Sehati, Kolaborasikan Penyuluhan Narkoba Dengan Kebudayaan

BandungKita.id, BANDUNG – Ada yang menarik dari cara penyuluhan yang dilakukan organisasi relawan Sehat Tanpa Narkotika (Sehati). Jika biasanya penyuluhan narkoba dilakukan dengan minim kreatifitas, namun Sehati mengemas metode penyuluhan dengan kebudayaan khas Jawa Barat untuk menarik dan mengedukasi generasi muda.

“Secara teknis kita mencoba menjadi alternatif metode penyuluhan, yang dibarengi dengan pentas kebudayaan khas Jawa Barat terutama karena target kita memang para pelajar, agar tidak membosankan juga,” ungkap ketua Dewan Perwakilan Pusat Sehati, Asep Maung kepada BandungKita, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Kamis (17/1/2018).

Program penyuluhan Pelajar Benar dan Masyarakat Benar akan dilakukan rutin setiap bulan, baik di masyarakat secara umum maupun disekolah. Penyuluhan perdana rencananya akan diluncurkan bulan Februari mendatang.

Sejak berdiri dari 2 tahun lalu, Sehati mengakui sudah melakukan penyuluhan dengan pendekatan seni budaya, yang telah dilakukan dibeberapa sekolah di Kota Bandung.

“Yang baru-baru ini digelar itu di Bandung, SMA N 18, SMA N 9, yang luar Bandung juga ada seperti di Tasikmalaya dan wilayah lainya sudah berjalan, prinsip kita ya jalan aja dulu kerja aja dulu,” tegas Asep.

Berdasarkan pantauan Sehati, dalam 2 tahun terakhir kondisi persebaran narkotika di Kota Bandung sudah mulai membidik anak usia Sekolah Dasar bahkan Taman Kanak-kanak, dengan bentuk dan jenis yang beragam.

“Anak anak TK itu di Kota Bandung juga sekarang lumayan rentan, karena sekarang kan sudah banyak jajanan-jajanan yang diduga mengandung narkotika ini yang perlu disampaikan kepada guru, orang tua, termasuk siswa itu sendiri,” kata Asep.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengamini hal tersebut, menurutnya narkoba di Kota Bandung sudah sangat akut dan mendesak untuk ditanggulangi. Terbukti berdasarkan data BNN Kota Bandung tahun 2016 ada 1,49 % dari warga Bandung adalah pengguna narkoba dan berusia 17 tahun, terdiri dari pengguna yang mencoba, pakai rutin hingga level kecanduan.

“Kita memang tetap berusaha terus mendata korban narkoba sehingga bisa memberi langkah penanggulangan yang jelas, seiringnya kita juga terus lakukan penyuluhan bersama masyarakat,” pungkas Yana.

Selain penyuluhan, Sehati juga melakukan rehabilitasi bagi korban narkoba yang  bekerjasama dengan, Badan Narkotika Nasional dan Yayasan Grafik. Menurutnya kolaborasi itu dilakukan bersama-sama untuk ikut menekan angka bahaya narkoba di Jawa Barat.

“Minimal masyarakat bisa mendapat dua manfaat yakni mengetahui bahaya narkoba dan mampu melestarikan kebudayaan,” jelasnya. (Trh/BandungKita)

Comment