Satu Tahun Oded-Yana, Apa Saja yang Sudah Dilakukan untuk Warga Bandung? Ini Reportasenya

Mang Oded : Kalau Ada Kekurangan Silakan Kritik Kami

 

BandungKita.id, BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M Danial dan wakilnya, Yana Mulyana tepat satu tahun memimpin Kota Bandung pada Jumat (20/9/2019) besok. Apa saja capaian-capaian yang sudah diraih Oded-Yana selama setahun pemerintahan mereka? Program-program apa yang yang sudah mereka gulirkan untuk warga Kota Bandung?

Janji-janji kampanye mana saja yang belum mereka wujudkan selama satu tahun ini? Bagaimana upaya Oded-Yana untuk merealisasikan seluruh janji kampanye mereka bagi warga Bandung?

BandungKita.id akan menyajikan reportase khusus terkait apa saja yang sudah dilakukan Oded-Yana selama satu tahun memimpin kota berjuluk parisj van java tersebut. Check this out.

“Saya bersama Kang Yana ingin membawa Kota Bandung menjadi semakin baik di segala sektor,” kalimat tersebut menjadi harapan yang dilontarkan Mang Oded sapaan akrab Oded M Danial, sesaat setelah dilantik sebagai Wali Kota Bandung periode 2018-2023, tepatnya 20 September 2018 lalu.

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan Yana Mulyana (foto : istimewa)

 

Seraya menyampaikan apa yang menjadi keinginan dan target serta semangatnya sebagai pemimpin baru Kota Bandung, kala itu, Mang Oded bersama Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana atau akrab disapa Kang Yana juga tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga Kota Bandung atas kepercayaan warga untuk memimpin Kota Bandung.

Tekad dan harapan yang kemudian menjadi pijakan keduanya dalam mengabdikan diri kepada seluruh masyarakat Kota Bandung dan dijabarkannya melalui visi dan misi untuk mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman, Sejahtera dan Agamis.

Usai dilantik Mang Oded mengungkapkan, di samping menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum tuntas melalui visi dan misi Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, dalam perwujudan visi dan misinya Mang Oded kemudian menambahkan Bandung yang Agamis.

Penambahan visi yang diharapkan dapat menjadi penyeimbang antara pembangunan fisik dan non fisik melalui konsep pembangunan berkesinambungan.

Masyarakat yang agamis juga dijabarkan dalam makna semua warga masyarakat mengamalkan ajaran agama masing-masing ke dalam bentuk cara berpikir, bersikap, dan berbuat. Ajaran agama tidak saja hanya dijadikan kegiatan ritual, juga diimplementasikan dalam pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sosial kemasyarakatan.

BACA JUGA :

Weekend Tax Service, Program Layanan BPPD Spesial HUT Kota Bandung ke-209

 

 

Woow! Kado Hari Jadi Kota Bandung : Selama Sepekan Tarif Bus TMB Hanya Rp 209, Catat Waktunya

 

Kini, genap satu tahun duet kepemimpinan Mang oded dan Kang Yana, tepatnya 20 September 2019 ini. Tak bisa dipungkiri masih banyak pekerjaan tersisa. Namun, Mang Oded dan Kang Yana sesuai janjinya telah mampu membawa Kota Bandung terus semakin baik.

Tepat setahun kepemimpinannya di Kota Bandung, Mang Oded mengaku sangat berterima kasih kepada warga Bandung yang telah berpartisipasi, berkolaborasi, dan mendukungnya selama setahun pemerintahannya ini. Menurut Oded, dukungan tersebut menjadi energi bagi mereka untuk terus membangun Kota Bandung.

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder di Kota Bandung yang telah berkolaborasi selama setahun ini. Dengan dukungan dan kolaborasi ini, kita bisa melakukan sejumlah pembangunan. Baik pembangunan infrastruktur maupun manusia,” ujar Oded di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana, Kamis (19/9/2019).

Wali Kota Bandung, Oded M Danial saat menggelar konferensi pers setahun Oded-Yana di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Kamis (19/9/2019). (foto : humas pemkot bandung)

 

Mang Oded mengakui, setahun kepemimpinannya memang masih banyak kekurangan. Banyak hal yang harus dikerjakan untuk mencapai visi Bandung ungul, sejahtera, nyaman, dan agamis.

“Harus diakui memang masih banyak yang harus kami kerjakan. Namun alhamdulillah, dengan kerja keras Wakil, Sekda, ASN, dan dukungan masyarakat, sejumlah pembangunan terus berproses,” kata Oded.

Selama memimpin Kota Bandung, salah satu hal yang dikhawatirkan oleh dirinya yaitu hilangnya dukungan masyarakat. Oded mengaku, dukungan masyarakat sangat penting bagi dirinya untuk membangun Kota Bandung. Tanpa dukungan masyarakat, maka hampir dipastikan pembangunan tidak akan berjalan dengan baik.

Dukungan masyarakat, kata Oded, akan membuat dirinya semakin optimis Kota Bandung bisa semakin baik. “Alhamdulillah, ternyata dukungan masyarakat sangat luar biasa. Para pemuka agama juga telah menyampaikan apresiasinya kepada saya. Ini dukungan yang sangat luar biasa,” tuturnya.

Jika warga masih ada yang belum puas, Oded mengaku sangat terbuka dengan masukan dan kritik. Bahkan ia sangat membutuhkan masukan dan kritik yang konstruktif.

“Kalau ada kekurangan, sampaikan kepada kami. Insyaallah, kami tidak alergi dengan masukan dan kritikan. Bahkan kalau tanpa kritikan dan masukan, ini berbahaya,” ucap Oded.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna (foto: humas kota bandung)

 

Pembangunan Manusia dan Infrastruktur

Kendati baru setahun memimpin dan belum banyak yang terselesaikan, Oded mengklaim bukan berarti kinerja dirinya dan Yana tanpa hasil. Salah satu yang menurutnya paling fenomenal yaitu raihan opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan. Penilaian tersebut merupakan pertama kali diraih oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.

“WTP memang yang paling membahagiakan. Tetapi saya menekankan kepada pak Sekda dan ASN untuk bisa mempertahankan opini itu. Jangan sampai lepas lagi,” tegas Oded.

BACA JUGA :

Keren! Pemkot Bandung Segera Luncurkan Bus Ramah Disabilitas, Ini Berbagai Kelebihannya

 

 

Wakil Walikota Bandung Minta Pembinaan Atlet Memanfaatkan Sport Science

 

Selain itu, kata Oded, selama setahun ini Kota Bandung dan Pemkot Bandung telah menerima sebanyak 134 penghargaan di berbagai bidang. Meski sempat tak percaya, ia menilai hal itu juga berkat kerja keras seluruh stakeholder di Kota Bandung.

“Pak Sony (Sony Teguh Prastya, Kabag Humas Setda Kota Bandung, red) melaporkan kepada saya. Setahun ini ternyata ada 134 penghargaan yang diberikan. Saya malah bertanya, itu benar? Coba dicek lagi,” ujarnya.

Selanjutnya, kata Oded, pembangunan di Kota Bandung akan tetap menitikberatkan pada pembangunan manusia. Baginya, pembangunan SDM merupakan hal penting. Pembangunan SDM akan membentuk karakter warga Kota Bandung. Karakter inilah yang akan melahirkan kemandirian warga.

“Tantangannya memang mengedukasi masyarakat. Jika masyarakat sudah teredukasi dan karakter terbentuk, maka siapa pun pemimpinnya akan mudah membangun kota. Masyarakat bisa membangun sendiri kotanya,” jelas Oded.

Info grafis capaian-capaian pemerintahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung, Oded M Danial dan Yana Mulyana dalam setahun masa kepemimpinan mereka (BandungKita.id)

 

Salah satu upaya pembangunan SDM yaitu dengan penganggaran pendidikan yang layak. Termasuk juga pembentukan karakter melalui program dan kegiatan keagamaan.

Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur, Oded memastikan, sejumlah proyek pun tengah berproses. Di antaranya yaitu pembangunan flyover Kopo, RSKIA Kota Bandung, Co-Working Space, dan Youth Space.

“Semua itu berproses. Saya yakin bisa terwujud,” ungkap suami dari Siti Muntamah ini.

Tahun Pertama, Oded-Yana Baru Meletakan Pondasi

Kiprah Mang Oded dan Kang Yana tentu masih banyak kekurangan dan perlu adanya akselerasi. Selama satu tahun kepemimpinannya, bisa dikatakan apa yang dilakukan Mang Oded dan Kang Yana barulah sebatas meletakan pondasi untuk dapat melangkah lebih cepat dan menatap Kota Bandung yang lebih cemerlang di empat tahun ke depan.

Kendati begitu, dalam tahun pertama memimpin Kota Bandung, Mang Oded dan Kang Yana telah banyak melakukan perbaikkan di berbagai sendi kehidupan.

Mang Oded dan Kang Yana juga sukses memenuhi apa yang menjadi visi dan misinya dalam tahun pertama, utamanya dalam menata kota dan melayani warga hingga Kota Bandung senantiasa menjadi kota yang unggul, nyaman, sejahtera dan agamis.

Dengan kata lain setahun kepemimpinan Mang Oded dan Kang Yana telah menghadirkan konsep pembangunan berkeadilan dan berkeseimbangan serta menghadirkan pembangunan bertajuk infrastruktur tumbuh, mental spiritual teguh.

Capaian Kinerja Tahun Pertama Mang Oded- Kang Yana :

Bandung Unggul

1. Beasiswa dan Bantuan Pendidikan :

BACA JUGA :

Disdik Kota Bandung Bakal Salurkan Beasiswa Rp 30 Miliar, Tertarik? Ini Syaratnya

 

* Bantuan untuk siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) untuk siswa SMK sebesar Rp63,2 miliar

* Bantuan RMP SMA/MA sebesar Rp25,3 miliar

* Bantuan Pengambilan Ijazah bagi siswa yang menunggak sebesar Rp3,5 miliar

2. Youthspace

Untuk menyalurkan potensi bakat, kreativitas pemuda agar kegiatannya tidak melanggar hukum, Pemkot Bandung telah membangun Youthspace di Taman Pramuka Kota Bandung

Bandung Nyaman

1. Pembangunan Flyover

Pemerintah Kota Bandung telah melakukan groundbreaking pembangunan fly over di Jalan Jakarta – Jalan Supratman melintasi Jalan Ahmad Yani dan Jalan Laswi – Jalan Pelajar Pejuang melintasi Jalan Gatot Subroto.

Pembangunan dua fly over tersebut senilai Rp77,9 miliar yang dibiayai dengan dana hibah dari Pemprov Jawa Barat.

2. Pembangunan Saluran dan Kolam Retensi

Kolam Retensi Sirnaraga di Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, diresmikan Pemkot Bandung, Selasa (8/1/2018). (Tito Rohmatullah/ BandungKita.id)

 

Satu program prioritas Kota Bandung adalah terselesaikannya banjir. Dalam mendukung program tersebut, satu solusi yang dilakukan Kota Bandung adalah membangun saluran dan kolam retensi.

Sepanjang 2019 inilah titik yang sudah dibangun :

* Wetland Cisurupan

Guna menjadi penahan air, Pemerintah Kota Bandung membangun kolam retensi di Cisurupan yang juga akan berfungsi sebagai tempat wisata dan Ruang Terbuka Hijau yang diberi nama Wetland Cisurupan. Kolam retensi seluas 10 hektar ini akan menjadi parkir air dari Sungai Ciloa yang merupakan Sub-DAS Cinambo.

* Kolam Retensi Sirnaraga

Kolam Retensi Sirnaraga merupakan fasilitas untuk mengurangi potensi banjir akibat luapan Sungai Citepus. Kolam seluas 1.075 m2 dengan tinggi 3-4 meter itu memiliki daya tampung 3.000 m3 (dibaca meter kubik). Pada musim hujan, kolam tersebut akan menjadi parkir air sehingga luapan sungai relatif bisa dikendalikan.

* Kolam Retensi Rancabolang

Saat ini, Pemerintah Kota Bandung tengah merancang kolam retensi di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage. Kolam yang akan dibangun di Jalan SOR Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) itu berjumlah 2 kolam dengan luas total 8.000 meter persegi. Kolam retensi ini akan menjadi parkir air untuk mencegah meluapnya Sungai Cinambo.

* Kolam Retensi Gedebage

Kolam Retensi Gedebage dibangun di Jalan SOR Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kecamatan Gedebage. Kolam retensi ini akan dibangun secara swadaya bersama masyarakat sekitar.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (tengah) bersama warga dalam satu kegiatan belum lama ini (foto : istimewa)

 

3. Bank Sampah

Pemerintah Kota Bandung terus mendorong pertumbuhan Bank Sampah. Tujuannya, selain untuk mendorong pemanfaatan sampah juga untuk memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Saat ini ada 30 bank sampah induk di tiap kecamatan dan 382 unit bank sampah di seluruh wilayah Kota Bandung

4. Sambungan Air Bersih Baru

Pemerintah Kota Bandung melalui PDAM menargetkan ada 25.000 sambungan air bersih baru terpasang mengaliri rumah-rumah di Kota Bandung dalam lima tahun. Saat ini, telah ada 5028 sambungan baru air bersih.

BACA JUGA :

Bandung Agri Market : 2.000 Bibit Tanaman Pangan Ludes Diserbut Warga Bandung

 

 

LIPUTAN KHUSUS Bag-1 : Pengelola Pasar Andir, Misteri Uang Service Charge dan Isu Investasi di Kota Bandung

 

5. Revitalisasi Pasar Tradisional

Revitalisasi Pasar Tradisional merupakan upaya Kota Bandung dalam mewujudkan pasar sebagai tempat yang nyaman, bersih dan aman dalam melakukan transaksi jual beli kebutuhan masyarakat Kota Bandung.

Tahun ini, Pemkot Bandung tengah merevitalisasi 4 pasar tradisional, yaitu Pasar Cihaurgeulis, Pasar Kosambi, Pasar Sederhana, dan Pasar Astanaanyar.

Dalam lima tahun ke depan, Pemkot Bandung menargetkan akan merevitalisasi 11 pasar tradisional untuk mengoptimalkan potensi ekonomi di Kota Bandung.

Bandung Sejahtera

1. Pusat Pemberdayaan Ekonomi dan kreativitas Masyarakat (Co-Working Space).

Program ini merupakan pembinaan dan pengasuhan bakat-bakat kreatif dalam berbagai bidang secara berkelanjutan. Di tahun 2019, Kota Bandung telah membangun Co-Working Space di 2 lokasi yaitu wilayah Kareos dan Bojonegoro.

2. UMK untuk Guru Honorer

Program ini merupakan upaya agar guru honorer mendapatkan remunerasi sesuai UMK merujuk Perwal pada tahun 2018. Tahun ini Pemkot telah menyalurkan anggaran sebesar Rp121.6 miliar.

3. Bandung Bersih melalui Kang Pisman

Salah satu program andalan Wali Kota Bandung, Oded M Danial dalam mengatasi persoalan sampah di Kota Bandung adalah Kang Pisman (foto : humas pemkot bandung)

 

Kang pisman merupakan program penanganan sampah yang digelorakan Wali Kota Bandung, Mang Oded beserta seluruh jajaran melalui kurangi, pisahkan dan manfaatkan. Kesuksesan program Kangpisman tidak hanya menjadi peradaban baru di Kota Bandung, tapi juga mendapat apresiasi dari dunia internasional.

Karena Kang Pisman merupakan konsep mengolah sampah menjadi berkah dan mendulang rupiah. Sehingga bisa mendorong kesejahteraan. Program unggulan Pemkot Bandung, Kurangi Pisahkan Manfaatkan (Kang Pisman) jadi salah satu model rujukan program Zero Waste Cities, sebuah program pengelolaan sampah perkotaan bertaraf internasional.

4. Subsidi Harga Sembako

Program subsidi harga sembako diaplikasikan dalam penguatan cadang pangan dan ATM Beras serta stabilisasi harga kebutuhan pokok dan barang penting. Tahun 2019, Pemkot Bandung telah menyalurkan 80 ton melalui ATM beras dan operasi pasar murah.

5. Satu Koperasi Juara di tiap Kelurahan

Realisasi Koperasi Juara sampai dengan Agustus 2019 mencapai 18 koperasi diantaranya KSP Kebal Sukajadi, KSP Sumber Bahagia Andir, Kopwan Bermartabat Kiaracondong dan lainnya.

Bandung Agamis

Wali Kota Bandung, Oded M Danial (foto : humas pemkot bandung)

1. Gerakan Menyemarakan Tempat ibadah

Program ini dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti :

* Gerakan Ahlan Quran

Pemerintah Kota Bandung ingin mencetak 151.000 hafiz dalam 5 tahun melalui Gerakan Gerakan Tilawah dan Hafalan Alquran (Ahlan Quran). Pemkot Bandung menargetkan ada 1.000 penghafal quran di setiap kelurahan untuk menciptakan Kota Bandung yang agamis.

* Kajian Muslimah Pendopo

Kajian Muslimah (Kamus) merupakan kegiatan ceramah keagamaan yang digelar setiap bulan di Pendopo Kota Bandung. Kegiatan yang dipimpin oleh istri Wali Kota Bandung, Siti Muntamah Oded ini selalu dihadiri ribuan jamaah yang terus bertambah setiap bulannya.

Melalui Kamus, Pemkot Bandung berharap bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

* Gerakan Berjamaah Salat Tepat Waktu (Bersatu).

Gerakan Berjamaah Salat Tepat Waktu (Bersatu) merupakan gerakan untuk meningkatkan kedisiplinan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Wali Kota Bandung meminta semua pegawai untuk menghentikan pekerjaan saat waktu salat tiba dan melanjutkannya setelah mengikuti salat berjamaah.

BACA JUGA :

Targetkan 1.000 Penghafal Alquran di Setiap Kelurahan, Wali Kota Bandung Resmikan Sekolah Tahfiz Usia Dini

 

 

Pemkot Bandung Umrahkan 10 Penghafal Alquran

 

* Gerakan Subuh Berjamaah

Gerakan ini merupakan seruan kepada umat muslim untuk melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid. Setiap pekan, Wali Kota Bandung melaksanakan salat subuh di masjid-masjid kewilayahan di Kota Bandung secara bergiliran.

2. Satu Koperasi Masjid Jami di Kelurahan

Pemkot Bandung menargetkan tumbuhnya koperasi juara di setiap masjid. Sampai dengan Agustus 2019, Pemkot Bandung telah memiliki 8 koperasi.

 

Prestasi dan Penghargaan

Capaian kinerja pasangan Mang Oded dan Kang Yana juga dibuktikan dengan raihan penghargaan sebanyak 134 penghargaan meliputi 2 penghargaan internasional, 86 penghargaan tingkat nasional dan 42 penghargaan tingkat regional.

Di antara prestasi dan penghargaan tersebut antara lain :

1. Raihan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

28 Mei 2019 menjadi tanggal penting bagi Kota Bandung, sebab untuk pertama kalinya dalam sejarah, Kota Bandung berhasil meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan.

WTP ini merupakan pelengkap reformasi birokrasi Pemerintah Kota Bandung sebagai wujud akuntabilitas keuangan pemerintah.

2. Penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan

Wali Kota Bandung, Oded M Danial menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2019 dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Minggu (15/9/2019) lalu. (foto : humas pemkot bandung)

 

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk kesekian kalinya menerima penghargaan Wahana Tata Nugraha dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Pada tahun 2019 ini, Pemkot Bandung kembali dinilai mampu menyediakan layanan transportasi dan lalu lintas yang laik bagi warganya.

3. Penghargaan Kota Layak Anak

Kota Bandung kembali meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) untuk ketiga kalinya berturut-turut.

4. Penghargaan Tokoh Peduli Lansia

Wali Kota Bandung, Oded M Danial meraih penghargaan dari Menteri Sosial Republik Indonesia, Agung Gumiwang Kartasasmita, sebagai Tokoh Nasional Peduli Lansia dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia.

Hasil Nyata Kinerja Mang Oded-Kang Yana Lainnya:

1. Kehadiran Anjungan KIA

Kota Bandung meluncurkan Anjungan Kartu Identitas Anak (KIA) berbasis sidik jari ayah pertama di Indonesia. Dengan anjungan ini, warga Kota Bandung dapat secara mudah mencetak KIA dengan keamanan data yang terjamin.

2. Pembangunan Rumah Sakit Berstandar Internasional RSKIA Kopo

Kota Bandung akan memiliki Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) yang akan mulai beroperasi tahun 2020. RSKIA seluas 47.000 m2 ini memiliki 13 lantai, 8 ruang operasi, dan 500 tempat tidur, dan dilengkapi instalasi informatika yang canggih dan modern.

3. Gerakan Drumpori

Drumpori adalah infrastruktur untuk menanam air hujan. Pemerintah Kota Bandung mencanangkan Gerakan untuk membuat drumpori di rumah-rumah warga agar Kota Bandung tetap memiliki cadangan air saat kemarau dan menyerap air saat musim hujan.

4. Wajah Baru Taman Tegalega

Wajah baru Taman Tegallega Bandung (foto: net)

Taman Tegalega kini memiliki wajah baru. Hadirnya lampion berbentuk patung dinosaurus menjadikan lokasi ini tempat wisata baru yang ramah dikunjungi keluarga. Revitalisasi taman ini akan dilanjutkan pada tahun 2020 untuk merampungkan area yang belum selesai.

5. Tarif Khusus TMB

Pemerintah Kota Bandung memberlakukan tarif khusus sebesar Rp1 (dibaca satu rupiah) untuk para veteran yang menggunakan bus Trans Metro Bandung (TMB). Selain itu, bagi pelajar SD dan SMP, tarif bus TMB belaku Rp 1000. Sedangkan tarif umum berlaku hanya Rp3000.

6. Penataan PKL Cicadas

Sebanyak 192 Pedagang Kaki Lima di Kawasan Cicadas ditertibkan dengan pemberian kios dan penataan trotoar. Penataan ini merupakan langkah awal untuk menjadikan Kawasan tersebut lebih rapi. Sementara itu, Pemkot Bandung masih mencarikan lokasi tepat untuk merelokasi seluruh pedagang. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment