Kenapa Septic Tank Bisa Meledak? Begini Penjelasan LIPI

BandungKita.id, VIRAL – Warga Cakung, Jakarta Timur, dikejutkan dengan ledakan bak penampungan air limbah spesifik tinja atau septic tank yang menewaskan seorang petugas penyedot tinja atau WC pada Senin (4/11/2019).

Berdasarkan kesaksian warga Kapling O, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, sopir mobil penyedot tinja terjatuh ke septic tank dan meninggal dengan menderita luka bakar di wajah.

 

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=1bXEh9s3hnQ[/embedyt]

 

Peneliti Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Neni Sintawardani mengungkapkan kebakaran tersebut kemungkinan besar terjadi karena akumulasi gas metana yang terperangkap di dalam septic tank.

Neni juga mengungkapkan tak mengherankan gas metana di dalam septic tank akan menimbulkan ledakan seperti bom jika tersulut api dan tercampur dengan udara.

“Secara logika sains, di dalam septic tank itu ada gas metana yang mudah terbakar dan dibakar. Kejadian di Cakung kemungkinan besar aliran gasnya tersumbat atau malah tidak ada,” kata Neni dikutip BandungKita.id dari CNN Indonesia, Selasa (5/11/2019).

 

BACA JUGA :

Hadiah Hari Bumi, LIPI Kembangkan Tiga Teknologi Ini Untuk Gantikan Ketergantungan Terhadap Energi Fosil

 

 

Metana, kaya Neni, merupakan senyawa hidrokarbon fraksi ringan yang mempunyai karakteristik mudah terbakar. Gas metana ini biasa digunakan dalam pembuatan gas alam atau LNG (Liquid Natural Gas) dan bisa difungsikan sebagai pembangkit listrik.

Metana tidak beracun. Metana dalam jumlah yang sedikit juga tidak menimbulkan potensi bahaya apapun selain bau busuk yang menyengat. Namun jika mengalami tekanan dengan konsentrasi yang tinggi, akan menimbulkan ledakan yang besar.

Menurut Neni, terbentuknya gas metana di septic tank sendiri akibat adanya proses pengolahan secara biologis yang dilakukan oleh mikroorganisme. Proses penguraian limbah dari dekomposisi alami ini bisa menghasilkan uap air dan gas seperti metana, karbondioksida, hidrogen sulfida, dan amoniak.

 

BACA JUGA :

Limbah Sungai Citarum Sulit Diuraikan, LIPI Tawarkan 3 Solusi Ini

 

 

Neni kemudian menyayangkan aksi petugas sedot tinja yang disebut polisi sempat memasukkan koran yang dibakar ke dalam septic tank. Neni beranggapan kemungkinan besar cairan di dalam septic tank sudah habis, namun gas masih tertinggal di dalam dan tersulut oleh api.

Neni berpesan agar masyarakat mulai memperhatikan saluran gas di setiap septic tank rumah. Beberapa kasus yang sering terjadi, saluran gas septic tank tertutup atau tertimbun tanpa disadari pemilik rumah.

“Kalau membuat reaktor biogas apapun, termasuk septic tank, selalu perhatikan saluran gasnya,” kata Neni. ***(Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)