Mahasiswa Unpad Garut Gelar Simulasi Siaga Bencana Jelang Pemilu

Garut, JabarKita, Terbaru1375 Views

BandungKita.id, GARUT – Simulasi penanganan bencana sosial ketika sedang pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) di halaman Kampus Universitas Padjadjaran (Unpad) Garut. Pada simulasi tersebut ada ledakan bom low explosive tepat di tempat pemungutan suara (TPS) pasangan Calon Presiden No urut 03.

Puluhan orang yang sedang berada di TPS menjadi korban dan ada beberapa yang meninggal dunia. Menurut Puput Fitiriani KH selaku koordintor mengatakan ada empat orang yang berada di TPS meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.

“Pada simulasi ini ada empat orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya mengalami luka-luka akibat terkena ledakan bom,” ucapnya usai melakukan simulasi, Senin (11/3/2019).

Diambilnya setingan ketika pemilihan umum, Puput mengatakan karena sudah dekatnya pemilihan umum yang hanya tinggal beberapa minggu lagi.

Pada simulasi ini juga ada alur bagimana para perawat untuk bisa meminimalisir resiko terhadap jatuhnya korban yang lebih banyak. “Jadi kita diajarkan untuk melakukan reaksi cepat ketika terjadi bencana, salah satunya bencana terjadinya bom,” katanya.

Salah satu perawat dari Departeman Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Fakultas Keperawatan Unpad Garut, Etika Emaliyawati mengatakan bahwa Garut merupakan daerah rawan bencana. Tidak hanya bencana alam, bencana sosial juga dimungkinkan terjadi dimana saja dan kapan saja.

“Pada Mata Kuliah Keperawatan Bencana, terdapat simulasi penanganan bencana karena di Indonesia khususnya Garut merupakan daerah rawan bencana, dan pada saat ini kita melakukan simulasi penanganan bencana sosial,” katanya

Diperlukanya simulasi bencana kata Etika, agar supaya nanti ketika terjadi bencana para mahasiswa keperawatan bisa menangani dengan baik dan benar dan sekaligus bisa menjadi relawan bencana apabila diperlukan. Apalagi sekarang bukan hanya bencana alam tapi juga bencana sosial.

“Sekarang dengan adanya pemilu bukan tidak mungkin akan adanya bencana seperti itu (ledakan bom),” ucapnya.

Untuk simulasi ini bisa meminimalisir terjadinya korban terutama korban yang meninggal dunia. Selain itu juga akan meminimalisir resiko korban jiwa dan korban akibat bencana.

Pada simulasi ini yang menjadi vital ialah peran perawat pada saat terjadi bencana, bagimana identifikasi korban. “Baik korban yang meninggal, luka-luka, juga bagimana para perawat ini melakukan pertolongan awal,” katanya.

Bagimana penanganan korban, alur pemberian pertolongan mulai dari pos medis lapangan hingga dirujuk ke rumah sakit terdekat, semuanya kata Etika dilakukan secara profesional. “Dengan begitu mahasiswa akan tergambar bagimana misalnya ketika ada kejadian bencana,” ucapnya.

Simulasi ini juga tidak hanya dilakukan di dalam kampus juga melainkan diluar kampus juga. Diharapkan dengan adanya simulasi ini bisa menambah kewaspadaan terhadap bencana dan apa saja yang dilakukan ketika terjadi bencana.

“Diharapkan masyarakat luas juga bisa peduli, sadar dan awas ketika terjadi bencana, dan hendaknya simulasi dapat dilakukan di masayarakat umum yang selama ini sudah beberapa kali dilakukan pada kegiatan pengabdian masyarakat dosen keperawatan gawat darurat dan kritis Unpad” katanya. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment