KPU dan Bawaslu Kabupaten Bandung Belum Tetapkan Solusi Untuk TPS Rawan Bencana

BandungKita.id, SOREANG – Lima hari tersisa menuju pencoblosan Pemilu 2019, KPU dan Bawaslu Kabupaten Bandung belum memutuskan terkait solusi penetapan TPS di wilayahnya yang tergolong kawasan rawan bencana, terutama banjir.

Seperti diketahui kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah dan Bojongsoang saat ini masih terendam banjir.

BPBD Jawa Barat mencatat ada tujuh kelurahan atau desa yang diterjang banjir dengan tinggi muka air (TMA) bervariasi yaitu Desa Dayeuhkolot TMA 10-150 cm, Desa Citeurep TMA 10-160 cm, Desa Bojongsoang TMA 40- 110 cm, Desa Tegal Luar TMA 0-90 cm, Desa Bojongsari TMA 0-120 cm, Desa Andir TMA 10-180 cm, dan Desa Baleendah 10-60 cm.

Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung, Januar Solehudin, mengatakan KPU dan Bawaslu saat ini belum memutuskan langkah apa yang bakal diambil untuk sejumlah TPS yang rawan banjir.

Menurutnya ada beberapa opsi yang mungkin akan diambil. Pertama, memindahkan TPS ke tempat yang lebih representatif. Kedua, tetap dilaksanakan di tempat yang ditetapkan dengan catatan menyediakan alat transportasi berupa perahu.

“Kedua opsi tersebut mungkin saja diambil, namun saat ini kami dan KPU belum bisa memutuskan, karena masih melakukan tahap pemetaan,” jelas Januar beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:

Dapur Umum Korban Banjir di Andir Tercemar Bau Sampah dari Sungai Cisangkuy

 

Ribuan Alat Peraga Kampanye di Kabupaten Bandung Dinyatakan Melanggar, Ini Tanggapan Bawaslu

 

Menurutnya pemetaan yang dilakukan KPU dan Bawaslu bukan saja mendata TPS yang rawan bencana. Tapi juga mendata TPS yang rawan keamanan dan gesekan.

“Kita sekarang sedang pemetaan, laporannya baru masuk 23 Kecamatan. Dalam waktu dekat kita akan pleno. Namun saat ini Bawaslu masih fokus menangani penindakan dan pelanggaran pemilu,” katanya.

Apa pun solusi yang diambil nanti, Bawaslu berharap keputusannya tidak mengurangi partisipasi pemilih untuk pergi ke TPS dan keamanan bisa tetap optimal.

“Tiap solusi yang diambil harus dipertimbangkan kelebihan dan kekurangannya, sehingga pemilih tetap antusias,”pungkasnya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus Baroya. Menurutnya, selain melakukan pemetaan, KPU juga tengah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi daerah seperti pemerintahan desa serta aparat keamanan untuk mencari solusi terkait TPS rawan banjir.

Agus menjelaskan sejumlah TPS rawan bencana yang telah dipetakan, bakal dirancang juga langkah penanggulangannya.

“Kita sejak awal akan berkoordinasi dengan BPBD dan Asisten daerah untuk pemetaan TPS rawan bencana dan penanggulangannya. Hal itu agar pemilihan tetap berjalan lancar,” pungkas Agus. (Restu Sauqi/Bandungkita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment