Insan Pers Harus Profesional dan Miliki Kompetensi, Ini Cara yang Dilakukan BandungKita.id

BandungKita.id, BANDUNG – Media dan insan pers atau wartawan dituntut harus mengikuti perkembangan zaman. Media dan insan pers juga dituntut berperan penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa selain tetap menjalankan fungsinya sebagai alat kontrol sosial dan penyedia informasi.

Oleh karena itu, insan pers yakni reporter atau wartawan perlu dibekali dengan integritas dan kompetensi yang memadai. Salah satu caranya yakni dengan mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW). UKW juga untuk mempertegas profesionalisme jurnalis. Dengan kompetensi yang memadai diharapkan narasumber dapat membedakan antara wartawan profesional dan abal-abal.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan Kota Bandung dan daerah lainnya tumbuh dan berkembang dengan dinamika yang kompleks. Dengan latar belakang seperti itu, kata dia, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya yakni media massa yang memiliki fungsi informasi dan edukasi.

Wartawan BandungKita.id berfoto usai mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) dan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan PWI Kota Bandung dan PWI Jabar di Trans Luxury Hotel Kota Bandung, 24-25 April 2019. (foto:dok BandungKita.id)

 

Kolaborasi antara pemerintah dan media massa, menurut Ema, sangat diperlukan. Sebab media memiliki peran strategis terutama dalam menjalankan fungsi kontrol, pengawasan layanan publik, edukasi, hingga mencari solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi.

“Media atau pers menjadi bagian strategis dari pembangunan. Media dan pemerintah harus bergandengan tangan mencari solusi terbaik menyelesaikan berbagai persoalan,” kata Ema saat menjadi pembicara dalam acara Focus Group Discussion (FGD) dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diselenggarakan PWI Kota Bandung di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung.

BACA JUGA :

Tiga Orang Luka Akibat Bentrok Ormas di Astanaanyar, Polisi Masih Periksa Saksi-saksi

 

Menjelang Ramadan: Harga Bawang Merah Naik, Cabai Rawit Hijau Anjlok

 

Namun kondisi faktualnya, kata Ema, dunia pers masih menghadapi sejumlah tantangan terutama standarisasi dan profesionalisme wartawannya. Menurutnya, hal tersebut kemungkinan terjadi karena wartawan atau reporternya tidak memiliki kompetensi yang memadai.

“Saya memandang FGD dan UKW ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme wartawan yang nantinya akan memperkokoh citra media dan wartawan yang objektif dan profesional,” tegas Ema.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi BandungKita.id, Mohammad Zezen Zainal Muttaqin menyambut baik pernyataan Sekda Kota Bandung tersebut. Sudah selayaknya media dan wartawan mengikuti kemajuan zaman, berkolaborasi dan terus meningkatkan kompetensi serta profesionalismenya.

“Kami di BandungKita.id sangat concern dan berkomitmen untuk menjadi media yang profesional dan memiliki kompetensi tinggi. Salah satu upaya kami yakni dengan selalu mengirimkan wartawan BandungKita.id untuk mengikuti kegiatan UKW seperti ini,” kata pria yang akrab disapa Zezen ini.

Selain mendorong semua wartawannya untuk mengikuti uji kompetensi wartawan, BandungKita.id juga secara rutin selalu menggelar workshop atau diklat serta diskusi guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi para wartawannya.

“Alhamdulillah walau pun media baru, seluruh wartawan kami sudah mengikuti UKW dan teruji kompetensinya. Insya Allah BandungKita.id mah kompeten dan profesional,” ujarnya sambil tersenyum.

Upaya membangun profesionalisme BandungKita.id, kata dia, sudah dimulai dari proses rekrutmen. Ia menyebut BandungKita.id sangat selektif dalam memilih kru atau calon wartawannya. Selain harus memiliki tingkat pendidikan memadai (S1), attitude dan kompetensi calon wartawan sangat diperhatikan BandungKita.id ketika melakukan rekrutmen.

“Bahkan wartawan kami ada beberapa yang sedang menempuh jenjang S2 atau Magister. Seluruh wartawan kami juga berasal dari kampus-kampus ternama di Indonesia. Kinerja mereka juga ditunjang oleh anak-anak muda hebat dan kreatif di divisi kreatif dan IT BandungKita.id,” tutur Zezen.

Menurutnya, ada dua nilai strategis dari penyelenggaraan UKW. Pertama, pengakuan seorang wartawan di depan narasumber. Kedua adalah sertifikasi yang dimiliki oleh para wartawan. Hal ini menunjukkan tingkat profesionalisme yang memang sudah seharusnya dimiliki oleh para wartawan.

“Jadi dengan memiliki sertifikasi maka wartawan tersebut sudah memiliki tingkat profesionalisme dan pengakuan dari narasumber dan masyarakat. Apalagi sesuai pernyataan Kominfo RI, ke depan pejabat atau narasumber bisa menolak wawancara dari wartawan yang belum miliki sertifikasi,” tegasnya.(Restu Nugraha Sauqi/BandungKita.id)

Editor : Restu Nugraha Sauqi

Comment