Bupati Heran, Sebaran kasus virus omicron di Kabupaten Bandung Tembus Ribuan Kasus

BandungKita.id, Bandung – Bupati Bandung, H Dadang Supriatna, menyebutkan, kasus virus omicron di daerahnya Bandung hingga Rabu (23/2/2022) atau per 12 hari, sudah mencapai 5.600 kasus.

“Sebanyak 193 orang di antaranya dirawat di rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri,” kata Dadang Supriatna, seusai membuka bimbingan teknis intelejen laniutan bagi anggota tim kewaspadaan dini daerah yang digelar Kesbangpol Kabupaten Bandung, bekerjasama dengan Pusdik Intel Lemdiklat Polri Bumi Kresna, di Soreang, Rabu (23/2/2022).

Karena penyebaran omicron sangat singkat dan cepat, bupati mewajibkan masyarakat menggunakan masker.

“Saya sudah perintahkan kepada Kepala Dinas Perdagangan dan Industri agar setiap yang masuk wilayah pasar wajib menggunakan masker, termasuk perkantoran sampai ke desa-desa yang ada Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Dadang mengatakan, pihaknya akan segera melakukan langkah-langkah sehingga masyarakat Kabupaten Bandung selalu menggunakan masker.

“Kami akan melakukan rapat dengan Asisten Kesra bagaimana langkah-langkah ini bisa dilakukan agar masyarakat menggunakan masker, sehingga penyebaran virus ini segera bisa dikendalikan,” tutur Dadang Supriatna.

Sebelumnya saat pembukaan kegiatan, bupati berharap pandemi segera menghilang.

“Saya kaget sampai hari ini kasus omicron di Kabupaten Bandung yang asalnya tinggal 27 orang lagi, sekarang sudah mencapai 5.600 kasus, karena memang dilihat di lapangan mayoritas masyarakat Kabupaten Bandung tidak pakai masker. Seperti saat meninjau di Pasar Ciwidey hampir 80 persen pedagang tidak menggunakan masker, jadi tidak aneh kalau lonjakan virus omicron ini begitu drastis,” papar Dadang.

IKaitan kegiatan bimbingan teknis intelejen lanjutan bagi anggota Tim Kewaspadaan Dini Daerah, Bupati berharap, peserta harus bisa mendeteksi secara dini situasi kondisi di lapangan.

Kegiatan ini, ia berharap, dilakukan berkelanjutan supaya bisa menghasilkan para peserta yang berkualitas untuk melihat situasi dan kondisi di lapangan atau di lingkungan.

Sebagai bahan, ia meminta jangan sampai setelah kejadian baru ada intelejen.

“Intelejen ini bertugas semenjak awal sehingga pencegahan kejadian informasi, isu di lapangan untuk disampaikan kepada pimpinan yang akhirnya bisa mencari solusi dengan langkah versuasif dan preventif dan lobby, dengan cara itu insyaAlloh karakter masyarakat Kabupaten Bandung bisa memahami dan bisa menyelesaikan semua persoalan,” ujar Dadang.

Salah satunya, tuturnya, saat di Pasar Ciwidey ada isu isu yang merebak tentang kelangkaan minyak goreng, Pemda langsung mengambil langkah-langkah. “Dan Alhamdulillah sudah mengambil jalan dengan pengadaan minyak goreng curah di delapan pasar di Kabupaten Bandung,” imbuh Dadang.

Kegiatan Bimbingan Teknis Intelejen Laniutan bagi anggota Tim Kewaspadaan Dini Daerah ini diiikuti 100 peserta yang merupakan anggota Sapolpp dan Satlinmas dari tiap kecamatan di Kabuoaten Bandung. Dihadiri pula Danpusdik intel Lemdiklat Polri Bumi Kresna, Kombes Pol Guntur.

Comment