.

Humas PT Indonesia Power Saguling POMU, Suprapto mengatakan Waduk Saguling sebagai objek vital nasional memiliki pembagian zona keamanan dan keselamatan aktifitas masyarakat. Pembagian zona diukur berdasarkan tingkat paling rendah, sedang, hingga zona bahaya, yakni dilarang ada aktifitas masyarakat.

Tonton Juga:

Suprapto menjelaskan PT Indonesia Power sepenuhnya mendukung upaya konservasi fosil dan pengembangan wisata Sirtwo Island. Namun itu mesti melalui kajian agar tetap memenuhi standar keamanan dan keselamatan waduk.

“Kita mendukung. Aktivitas peneliti fosil juga lapor ke kita, kita support perizinannya,” jelas Suprapto, Rabu 5 Januari 2022.

Untuk rencana pengembangan ke depan, PT Indonesia bakal duduk bersama dengan sejumlah unsur, baik pemerintah, peneliti, dan masyarakat. Supaya perusahaan plat merah itu bisa ikut pula memberi saran lokasi tepat untuk pengembangan.

“Selama ini kan aktivitas peneliti atau warga yang mau ke Sirtwo Island melalui bangunan pengambil air atau Water Intake Gate. Daerah itu sebetulnya zona merah, karena di bawah ada arus air sangat besar. Nanti kita petakan daerah mana yang aman,” tuturnya.

“Pertimbangan kami lebih ke keamanan objek vital. Makanya nanti kami coba akan diskusikan dengan pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KBB, terkait upaya konservasi, pengembangan wisata, hingga penelitian lanjutan,” pungkas Suprapto.

Sebelumnya, tim peneliti ITB dan UI menemukan fosil-fosil hewan purba, yang berasal dari kelompok Bovidae (sapi, kerbau dan banteng), Cervidae (kelompok rusa) dan Elepha maximus (gajah).

Peneliti menemukan sedikitnya 17 titik fosil tulang hewan (verterbrata) berbagai jenis dan bentuk di kawasan Pulau Sirtwo Waduk Saguling. Temuan itu meliputi bagian lengan (kaki depan), kaki belakang, tulang belakang, tanduk, dan bagian kepala.

Tonton Juga:

Kepala Disparbud, KBB, Heri Partomo mengakui sedang mengkaji rencana lokasi penemuan fosil di Sirtwo Island, Waduk Saguling, jadi kawasan konservasi dan wisata yang menjadi bagian dari Geopark Rajamandala. Rencana detailnya masih dibicarakan bersama tim peneliti dari ITB dan Museum Geologi.

Nantinya jika itu terwujud maka usulan kawasan Geopark Rajamandala meliputi empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Padalarang, Cipatat, Saguling, dan Cipongkor. Sehingga dapat mendorong tempat tersebut menjadi wahana edukasi sejarah kebumian serta peninggalan peradaban Bandung Purba.

“Sedang dikaji agar Sirtwo Island menjadi kawasan Geopark Rajamandala bersama dengan Stone Garden, Tebing Hawu, Tebing 125, Pabeasan, Curug Halimun, Sanghyang Heuleut, Sanghyang Tikoro, Sanghyang Poek, Sanghyang Kenit dan Cikahuripan. Ke depan akan dibuat juga museum Goa Pawon, sehingga fosil dari Sirtwo Island bisa disimpan disana,” ujarnya. (KIWS*)

Editor : Dhomz