KA Galunggung Rute Kiaracondong-Tasikmalaya Diluncurkan, Organda Harap-harap Cemas

BandungKita.id, BANDUNG – Pasca diluncurkannya armada baru Kereta Api (KA) Galunggung rute Kiaracondong – Tasikmalaya ketua Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Jawa Barat Dedeh T. Widarsih menilai pendapatan pengusaha diprediksi agak terganggu.

“Mungkin pengusaha bus atau travel agak sedikit terkurangi (pendapatannya), masalahnya kan masyarakat sekarang sudah bisa memilih baik naik kendaraan Jalan Raya atau kereta api, apalagi kan kereta api memiliki salah satu keuntungannya ya tidak macet,” ungkap Dedeh kepada BandungKita, Kamis (27/12/2018).

Meski begitu Dedeh memastikan para pengusaha organda baik ditingkat pekerja maupun manajerial tetap akan menjaga kondisifitas, mengingat target konsumen kedua moda transportasi tersebut memiliki pangsa pasar masing-masing.

“Sekarang memang kita (Organda) punya pangsa pasar masing-masing, mungkin kereta harganya juga tidak sama dengan transportasi jalan raya. Juga kalau kereta kan harus pesan tiket terlebih dahulu sebelum berangkat, sedangkan kendaraan jalan raya lebih praktis dan kita bisa berhenti atau turun sesuai dengan keinginan kita asal trayeknya sesuai, jadi pangsa pasarnya memang beda, insyaallah kondusif,” jelas Dedeh.

Baca juga: Asyik! Mulai Hari Ini PT KAI Luncurkan Kereta Jalur Kiaracondong-Tasikmalaya: Selama Sebulan Gratis

Sementara itu, sopir Elf jurusan Bandung-Tasikmalaya, Asep Za’i (37) mengatakan, dirinya justru sangat khawatir atas peluncuran KA Galunggung tersebut, karena diprediksi akan mengurangi jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi miliknya.

“Ya Saya sangat khawatir dan pasti pasti berkurang (pendapatanya) gitu , apalagi kan katanya itu sebulan pertama gratis pasti pendapatan kita dan jumlah penumpang yang memilih Elf ke Tasik akan berkurang,” jelasnya saat ditemui BandungKita di Terminal Cicaheum, Kamis (27/12/2018).

Terlebih, kata Asep peluncuran Ka Galunggung tersebut menjelang musim ramainya angkutan jalan raya, menuju arah Priangan timur seperti Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar juga Pangandaran

“Apalagi ini kan diberlakukannya (KA Galunggung) pas mau ramai-ramainya, jadi kita pasti berkurang (pendapatannya). Kalau misalkan peluncuranya di bulan-bulan lain ya tidak apa-apa, namanya juga usaha, ada milik dan ada persaingan itu biasa, tapi jangan seperti ini,” lanjut Asep.

Untuk hari-hari biasa, jelas Asep, pendapatan bersihnya bisa mencapai Rp100.000, bila musim liburan bisa lebih dari itu. Namun saat ini pendapatan sepi, hanya berkisar di angka Rp20.000/hari.

“Kalau lagi musim liburan biasanya lebih dari Rp100.000 bersihnya, tapi kalau lagi sepi, bersihnya sudah dipotong biaya bayar-bayar di jalan paling saya dapat Rp20.000,” jelasnya

Dirinya berharap kepada pemerintah agar bisa lebih mempertimbangkan keinginan para sopir angkutan darat sebelum meluncurkan Armada-armada baru, baik kereta atau transportasi lainnya.

“Saya ingin nya pemerintah bisa memperhatikan dan mempertimbangkan kami, para sopir terutama tentang kereta tersebut, saya yakin semua sopir-sopir yang lain juga merasakan ketakutan yang sama, takut pendapatan yang menurun,” pungkas pria yang sudah 10 tahun bekerja sebagai juru kemudi tersebut.***(TRH/BandungKita)

Comment