Selama 2018 Polrestabes Bandung Ungkap 278 Kasus Narkoba, Wilayah Ini Paling Banyak Temuan

BandungKita.id BANDUNG – Jajaran Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung membeberkan temuan kasus narkoba sepanjang 2018. Wilayah paling banyak terjadi penyalahgunaan narkoba adalah wilayah barat Kota Bandung.

“Kasus paling banyak kita temukan di wilayah barat Kota Bandung seperti Sukajadi, kemudian Bandung Tengah juga banyak. Alasannya karena mungkin ekonomi di situ lebih tinggi dari pada wilayah lainnya,” ungkap Kasat Narkoba Polrestabes Bandung, Kombes Pol Irfan Nurmansyah di Bandung, Sabtu (12/1/2019).

Modus yang marak digunakan yakni sistem tempel atau sitem potong jaringan. “Jadi mereka bertransaksi tanpa saling mengenal satu sama lain,” jelas Irfan.

Salah satu kasus narkoba terbesar adalah temuan 13 kilogram sabu di salah satu apartemen di kawasan Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, Senin 25 Juni 2018 lalu.

Barang haram senilai Rp 21 miliar tersebut disita polisi dari tiga tersangka. Yakni GK (21) asal Cicaheum Kota Bandung, FDA (22) asal Bojongsoang, dan AES (30) asal Ciwidey Kabupaten Bandung.

“Itu satu kasus yang terbesarnya, bukan hanya di 2018 mungkin ya. Bahkan sejak Polrestabes Bandung ada, ini jadi temuan terbesar,” kata Irfan.

Secara keseluruhan, temuan kasus penyalahgunaaan narkotika di Kota Kembang terbilang sangat banyak yakni sampai 278 kasus, naik 1 kasus dari tahun 2017 yang hanay 277 kasus.

“Rata rata kalau dikategorikan berdasarkan jenis itu kebanyakan sabu. Kalau berdasarkan jenis kelamin pelaku, laki-laki jumlahnya 347, perempuan 24 orang. Totalnya sebanyak 371 orang per tahun,” lanjut Irfan.

Berdasarkan keterlibatannya, kata Irfan, 65% dari 371 yang terlibat merupakan residivis dengan kasus yang sama.

“Kebanyakan pernah dipenjara, bebas, kemudian bermain lagi dan mimpin (kartel) lagi terus ditangkap lagi,” ungkapnya.

Untuk 2019, Satuan Narkoba Polrestabes Bandung akan lebih fokus menutup ruang gerak para pengedar, sehingga kata Irfan angka pemakai dan penyalahgunaan narkoba di Kota Bandung bisa terus ditekan.

“Target 2019 segala modus operandi kita akan telusuri. Bandarnya harus ditangkap, kalau pengedar sudah kena minimalnya para konsumen akan kebingungan membeli. Begitu pun sebaliknya kalau pengedar tidak ditangkap, ya korban penyalahgunaan narkoba di Kota Bandung akan semakin banyak,” kata dia. (TRH/BandungKita.id)

Comment