Ini 4 Hal yang Terjadi Ketika Puasa Jika Sering Mengonsumsi Mi Instan Saat Sahur

BandungKita.id, KAMU HARUS TAHU – Mi instan merupakan salah satu makanan siap saji yang digemari banyak kalangan. Tidak hanya disukai anak muda. Orang tua dan anak-anak pun sangat menyukai makanan yang familier satu ini.

Bahkan tidak berlebihan jika ada ungkapan yang menyebut bahwa mi instan merupakan salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena rasanya yang enak, tapi juga karena cara membuatnya yang cepat dan enggak ribet.

Karena alasan tersebut, di bulan ramadan ini banyak orang menjadikan mi instan sebagai menu untuk sahur. Pasalnya, memasak mi instan tidak memerlukan waktu yang lama. Apalagi biasanya kita sahur masih dalam keadaan mengantuk.

Namun sayangnya, jika kita hanya mengonsumsi mi instan saat sahur kurang baik bagi tubuh lho. Para ahli kesehatan tidak menganjurkan mi instan dijadikan menu makan sahur. Berikut penjelasannya :

  1. Mi instan mengandung karbohidrat sederhana sehingga minim gizi
Doyan makan mie namun ingin tetap sehat, tambahlah sayuran dan sumber protein seperti daging (foto:net)

Apakah kamu tahu asupan gizi apa yang ada di dalam mi instan? Tak tertulis di Nutrition Facts yang ada di kemasannya, tapi zat utama yang dikandung mi instan adalah karbohidrat sederhana. Apakah itu?

Sebenarnya ada dua macam karbohidrat, yakni sederhana dan kompleks. Dilansir dari Everyday Health, karbohidrat sederhana sering kali disebut sebagai karbohidrat yang buruk. Julukan tersebut diberikan karena mereka pada dasarnya adalah gula, asupan yang harus kita kontrol konsumsinya agar tidak berlebihan.

BACA JUGA :

Sahur Sering Makan Mie Instan? Awas, Ini Efek Sampingnya

Indomie Barbecue Chicken Dinobatkan Jadi Mie Instan Terenak Se-Dunia, Bagaimana Bisa?

Bahaya! Jangan Makan Mie Instan Mentah Karena Bisa Sebabkan 8 Penyakit Ini

Tak hanya itu, berbagai lembaga kesehatan pun tidak merekomendasikan kita untuk selalu mengonsumsi mi instan. Apalagi dalam jumlah yang berlebih.

  1. Mengonsumsi mi instan membuat cepat lapar

Karbohidrat sederhana yang terkandung dalam mi instan sebenarnya berperan sebagai sumber energi. Dilansir dari US National Institutes of Health, dalam proses pencernaan, zat ini akan dileburkan menjadi gula, yang terdiri dari glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Ketiganya akan disimpan di hati untuk menjadi sumber energi.

Sayangnya, proses peleburan karbohidrat sederhana cukup singkat karena ia benar-benar hanya gula. Tidak ada kandungan serat atau zat lain yang menyertainya. Itulah kenapa ketika kita mengonsumsi jenis karbohidrat ini, tubuh akan mudah lapar. Ini tentu akan mengganggu puasa kita, kan?

“Kamu akan mendapati dirimu merasa lapar lebih cepat daripada yang kamu bayangkan setelah mengonsumsi karbohidrat ini yang rendah dalam serat, atau ketika mengonsumsi karbohidrat olahan (termasuk mi instan),” kata E. Susannah Southern, ahli nutrisi University of North Carolina kepada Pop Sugar.

  1. Membuat berat badan naik
Ilustrasi kelebihan berat badan atau obesitas (foto:net)

Tidak hanya memberikan sensasi kenyang sementara, mi instan juga tinggi akan kalori, lho. Bahkan jumlahnya melampaui kalori yang dikandung oleh nasi.

Jelas saja, satu porsi mi instan dengan berat 70 gram mengandung sekitar 380 kalori. Sementara nasi dengan berat yang sama hanya mengandung sekitar 92 kalori. Dengan kata lain, kalori yang dikandung mi instan bisa mencapai empat kali lipat dari nasi.

Semakin tinggi kalori, semakin cepat makanan tersebut membuat kita gemuk. Jika kamu mengonsumsinya setiap sahur, berat badan akan lebih sulit dikontrol.

  1. Mi instan bisa membuat kita lebih haus daripada biasanya
Ilustrasi mi instan (foto:net)

Ternyata dampak buruk makan mi instan saat sahur tidak cukup sampai di situ saja. Makanan ini juga bisa membuat kita lebih haus daripada biasanya, lho. Ini karena mi instan mengandung sodium atau garam yang tinggi. Terlebih lagi, ada kandungan MSG juga di dalamnya.

Dilansir dari How Stuff Works, seperti ini skemanya. Garam yang masuk ke dalam pencernaan kita akan diserap oleh pembuluh darah. Ketika jumlahnya berlebihan, tubuh akan merasakan adanya ketidakseimbangan.

Garam yang ada di darah kita akan menarik cairan yang tersimpan di dalam sel di sekitarnya. Di saat itulah, otak menerima sinyal yang mengisyaratkan bahwa sel sedang dehidrasi. Tubuh pun meresponsnya dengan merasa haus.

Maka dari itu, sebisa mungkin pilih alternatiif lain yang lebih sehat daripada mi instan. (*)

Editor : M Zezen Zainal M

sumber : idntimes

Comment