Minim TPS, Sungai di Cimahi Jadi “Kali Sampah”

Advertorial814 Views

BandungKita.id, CIMAHI – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Cimahi berhasil mengangkat 1,5 ton sampah dari aliran Sungai Cibodas, pada Rabu (21/11/2018). Minimnya penyebaran Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di Kota Cimahi, menjadi penyebab sungai kerap beralih fungsi menjadi tong sampah dadakan.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Usep Koswara, Kota Cimahi baru memiliki 13 unit TPS untuk menampung sampah dari 15 kelurahan. Padahal, Menurut Usep, kebutuhan ideal, minimal dua unit TPS per kelurahan.

“Jauh dari kebutuhan, belum merata. Baru 30 persennya yang ada. Minimal 15 kelurahan itu punya, per kelurahan paling tidak punya dua TPS yang dikelola Pemerintah Kota Cimahi,” tuturnya

Sebenarnya, Pemerintah Kota Cimahi siap untuk membangun TPS di semua kelurahan. Namun, kendala yang dialami selama ini adalah kesulitan memperoleh izin dari masyarakat.

“Kalau Pemkot Cimahi sudah siap beli lahan, tapi izin dari masyarakat susah. Kalau memang masyatakat punya lahan, tolong permudah,” ujarnya.

Hentikan Kebiasaan Membuang Sampah ke Sungai

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Cimahi, M. Nur Kuswandana, meminta agar masyarakat tidak lagi membuang sampah ke badan sungai, yang akhirnya bisa menghambat laju air.

Dirinya mencontohkan, pembersihan saluran sungai di Kota Cimahi yang dilakukan sering mendapati ada barang-barang rumah tangga, seperti kasur, sofa, maupun ban bekas.

“Kita dulu sempat mendapati ada barang yang seharusnya tidak dibuang ke sungai, tapi seenaknya dibuang. Akhirnya itu yang menyebabkan banjir,” bebernya.

Selain melakukan pembersihan sampah di aliran sungai, pihaknya juga sedang dalam proses melakukan perbaikan drainase dan pelebaran sungai untuk mengatasi banjir.

“Sampah-sampah yang masih tersisa sebisa mungkin kita bersihkan, diangkut oleh tim, lalu kita buang ke Sarimukti. Saluran kita perlebar, biar tidak ada sampah yang menyumbat lagi,” tandasnya. (SDK)

Comment