Bandungkita.id, KAB BANDUNG – Sejumlah rumah di Kampung Bojongsuren, RT 05/15 Kelurahan Pasawahan, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung terancam tergerus longsor.
Salah seorang warga, Nia Kurniasih (51) mengatakan, sejak 2003 lalu telah ada enam sampai delapan rumah milik warga yang ambruk karena disebabkan tergerus oleh air sungai.
“Dulu di sini ada beberapa rumah, sekarang sudah hilang karena tergerus sungai yang meluap saat hujan,” tutur Nia, Kamis (1/11/2018).
Pada 2016 lalu, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) membuat tembok penahan tebing (TPT) untuk menahan gerusan air.
Namun, pembangunan TPT hanya pada bagian tepi sungai, sementara di lokasi terdapat juga sebuah tebing yang berjarak kira-kira 15 meter dari bibir sungai.
Diatas tebing setinggi kira-kira tiga meter tersebut berdiri rumah warga. Bahkan, terdapat dua rumah yang sudah tidak ditempati karena tebing sering ambrol saat hujan.
“Kemarin rumah Aling dapurnya ambruk. Sudah lama memang tidak ditempati, karena fondasinya sudah menggantung,” ujarnya.
Sebelum rumah Aling ambruk, kata Nia, rumah Ajat juga mengalami hal serupa.
“Rumah saya berada di belakang rumah Ajat, kalau terus longsor lama-lama rumah saya yang kena,” katanya.
Dia berharap agar pemerintah melakukan langkah antisipasi dengan membangun TPT di tebing yang kerap longsor tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Sudrajat mengatakan, pihaknya telah melakukan pemantauan ke lokasi. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah longsoran terus terjadi.
“Sudah assesment, tapi kami terbentur kewenangan,” katanya.
Dia menyebut karena lokasi berada di dekat sungai, kewenangan untuk melakukan pembangunan infrastruktur berada di BBWS Citarum.
“Kewenangannya ada di BBWS. Kami hanya assesment dan merekomedasikan,” ujarnya.
“Saya baru dua bulan menjabat Kabid Kedaruratan dan Logistik, jadi kurang tahu dulu pernah diajukan atau belum,” imbuhnya.(LOH/BandungKita.id)
Comment