Waduh! Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan Kecewa Proyek Pembangunan RSUD Soreang Terlambat

Gun Gun : Ini Karya Masyarakat Kabupaten Bandung, Bukan Bupati atau Karya Saya

 

BandungKita.id, SOREANG – Wakil Bupati (Wabup) Bandung, Gun Gun Gunawan meninjau langsung proses pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang di Jalan Gading Tutuka, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (28/11/2019). Peninjauan dilakukan karena proses pembangunan RS berpelat merah tersebut dinilai mengalami keterlambatan.

Gun Gun tampak kecewa dengan adanya keterlambatan progres pembangunan RSUD Soreang tersebut. Namun, kata Wabup, keterlambatan pengerjaan tersebut diakibatkan adanya peraturan dari Kemenkes yang membuat PT Pembangunan Perumahan (PP) selaku kontraktor melakukan penyesuaian sesuai aturan itu.

“Proses pengerjaan pembangunan hingga November 2019, sudah mencapai 17 persen. Target hingga Desember 2019, pengerjaan harus mencapai 28 persen,” ujar Gun Gun.

“Perjanjian awal, Desember itu seharusnya 34 persen harus beres. Tapi karena ada aturan dari Kemenkes, jadi ada penyesuaian-penyesuaian yang menyebabkan pengerjaan jadi terlambat sedikit,” tambah Gun Gun.

Wabup berharap aturan dari Kemenkes tersebut lantas tak membuat pengerjaan rumah sakit yang sangat dinantikan masyarakat Kabupaten Bandung itu akan semakin mundur dari target yang telah ditentukan. Ia berharap November 2020, pembanguan proyek tersebut bisa rampung.

“Kalau masalah anggarannya tidak ada masalah. Saya berharap tidak ada lagi keterlambatan dan nanti November 2020 bisa rampung,” katanya.

Wakil Bupati Bandung, Gun Gun Gunawan melakukan peninjauan proyek pembangunan RSUD Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (27/11/2019). Gun Gun kecewa proyek RSUD Soreang terlambat dari jadwal (Wisny R Saputra/ BandungKita.id)

 

Bisa rampungnya pembangunan RSUD Soreang itu sesuai dengan target yang telah ditentukan, kata dia, menjadi harapan masyarakat Kabupaten Bandung. Sebab, RSUD Soreang yang baru ini digadang-gadang masyarakat menjadi RS yang pelayanan dan fasilitasnya bisa lebih baik dari sebelumnya.

“Pembangunan RS ini merupakan respons Pemkab Bandung terhadap keinginan masyarakat. Dan ini jawaban kami,” katanya.

Wabup menilai jika RSUD Soreang yang baru ini akan berbeda dengan RSUD Soreang sebelumnya. Baik dari sisi fasilitas, pelayanan, hingga sarana dan prasarana lainnya. “Segi kapasitas juga akan lebih besar,” katanya.

BACA JUGA :

EKSKLUSIF : Kisah Malang Pasien Berobat di RSUD Soreang, Bupati dan Gubernur Diminta Bertindak

 

 

Warga dan Netizen Ramai-ramai Buka “Borok” RSUD Soreang, Ternyata Terjadi Sejak Lama

 

 

Terkait pembangungan proyek RSUD Soreang itu, Gun Gun menolak jika Pemkab Bandung-lah yang memprakarsainya. Ia menyebut pembagunan RSUD Soreang yang baru ini adalah karya dari masyarakat Kabupaten Bandung.

“Ini bukan karya bupati atau saya. Tapi ini karya masyarakat. Jadi jangan anggap bahwa pembangunan ini karya Pemkab Bandung,” kata dia.

Sebagai informasi, pembangunan RSUD Soreang tersebut dibangun dengan menggunakan dana APBD Kabupaten Bandung. Awal kontrak anggaran mencapai Rp 296 miliar. Setelah ada penyesuaian karena adanya aturan dari Kemenkes, jumlah anggaran untuk pembangunan menjadi bertambah. Totalnya mencapai Rp 318 miliar.

Proyek pembangunan RSUD Soreang, Kabupaten Bandung terhambat dan kemungkinan molor dari target. Wabup Bandung, Gun Gun Gunawan berharap proyek RSUD Soreang, rampung pada November 2020 mendatang (M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)

 

 

Ternyata Sudah Direncanakan Sejak 2011

Sementara itu Direktur RSUD Soreang dr Iping Suripto mengatakan, pembangunan RSUD Soreang yang baru sebetulnya sudah direncanakan sejak lama. Setidaknya sejak tahun 2011.

Menurut Iping, banyak faktor yang menyebabkan pembangunan RSUD Soreang baru dilakukan pada 23 Mei tahun 2019. Pasalnya, pembangunan RSUD Soreang itu digadang-gadang sebagai RS yang dapat menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kabupaten Bandung.

“Perencanaan sudah sejak 2011. Bahkan saat Pak Wabup masih menjadi anggota DPRD. Alhamdulillah sekarang bisa terealisasi,” kata dia.

Iping mengklaim jika RSUD Soreang yang baru memiliki luas empat kali lipat dari RSUD Soreang sebelumnya dengan fasilitas yang cukup lengkap.

BACA JUGA :

Dadang Naser Resmikan Ground Breaking RSUD Soreang

 

 

Bangunan RSUD Soreang yang lama, kata dia, hanya memiliki luas bangunan 7.400 meter persegi dan berdiri di atas lahan yang luasnya hampir sama dengan luas bangunan.

“Kalau sekarang itu luas lahannya 33.900 meter persegi. Perbedaannya empat kali lipatnya dari yang lama,” kata dia.

Menurutnya, di bangunan RSUD Soreang baru akan tersedia 310 kamar rawat inap dan 30 ruangan lainnya yang diperuntukkan untuk layanan kesehatan. Mulai dari ruang IGD, ICU, dan lainnya, dengan empat blok bangunan.

“Dengan begitu, kami berharap tidak akan ada lagi pasien yang terlantar atau tidak mendapat layanan saat di IGD,” ucapnya.

Dikatakan Iping, seluruh pusat pelayanan di bangunan RSUD Soreang yang lama nantinya akan dipindahkan semua ke RSUD Soreang yang baru. Kata Iping, bangunan RSUD Soreang yang lama akan diserahkan kepada Pemkab Bandung untuk pengelolaannya.

“Bangunan lama itu nanti terserah Pak Bupati mau diapakan. Apakah mau dijadikan sekolah perawat atau apa,” katanya.(R Wisnu Saputra/ BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment