Bak Kebakaran Jenggot, Warga Ini Muncul Sebagai Keamanan Proyek Saat Pemda Beritakan Kehilangan Barang

KBB381860 Views

Bandungkita.id – CILILIN, Pernyataan Kepala Dinas (Kadis) PUTR, Mochammad Ridwan Evi, yang menyebutkan ada beberapa item barang di  Alun-Alun Cililin digasak maling, membuat penjaga keamanan proyek gerah.

Kadis dalam pernyataannya kepada awak media, kehilangan beberapa item barang sebagai salah satu penyebab masih belum dibukanya Alun-Alun Cililin untuk publik.

Informasi yang diterima Bandungkita.id, dari berbagai sumber, pernyataan hilangnya barang milik Alun-Alun Cililin disampaikan juga oleh Kadis PUTR, Mochammad Ridwan Efi pada rapat dengan Penjabat Bupati KBB, yang dihadiri hampir seluruh jajaran OPD KBB.

Baca Juga:

KASAD Dudung Abdurachman: “Pejabat Kudu Datang Kahandap Nempo Kasusah Rakyat!!”

Polemik Terminal Cililin, Dishub KBB Dituding Serobot Lahan Milik Desa

Proyek Alun-Alun Cililin Gantungkan Masalah Pedagang, Ini Solusi Hengky!

“Ya pa Kadis PUTR menyampaikan perihal kehilangan barang saat rapat bersama dengan PJ membahas pengelolaan Alun-Alun Cililin”, ungkap sumber Bandungkita.id, yang mengaku dirinya ikut dalam rapat pembahasan.

Dalam pemberitaan berbagai media Kadis PUTR, menyampaikan barang milik Alun-Alun Cililin yang hilang antara lain,  dua buah mesin pemompa air, rumput sintetis dan lampu penerang Menara.

Merasa gerah dengan pemberitaan di media dan viral diberbagai   flatform media sosial, baru-baru ini muncul sosok yang mengaku orang yang dipercaya oleh kontraktor untuk memberikan klarifikasi.

Amin Sutaryat, sosok yang mengaku dipercaya oleh kontraktor untuk menjaga keamanan proyek sebelum diserahterimakan ke Pemda KBB, mendatangi kantor kecamatan Cililin, tujuanya untuk mengajak Camat Cililin dan beberapa pihak melihat langsung ke basement, tempat dimana mesin-mesin yang disampaikan Kadis hilang ditempatkan.

Video Pilihan:

INVESTIGASI || DIBERITAKAN RAIB DIGONDOL MALING, BAK KEBAKARAN JENGGOT ORANG INI KLARIVIKASI BERITA

Camat Cilin Bersama, Kepala Desa, Kapolsek Cililin dan sejumlah awak media menerima penjelasan langsung dari Amin Sutaryat, di dalam basement.

Dalam penjelasannya, Amin menyayangkan pernyataan Kadis PUTR KBB, yang menyebutkan barang milik Alun-Alun Cililin telah raib digasak maling.

“Kami menyayangkan pernyataan dari Kepala Dinas, yang menyebutkan barang-barang milik Alun-Alun Cililin digasak maling” keluh Amin, kepada rombongan yang hadir.

Menurut Amin seharusnya sebelum menyampaikan ke media, Kadis menanyakan terlebih dulu kepada dirinya, yang dipercaya oleh kontraktor menjaga keamanan proyek.

“Seharusnya Kadis menanyakan dulu kepada saya, terkait keberadaan barang-barang yang disebut hilang”, sambungnya.

Kepada awak media Amin menyampaikan bahwa semua barang yang dianggap hilang semuanya ada dan menyebut apa yang disampaikan oleh Kadis PUTR sebagai hoax.

“Ada semua karena memang konci proyek ini saya yang pegang, yang disampaikan oleh Kadis terkait kehilangan barang hoax”, pungkas Amin.

Kepada Bandungkita.id Kadis PUTR, Mochammad Ridwan Evi melalui pesan whats app menanggapi, Waalaikum salla saya menerima lapora melalui kabid dan PPTK, setelah peresmian (Bupati Hengky saat itu) pompa hilang, rumput sintetis hilang”. Ujar Pria yang sempat menjadi Irbansus di Lembaga Audit daerah Pemda Bandung Barat tersebut.

Ridawan pun mempertanyakan ihwal siapa penjaganya, karena sepengetahuannya tidak ada kordinasi tentang siapa yang menjaga hasil pekerjaan tersebut.

“Siapa penjaganya kang, samentara kan enggak ada yang jaga semenjak selesai pekerjaan dan terus sampai diresmikan” (Bandungkita.id/Dadang Gondrong).

  • Pertanyaaanya Kemana Pihak ke 3 yang mengerjakan Proyek Revitalisasi Alun-alun Cililin tersebut?
  • Apakah benar penutupan alun-alun paska diresmikan hanya menunda masa pemeliharaan berakhir?
  • Sejauhmana Berita acara pemeriksaan dan serah terima proyek Alun-alun Cililin ini dilaksanakan kedua belah pihak?
  • Adakah pernyataan resmi dari pihak ke 3 yang menyebut saudara Amin adalah pihak ke 3 yang mewakilinya sehingga menyebut pernyataan Negara sebagai Hoax?