Menakar Potensi Budidaya Ikan, DISPAKAN Kab.Bandung Konsisten Gelar Program “DURI IKAN”

BandungKita.id, BANDUNG – Secara geografis Kabupaten Bandung tidak memiliki potensi laut maka prospek sektor perikanan fokus pada perikanan budidaya melalui peningkatan produktivitas serta partisipasi masyarakat terhadap usaha 32 budidaya perikanan yang berkorelasi terhadap terjaganya ketersediaan sumber protein hewani ikan dan peningkatan konsumsi ikan.

Dalam memenuhi tantangan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DISPAKAN) Kabupaten Bandung melahirkan beberapa terobosan program, salahsatunya Program “DURI IKAN” Program yang secara khusus di inisiasi oleh Bidang perikanan budidaya ini memiliki arti khusus, yaitu Duduk dan Berdiskusi Ringan Bersama Pembudidaya Ikan.

Baca Juga:

Gelar Bedas Agro Fair, Bupati: “Kabupaten Bandung Siap Ekspor ke Malaysia dan Singapura”

Keren! Kabupaten Bandung Miliki Gedung Promosi Khusus Produk IKM

Program Duri Ikan yang dilaksanakan oleh Bidang Perikanan Budidaya ini, diharapkan menjadi ajang silaturahmi dan diskusi bagi para pelaku usaha perikanan dalam mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapi dalam proses budi daya ikan.

DURI IKAN kali ini berlokasi di sentra budidaya ikan nila sistem bioflok Kampung Nunuk Wetan Desa Mekarsari Kecamatan Pacet, Ini merupakan Program Duri Ikan yang ke- 2 dari 7 target pelaksanaan kegiatan DURI IKAN selama tahun 2023. Pada kesempatan tersebut, hadir langsung Kepala Dispakan Kabupaten Bandung, Ina Dewi Kania.

Dalam kesepatan tersebut iapun mendengarkan para pembudidaya ikan bertukar informasi dan pengalaman selama melakukan usaha budi daya ikan, Tak lupa Kadispakan ini mengingatkan pentingnya mengkonsumsi ikan, terlebih ia pun menyinggung pentingnya ikan menjadi asupan bagi anak agar tercegah dari stunting.

“Ikan sangat banyak manfaatnya, bahkan digunakan sebagai bahan pangan untuk mengatasi permasalahan anak stunting. Diharapkan agar pembudi daya selalu berinovasi untuk mengatasi masalah yg ada, selain juga akan terus dilakukan perbaikan Budi daya Ikan (BBI) agar dapat optimal melayani masyarakat. Semuanya harus saling bekerja sama antara pembudi daya dan Dinas” ucapnya pada seluruh peserta yang hadir.

Sebelumnya, kegiatan DURI IKAN (Duduk dan Berdiskusi Ringan Bersama Pembudidaya Ikan) yang difasilitasi oleh Dispakan melalui Bidang Perikanan Budidaya menjadi ajang silaturahmi dan diskusi bagi para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Bandung dalam mencari solusi terkait permasalahan yang dihadapi dalam proses usaha budi daya ikan.

Melalui kegiatan Duri Ikan, para pelaku usaha di sektor perikanan bisa saling bertukar informasi dan pengalaman selama menjalankan usahanya dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, membuka jejaring pemasaran dan hal lain terkait usaha perikanan agar pembudidaya ikan bisa maju bersama.

Pelaksanakanaan kegiatan Duri Ikan ini difokuskan bagi para pelaku usaha budi daya ikan hias bertempat di Kelompok budi daya ikan hias Nafilah Kecamatan Pacet.

Video Pilihan:

“DURI IKAN” Diskusi Ringan Bersama Pembudidaya Ikan

Untuk diketahui, aktifitas perikanan di Kabupaten Bandung telah lama digeluti oleh sebagian masyarakat dalam skala usaha yang relatif kecil, dengan luas lahan berkisar antara 0,025 – 1 Ha (Kajian Nilai Tukar Pelaku Usaha Perikanan, 2021). Kegiatan budidaya yang paling banyak dilakukan di
Kabupaten Bandung adalah budidaya ikan nila, mas, lele dan ikan hias.

Potensi lahan budidaya perikanan di Kabupaten Bandung sebesar 6.365,67 Ha dengan jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) terdata sebanyak 5.400 RTP dari 9.240 database Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (KUSUKA). (*)

Comment