Tegang! Fraksi PKB Walk Out Dalam Rapat Kerja Tentang Pasar Panorama Lembang

Bandunkita.id, KBB – Fraksi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Kabupaten Bandung Barat memilih meninggalkan ruangan atau walk out dalam rapat kerja tentang perkembangan status aset Pasar Panorama Lembang di Novotel Bandung, Senin (16/1/2023). Aksi walk out tersebut sebagai bentuk kekecewaan terhadap pengelola Pasar Panorama Lembang yakni PT. Bangun Bina Persada.

Menurut Wakil Ketua Fraksi PKB, Wendi Sukmawijaya, Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat harus berani mengambil sikap terhadap PT. Bangun Bina Persada agar bisa membantu mengamankan aset Pasar Panorama Lembang yang berada di tanah Persil 74, Desa Lembang, Kecamatan Lembang.

Bahkan Wendi menegaskan, jika PT. Bangun Bina Persada tak turun tangan membantu sengketa lahan pasar tersebut, Pemda KBB harus berani mengambil langkah tegas yakni pemutusan perjanjian kerja sama (PKS)

“Kalau Bangun Bina Persada tidak mau membantu pasar panorama itu sampai jadi milik kita. Kami merekomendasikan Pemda Bandung Barat memutus PKS dengan Bangun Bina Persada,” kata Wendi kepada Bandungkita.id di Novotel Bandung, Senin (16/1/2023).

Diakui Wendi, Pemda KBB harus berani mengambil langkah tegas terhadap pihak ketiga yakni PT. Bangun Bina Persada juga jika ingin tetap mengelola Pasar Panorama Lembang. PT. Bangun Bina Persada menjalin PKS untuk mengelola Pasar Panorama Lembang sejak 2016 hingga 2031 mendatang.

“Kan ini sekitar 9 tahun lagi PKS. Selanjutnya kan itu jadi permasalahan lagi buat kita,” cetus Wendi.

Namun Wendi mengaku sikap walk out dalam rapat kerja tersebut belum menjadi sebuah rekomendasi ke Komisi I DPRD KBB. Akan tetapi usulan itu secara tegas menjadi sikap dari Fraksi PKB.

“Belum jadi rekomendasi ke komisi, tapi PKB mengambil sikap. Dan kita walk out dalam rapat ini,” tegas Wendi.

Sebelumnya, Komisi I dan II DPRD KBB menggelar rapat kerja guna membahas perkembangan status aset Pasar Panorama Lembang. Bahkan DPRD memanggil Pemda KBB serta pengelola Pasar Panorama Lembang yakni PT. Bangun Bina Persada untuk memberikan klarifikasi terkait pasar semi modern tersebut.

Comment