Warga Korban Tanah Bergerak Antusias, Bupati Resmikan Hunian Tetap Sabilulungan

BandungKita.id, CANGKUANG – Bupati Bandung Dadang M Naser meresmikan Hunian Tetap (Huntap) Sabilulungan, untuk merelokasi warga korban tanah bergerak di Kampung Gunung Bubut, Desa Bandasari, Kecamatan Cangkuang pada 2018 lalu.

Beliau berterimakasih dan mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dalam pembangunan infrastruktur tersebut.

“Alhamdulillah, hari ini kami meresmikan Huntap bagi korban tanah bergerak. Kami mengucapkan terimakasih kepada perusahaan diantaranya BJB dan Geo Dipa Energy yang telah memberikan CSR (Corporate Social Responsibility) dalam pembangunan Huntap ini,” ungkap bupati saat Peresmian Huntap Korban Bencana Gunung Bubut di Desa Cibodas Pasirjambu, Rabu (25/9/2019).

BACA JUGA :

Bupati Bandung Sebut Pasar Ikan Modern Sabilulungan Terus Alami Kemajuan

 

Waduh ! Petani Teh Pangalengan Dipaksa Tanam Kopi, Bupati Diminta Temui Pengunjuk Rasa

 

Dadang menjelaskan, Kabupaten Bandung merupakan daerah yang memiliki kontur berbukit – bukit. Melihat hal tersebut, pihaknya akan terus berfokus pada penanganan bencana banjir, longsor dan tanah bergerak.

“Dulu, Kabupaten Bandung pernah dinyatakan sebagai daerah rawan bencana posisi Ke-4 di tingkat Provinsi Jawa Barat. Alhamdulillah, dengan kesigapan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Bandung bisa turun ke posisi 12,” jelas Dadang.

Dalam kesempatan tersebut, bupati juga menghimbau pada masyarakat untuk tidak menempati kembali hunian yang dulu.

“Tanah yang dulu adalah milik warga. Warga bisa jadikan tanahnya sebagai lahan pertanian atau peternakan,” imbaunya.

Sementara Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Bandung H. Akhmad Djohara mengungkapkan, sebanyak 19 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 62 orang korban tanah bergerak direlokasi ke Huntap Sabilulungan di Kampung Cibubuay Pasirjambu.

“Alhamdulillah, akhirnya kami bisa merelokasi warga yang terancam akan gerakan tanah di Gunung Bubut, Kecamatan Cangkuang ke Kampung Cibubuay Kecamatan pasirjambu. Relokasi ini kami lakukan sebelum musim penghujan, agar masyarakat yang terdampak merasa aman,” ungkap Akhmad.

Dirinya menambahkan, anggaran pembuatan Huntap Sabilulungan berasal dari CSR bjb sebesar Rp. 1.077.000.000. Sementara PT Geo Dipa Energy mensupply sambungan listrik ke 19 unit rumah dan satu mushola.

“Sarana yang dibangun terdiri dari 19 unit huntap type 21, 19 pas septic tank, sebuah masjid, jalan rabat beton dan saluran air ganda, pek TPT (Tembok Penahan Tanah), gate gapura serta 20 instalasi jaringan listrik,” tambahnya.

BACA JUGA :

Ribuan Buruh Tekstil di Kabupaten Bandung Kena PHK

 

Untuk sertifikat, lanjut Akhmad, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bandung.

“Sesuai dengan instruksi Bapak Bupati, kita akan membuat sertifikat bersama agar warga tidak bisa menjual huntap. Mudah – mudahan semuanya bisa cepat selesai,” harap Kalak BPBD Kabupaten Bandung.

Pada kesempatan yang sama, salah seorang warga korban tanah bergerak Deni Subhan (40), mengaku antusias dengan dibangunnya Huntap Sabilulungan.

“Alhamdulillah fasilitas yang disediakan pemerintah sangat baik. Bangunannya beres, sarana jalan bagus dan yang terpenting jarak ke sekolah dekat, hanya 500 meter. Sementara di tempat dulu, jarak ke sekolah lumayan jauh sekitar 2 kilometer. Dengan adanya relokasi ini, kami berharap pemerintah juga bisa membina perekonomian masyarakat menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya. ***(Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)

Sumber : Humas Pemkab Bandung